WHAT'S NEW?
Loading...

Book : Howl's Moving Castle

Howl's Moving Castle
Judul Buku : Howl’s Moving Castle (Istana yang Bergerak)
ISBN : 978-979—22-4729-9
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Penulis : Diana Wynne Jones
Cetakan ke : Pertama (Juli 2009)
Tebal : 327halaman + cover

___________________________________________________________________________________

Blurb

“Aku selalu terganggu jika ada orang yang berusaha menandingi nenek sihir dari Waste,” ujar si perempuan.
“Aku datang untuk menghentikanmu. Nah.”

Sophie Hatter sungguh-sungguh tak mengerti mengapa Nenek Sihir dari Waste menganggapnya sainganna dan mengutuknya. Memang ia hidup di Ingary, tempat hal-hal seperti sepatu bot ajaib dan jubah yang bisa membuat orang menghilang benar-benar ada. Tapi ia hanyalah gadis pembuat topi biasa dan sama sekali bukan penyihir!
Tak dapat lagi tinggal di rumahnya dalam sosok barunya yang terkutuk, Sophie pun pergi untuk mencari pertolongan. Istana bergerak yang sedang melayang-layang di atas bukit menarik perhatiannya. Orang bilang, istana itu milik Penyihir Howl yang kegemarannya mengoleksi jiwa gadis-gadis muda. Akankah ia mendapat pertolongan di situ, atau justru sebaliknya?

___________________________________________________________________________________

Diana Wynne Jones, menurut saya adalah pengarang unik dengan selera humor yang saya sukai. Buku lainnya yang juga diterbitkan dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, yakni The Lives of Christopher Chant dan Charmed Lives. Sebenarnya saya memutuskan demikian setelah membaca ucapan terimakasihnya di awal buku ini.

Well, harus saya akui bahwa saya sebenarnya tidak begitu lama tahu tentang Diana Wynne Jones. Hal pertama yang membuat saya tertarik memiliki dan membaca buku ini adalah judulnya yang sama persis dengan sebuah film animasi dari sebuah studio animasi favorit saya yang belum pernah saya tonton hingga saat ini (update Agustus 2016: saya akhirnya dapat menonton Howl's Moving Castle). Saya selalu penasaran dengan ceritanya, tepatnya semua film yang dibuat oleh studio itu selalu membuat saya ingin tahu.


Umm, sekali lagi, seperti biasanya saya akan membahas hal-hal lain terlebih dahulu. Ya, seperti kali ini, saya ingin sedikit memperkenalkan studio animasi favorit saya, Studio Ghibli yang didirikan oleh Hayao Miyazaki. Sebenarnya kali pertama saya benar-benar mengenal studio ini (?) setelah saya mencari tahu tentang Spirited Away, film animasi pertama yang mendapat penghargaan Oscar. Seingat saya saat itu adalah bulan-bulan selepas ujian nasional sekolah menengah atas yang saya ikuti, saya memiliki banyak waktu dan alasan untuk membaca dan mencari tahu lebih banyak tentang animasi. Semakin banyak saya mencari tahu tentang Hayao Miyazaki dan animasi garapannya, semakin saya menyukai studio animasi ini. Meskipun saya telah mengetahui Totoro, icon dari Studio Ghibli lebih lama sebelum itu, saya tidak begitu tertarik tahu lebih jauh tentang studio animasinya pada saat itu, karena dimasa sekolah menengah pertama saya cenderung hanya tertarik pada Studio CLAMP.


Setelah saya semakin banyak mempelajari dan mengeksplorasi tentang studio animasi ini, tanpa saya sadari saya menjadi sangat tertarik dengan setiap animasi buatannya. Kisahnya yang sederhana dengan sedikit romansa yang juga sederhana namun sangat bermakna, grafik animasi yang sederhana dan lembut serta pilihan warna-warna sederhana namun hangat. Semua kesederhaan itu membuat saya sangat menyukainya. Sederhana dan lembut, dua hal yang saya sukai. Bisa dibilang meski Totoro merupakan animasi Studio Ghibli pertama saya, tetapi Spirited Away merupakan project favorit saya dari studio animasi ini.
Baiklah, saya pikir cukup untuk sedikit memperkenalkannya.

Seperti yang telah di bahas pada blurb, kisah ini menceritakan tentang Sophie sebagai karakter utama perempuan dalam kisah ini, dan juga Howl sebagai karakter utama laki-laki. Bagian menarik dari kisah ini adalah tentang kehidupan keluarga Sophie, karakter yang berbeda, kesalahpahaman, keraguan dan ikatan. Permasalahan umum dalam keluarga. Sophie sebagai anak sulung di sini selalu mencoba berpikir se-positif dan sejujur mungkin tentang setiap hal terkait keluarga kecilnya. Salah satu hal yang membuat saya tertarik dengan Sophie, selain banyak kesamaan lainnya antara kami adalah status kami yang sama-sama anak sulung.

(Saya benar-benar berharap kisah ini dituliskan Diana Wynne Jones sebagai sudut pandang orang pertama, bukan orang ketiga, karena saya benar-benar merasa Sophie adalah saya, dan saya ingin seutuhnya menjadi Sophie. Sudut pandang orang ketiga ini selalu menyadarkan saya bahwa semua itu mungkin saja tak mungkin)

Rasa ingin tahu Sophie, kebiasaan untuk selalu ‘usil’, perubahan usia yang mengubah cara berpikir, bersikap maupun berbicara. Sikap penuh hati-hati, merasa bimbang, rahasia, dan semua hal fantasi lainnya tentang sihir.

Ah, tak lupa sedikit romansa sederhana, tidak berlebihan, tulus, murni dan jujur.

Ketika Sophie yang tidak begitu nyaman dengan keramaian, laki-laki yang menggoda wanita, dan wanita-wanita yang dengan senang hati digoda bertemu dengan Howl yang memanggilnya tikus abu-abu (merujuk pada kondisi bahwa Sophie sebenarnya masih muda namun tampak seperti wanita tua dengan rambut abu-abu), dan untuk alasan yang (mungkin) sudah jelas. Sophie memerah dan semakin malu setiap saat. Rasa cemburu, perhatian yang unik, dan segala hal lucu dan sederhana tentang itu semua, sangat menghibur dan terasa hangat.
Tentang cinta yang selalu mengenali yang dicintainya, meskipun berubah, meskipun menjadi buruk rupa.
Tentang cinta yang selalu tulus peduli tanpa perlu disadari.
Diana Wynne Jones, mungkin hampir berhasil membuat saya ingin menulis lagi.

Update setelah menonton film-nya garapan Studio Ghibli dengan Disney ini (terkait izin tayang dan adaptasi animasi serta distribusi), Howl's Moving Castle membuat saya semakin menyukai studio ini, pun dengan karakter Howl yang membuat saya ingin menjadi nijikon saja. Meski sejujrnya transisi masing-masing scene terasa ada yang kurang, atau hanya perasaan saya saja.

Psst, sedikit bocoran. Diana Wynee Jones adalah penulis favorit dari Megan Whalen Turner, pengarang The Thief dan sekuelnya, jadi untuk postingan tentang buku selanjutnya saya akan menceritakan tentang buku Megan Turner. Ciao~

0 komentar:

Posting Komentar