WHAT'S NEW?
Loading...

The Moon That Embrace The Sun

Novel Haerul Poomeun Dal

The Moon That Embraces The Sun (Haereul Poomeun Dal)



_____________________________________


yossh, telat sih post nya, baru sempet .-.
*abaikan*

The Moon that Embraces the Sun Novel dan Drama nya bisa dibilang sangat berbeda.
Ada beberapa scene yang dibalik-balik posisinya (?) ato scene yang diganti total.

Misalnya saja,bagian amnesia Heo Yeon Woo aka Wol, di novel Heo Yeon Woo gak amnesia, dia cuma menyembunyikan identitasnya, menyelidiki sendiri perihal kematiannya atas bantuan Seol.

Terus ada lagi Gut ato upacara ritual yang bikin Heo Yeon Woo wafat, ritualnya sebenernya lebih horror di novel, dimana ada tarian boneka jerami, baju permaisuri Yeon Woo, darah Putri Min Hwa, dan aksi pencurian baju oleh Bo Kyung.
Mungkin karena dianggap terlalu ekstrem, adegan ritualnya diganti..

selanjutnya perbedaan paling awal itu sebenernya sebelum Yeon Woo menjadi permaisuri dia belum pernah sama sekali ketemu Putra Mahkota Hwon, mereka saling jatuh cinta akibat bertukar puisi melalui kakaknya Yeon Woo, Heo Yeom yang selalu galau tiap kali ngantarin surat mereka ketika hendak dan selesai mengajar Putra Mahkota.
menurut ayas, jatuh cinta yang seperti ini sangat so sweet 
colonthree emotikon


dan Pangeran Yang Myung di novel cuma sekali doang ngeliat Yeon Woo, waktu lompat pagar disamping bangunan tempat kamar Yeon Woo, dan kemudian dimarahin deh ama Yeom.
Soalnya gadis bangsawan gak boleh sembarangan ditemui, apalagi keluarga Heo itu sangat patuh ama peraturan dan tradisi.

selain itu juga ada Ibu angkatnya Jae Woon, salah satu orang kepercayaan Raja Sung Joo (?) yang tau perihal kejadian 8 tahun silam.
dan di drama, Nyonya Park ini sama sekali gak ada.

di Novel juga dikisahkan tentang raja Sung Joo (ayahnya Hwon) yang sebenernya saling cinta ama ibunya Pangeran Yang Myung yang cuma bisa jadi selir, terus juga dibahas lebih detail alasan Raja Sung Joo dingin ama Yang myung, yang salah satunya adalah permintaan Selir Park sendiri (selir Park sama nyonya Park orang yang berbeda).

Selain itu perasaan suka nya Jae Woon ke Wol juga leih dibahas di Novel, kalo di drama keliatan sih Jae Woon kayak ada suka ama Yeon Woo, tapi gak begitu berasa.

"Awan memang tak bisa memeluk Bulan, namun Awan bisa memeluk Hujan" (Jae Woon to Seol)

Keterangan:
Woon dalam nama Jae Woon berarti Awan
dan saat itu kedudukan Yeon Woo adalah Permaisuri yang diibaratkan sebagai Bulan
trus Woo di namanya Yeon Woo itu berarti Hujan

juga ada scene Hwon sadar akan perasaannya Jae Woon ke Yeon Woo, dan ya, lewat bertukar sajak, Hwon nanyain kebenaran itu ke Jae Woon.

dan adalagi yang beda dengan novelnya, yaitu scene meninggalnya Seol dan Pangeran Yang Myung.

di novelnya Seol gak ditolongin Jae Woon saat mencoba menyelamatkan Heo Yeom, dia bertarung sendiri neglindungin Min Hwa dan Yeom, dimana dia bikin Yeom pingsan, dan minta ke Min Hwa buat gak cerita tentang apapun pada malam itu ke Yeom.
abis itu, pertemuan Yeom dan Seol sebeleum Seol meninggal dia udah nyatain perasaannya ke Yeom, dan Yeom bilang dia gak bisa membalas perasaan Seol.

Pangeran Yang Myung di novel gak meninggal pasrah dan gak ditolongin siapa-siapa kayak di drama (di drama nya ini scene yg ayas paling gak suka, semuanya cuma diem ngeliatin)
di Novel Pangeran Yang Myung tewas ketika pasukan pemberontak pada panik dan kabur pasca Yoon Dae Hyung tewas oleh Jae Woon, dan ditengah kasak-kusuk itu ada yang manfaatin kelengahan Pangeran Yang Myung dan membunuh beliau, selanjutnya Jae Woon dan Hwon langsung lari begitu sadar Yang Myung ambruk ..

huum, sebenernya ada banyak banget sih perbedaannya yang lain, mulai dari meinggalnya Ibu Suri Yoon, tentang ayah Yeon Woo, laporan dan kematian Cho Gi Hoo (Penyelidik yg dipekerjakan Hwon), karakter Ibu Suri Han (Ibu Hwon), hukuman Min Hwa, karakter Cenayang Jang, dll yang kalo diceritain semua ayas gak bakal kuat ngetiknya saat ini ._.

jadi sekian aja deh dari ayas 
colonthree emotikon


well, ayas lebih suka novelnya ketimbang dramanya, tapi gak nyesel nontron dramanya, bisa ngebayangin scene-scene di novel pake karakter yg udah ada di drama 
colonthree emotikon

dan lagi pula, di novel lebih banyak puisi china klasik dan ktipan-kutipan confiusnya 
colonthree emotikon


____________________________________________________________

Berikut ada beberapa kutipan dari Novelnya,

Moon Jae Shin

Kusampaikan kepada Burung Murai
(Moon Jae Shin - Sungkyunkwan Scandal)

Saat bulan terbenam, saat kekasih yang pergi berjanji untuk datang
Seandainya bulan setinggi gunung yang terlambat terbenam bisa memberi pertanda dimana kekasihku berada
Saat bunga bermekaran, saat kekasih yang pergi berjanji untuk datang
Seandainya bunga-bunga yang terlambat bermekaran di musim semi bisa memberi pertanda di mana kekasihku berada
Burung murai ! Aku menjadi tenang dengan nyanyianmu yang sia-sia
Meski dia tidak menjanjikan apa pun, aku takkan tega untuk membalas dendamku kepada kekasihku yang pergi

_________________________________________________

Lee Hwon dan Yeon Woo
Lee Hwon to Yeon Woo



Bulan benderang melayang di atas laut,

menerangi hingga ke ujung langit.
Menyesali sepasang kekasih yang terpisah malam ini.
Sepanjang malam saling terbayang.

Di ruang tanpa lilin, cahaya bulan kesepian.
Keluar menyingsing baju, lalu basah oleh embun.
Tak mampu mengambilkan cahaya bulan benderang itu untuk kekasih.
Karenanya bersumpah untuk kembali dengan kekasih di dalam mimpi.

______________________________________

Yeon Woo



Hati yang Saling Merindu, Hwang Jin-i



Hati yang saling merindu,

tetapi tidak bisa bertemu selain di dalam mimpi
Di dalam mimpi, aku pergi mencari kekasih,
kekasih pun pergi mencariku,
tetapi di dalam mimpi di hari yang panjang,
aku berharap dapat bertemu pada mimpi yang akan datang.




contact ke : Penivia Pluviophile Social Media Account

0 komentar:

Posting Komentar