WHAT'S NEW?
Loading...

Studi Ekskursi Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Andalas Bagian 1


Tanggal 1 hingga 7 September yang lalu mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Andalas melakukan Studi Ekskursi dengan rute Jakarta-Bandung-Bogor.

Jaket Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan-Universitas Andalas
Tanggal 1 September, saya dan rekan-rekan mahasiswa Teknik Lingkungan-Universitas Andalas yang mengikuti kegiatan ini berkumpul di Pasar Baru, Padang pukul 8 pagi dengan bawaan masing-masing. Perjalanan ini dilakukan dengan menyewa sebuah bus pariwisata berukuran besar. Pelepasan perjalanan ini dibuka dengan kata sambutan dan do'a oleh ketua jurusan Teknik Lingkungan-UNAND, Ibu Puti Sri Komala. Rombongan kami yang didampingi oleh dua orang dosen Jurusan Teknik Lingkungan-UNAND ini berangkat dari Limau Manih, Padang pukul 9 pagi.

Perjalanan menuju Solok, untuk selanjutnya menuju Provinsi Jambi merupakan tanjakan dan tikungan tajam. Saya yang semula berniat membaca buku malah "keblinger" (?). Saya teringat salah seorang kakak saya pernah berkata bahwa perjalan Surabaya menuju Malang cukup ekstrem dilalui karena tanjakan dan belokannya, tapi saya dapat menjamin, lintas perjalanan Padang menuju Solok jauh lebih ekstrem. Setidaknya perjalanan menuju Malang dari Surabaya tidak diapit tebing-tebing curam yang tampak siap longsor kapan saja.

Potret perjalanan menuju Solok
Pemberhentian pertama perjalanan ini adalah Rumah Makan Umega Gunung Medan yang bisa dikatakan berada pada daerah perbatasan Sumatera Barat dengan Jambi. Meskipun jalan yang ditempuh menanjak dan berliku, setiap mahasiswa punya caranya sendiri untuk menghabiskan waktu bersama dengan bernyanyi, bercanda, dan memotret pemandangan ataupun wajah teman-teman.


Ganteng dikit cekrek.. Ganteng banyak cekrek..

Perhentian selanjutnya yaitu, Rumah Makan Budi Setia di Lubuk Linggau. Setelah pemberhentian itu, bus melanjutkan perjalanan hingga memasuki Provinsi Sumatera Selatan, dan berhenti untuk melaksanakan ibadah sholat subuh di daerah Baturaja sambil minum segelas teh hangat dan mie instant  yang dijajakan di depan masjid.

Usai Sholat Berjama'ah di MAsjid At Taqwa, Baturaja
Perjalanan kembali dilanjutkan, dari Baturaja kami terus melaju ke Martapura hingga masuk ke perbatasan Lampung. Tentunya Bakauheuni menjadi target perjalanan kami di Pulau Sumatera untuk bisa mendarat ke Pulau Jawa. Bagi sebagian dari kami perjalanan menggunakan Kapal Ferri melintasi Selat Sunda ini adalah pengalaman yang pertama. Beruntungnya tak satupun dari kami yang mengalami mabuk laut (meski sebenarnya saya berharap ada salah satu yang akan mabuk laut untuk memperindah suasana dan kenangan *Digeplak*)

Cekrek-Cekrek Selepas Sholat Ashar
Selepas melaksanakan ibadah sholat ashar, sebagian dari kami (read: perempuan) memutuskan tetap duduk di dekat Musholla, menikati alunan musik dangdut, sementara yang lainnya (read: laki-laki) bersantai di lobby (?) kiri kapal. Setelah lelah mendengarkan musik dangdut dan ditawari menikmati pesona dari anjungan kapal, kami semua-pun berkumpul menjadi satu di anjungan. Selain menikati angin yang bertiup sepoi-sepoi aduhai, tentu saja kami tak lupa untuk selfie bareng. Hoho..

Sampai Maghrib masih berada di Kapal, Tak Ada Kata Lelah untuk Foto-Foto
Kami pun merapat di Merak sesaat sebelum adzan Maghrib berkumandang. Setelahnya kami mampir di Rumah Makan Rajawali masakan Padang sebelum masuk ke pintu Tol. Bisa dibilang ini efek diet ketika di kapal, akibat jajanan kapal yang terbilang mahal. Hehe..

Selesai makan pun perjalanan kembali dilanjutkan, jauh menyelami pulau Jawa, karena dari Merak ke Bandung teh gak deket. Sepanjang sisa perjalanan sebelum tertidur karena lelah kami pun mulai berlatih bahasa sunda.

Semangat!!

Bersambung ke Bagian 2, Ciao!





Book : Au Dessus de la tour Eiffel (Up Above the Eiffel Tower)



Judul Buku : Au Dessus de la tour Eiffel (Up Above the Eiffel Tower)
Penerbit : Diva Press
Penulis : Ginger Elyse Shelley
ISBN : 978-602-7663-86-2

_________________________________________________________________________________


Blurb


Ini bukan kisah dongeng. Meskipun, ada raja, gadis miskin baik hati, serta istana dan segala peraturannya. Ini sebuah kisah cinta yang menyisip dalam persahabatan.

*****

Adelfo adalah seorang raja sebuah negara kecil di perbatasan Jerman Timur dan Polandia. Sementara, Abbey adalah gadis yatim piatu di negara itu. Pertemuan keduanya seperti suatu kebetulan yang manis. Kemudian, persahabatan pun terjalin begitu saja. Lembut, manis, menenangkan. Seperti menghirup cokelat hangat di musim dingin.

Sementara Adelfo harus menempuh pendidikan formal di Prancis selama empat tahun, waktu membawa mereka beranjak dewasa. Perpisahan dan pertemuan kembali itu menyadarkan hati Abbey dan Adelfo akan rasa lain yang hadir. Akan tetapi, pertemuan dengan orang-orang baru, teman-teman Adelfo dari Prancis, membawa cemburu dan menghadirkan rasa khawatir di hati Abbey.

Ketika jalinan persahabatan yang telah begitu erat beralih menjadi cinta, akankah keduanya mampu untuk menerima ikatan itu.

Simak kisah selengkapnya di novel luar biasa ini.

________________________________________________________________________________________

Mendapat novel yang berkisah tentang paris, kota cinta dari dia yang kau damba, tentu saja hatimu berbunga-bunga kan ?
Namun bagaimana jika kisahnya bukanlah sebuah akhir bahagia seperti dongeng pangeran dan putri pada umumnya ?

Pembuka macam apa ini …

Well, kisah ini memang berpusat di Prancis, meskipun lebih banyak menggunakan scene di negara kecil Jerman Timur. Ketika mendengar Jerman Timur, saya berpikir bahwa kisah ini mengambil momen saat-saat ketika perang dunia ke dua, yang akan memiliki situasi-situasi haru atau hal-hal lain yang berkaitan dengan kondisi saat itu. Keberadaan negara kecil yang di gambarkan sebagai garis tebal pada peta ini, juga menungatkan saya akan anime Go Sick. Sebuah anime yang berkisah tentang Victorique de Blouis dan Kujou, karena anime ini juga mengambil tempat cerita yang sama, negara kecil yang pada akhirnya lenyp setelah peraang dunia ke dua (saya tidak akan menjelaskan detail animenya). Oleh karena itu saya sedikit merasa geli ketika pertama kali membaca novel ini. Bukan menganggapnya konyol, hanya saja lucu, karena memiliki kesamaan seperti yang tadi saya jabarkan.

Setelah membaca kisah ini lebih jauh, saya benar-benar berfikir kisah ini adalah dongeng, karena kata-kata pujian Adelfo terhadap Abbey begitu romantis. Mengingatkan saya akan mimpi masa kecil dulu, menjadi seorang puteri dari pangeran baik hati berkuda poni. Cinta yang sangat besar dari Adelfo untuk Abbey tentunya membuat wanita pemimpi seperti saya merona malu. Berharap saya juga mendapatkannya. Tentu saja Abbey yang sellau dengan senang menampung curahan kasih sayang Adelfo punya cinta yang begitu tulus bagi pemuda itu.

Saya sangat gemas dan merasa lucu dengan tingkah cemburu Adelfo ketika Anthonie, sahabatnya di Prancis menggodai petite amie­-nya (Pr-gadisnya/kekasihnya). Sekaligus saya menyisipkan rasa kesal pada Abbey yang tak sedikitpun sadar bahwa Anthonie sudah menggilai-nya sejak awal pertemuan mereka dan itu menyiksa Adelfo. Banyaknya ungkapan sayang, ungkapan cinta yang saling diberikan oleh Abbey dan Adelfo benar-benar membuat saya ingin bermimpi lagi, dan tentunya menginginkan akhir yang bahagia bagi kisah ini.

Kemudian masuk ke puncak cerita, ketika Abbey dan Adelfo diundang secara resmi oleh Anthonie ke Prancis, dan di atas balon udara yang mengambang di langit Moret-sur-Loing, Prancis, negara yang semilir anginnya meniupkan bait-bait cinta. Adelfo melamar Abbey, meminta gadis pujaannya untuk menikah dengannya. Saat itu ketika Abbey bertanya “Mengapa?” saya spontan menjawab, “Tentu saja karena ia sungguh sangat mencintaimu, dan sangat takut kehilanganmu. Dia ingin pria manapun tahu, kau adalah milikinya.”

Sayangnya momen itu berakhir pilu, karena Abbey terus menerus menangis tanpa memberikan jawaban. Ia merasa sebagai anak yang dibuang oleh orang tuanya ke Gereja, ia tak pantas mendapat begitu banyak cinta dari Adelfo. Ini merupakan bagian yang sangat menyebalkan bagi saya, Pemikiran dan keputusan Abbey menghancurkan mimpi saya. Adegan itu tentu saja berakhir pilu, karena Adelfo memutuskan untuk menyerah. Ia telah mengungkapkan puluhan, ratusan, bahkan ribuan kali tentang cintanya terhadap Abbey, dan Abbey sama sekali tidak menghiraukan rasa yang ia beri.

Sulit bagi seseorang yang terdampar di pantai mengatakan cinta pada ombak, karena setiap kali ia menuliskan rasa cinta itu di atas pasir, ombak hanya akan datang dan menghapusnya. Setelah bertahun-tahun tentu saja orang itu akan menyerah. Begitulah yang Adelfo rasakan.

Hanya saja sebenarnya, ombak tak sekedar menghapus ungkapan cinta di atas pasir itu, ombak merengkuhnya, menyimpan semua kata cinta itu jauh di dalam birunya, dan ia hanyalah ombak, yang tak mampu berkata.
Aargh, sesak menulisnya >.<

Jadi sekian saja dari saya. Cao!

Ps. Bagian paling lucu dan menyenangkan disini, ketika pilot yang mengendarai balon udara Abbey dan Adelfo yang menginjak usia 30-an masih berstatus single, iri akan lamaran dan keromantisan Abbey dan Adelfo. Serta saat ia pulang bertugas, dan mengurung diri di kamar, terisak menyanyikan lagu “All by myself”. 

Book : Leafie – Ayam Buruk Rupa dan Itik Kesayangannya


Judul Buku : Leafie – Ayam Buruk Rupa dan Itik Kesayangannya
Penerbit : Qanita
Penulis : Hwang Sun-Mi
ISBN : 978-602-9225-75-4

_________________________________________________________________________________

Blurb

Kisah tentang Pengorbanan, Cinta, dan Kebebasan Sejati.

Seandainya aku bisa mengerami telur sekali saja,
Seandainya aku bisa melihat kelahiran anak ayam….

Leafie, seekor ayam petelur, mengidamkan menetaskan telur sendiri. Tetapi itu tak mungkin karena setiap hari telurnya diambil majikan untuk dikonsumsi. Setiap hari Leafie menghabiskan waktu memandangi keluarga ayam dan bebek di halaman yang bahagia berlarian ke sana kemari.

Ketika dibuang ke lubang pembuangan ayam sekarat, Leafie hamper dimangsa Musang. Untung ia ditolong Pengelana, bebek liar yang sayapnya luka dan tak bisa terbang. Pengelana mengajarinya bertahan hidup di padang rumput yang penuh bahaya. Lalu Leafie menemukan sebuah telur di rimbunan semak. Telur itu memicu semangat hidupnya, memancing nalurinya sebagai ibu. Leafie tak menyangka, saat dirinya memutuskan untuk mengerami telur itu, ia melangkah ke sebuah petualangan yang luar biasan. Petualangan yang mengajarkan makna cinta, kasih sayang, dan kepasrahan. Petualangan yang membuatnya melihat Musang sang pemburu dengan pandangan baru. Pandangan tanpa prasangka.

Leafie: Ayam Buruk Rupa dan Itik Kesanyangannya, fable kontemporer yang hit di Korea. Terjual lebih dari sejuta kopi, diadaptasi ke dalam film animasi yang disambut di Festival Cannes dan menjadi Best Family Film 2011 di Sitges Festival, Spanyol.



_________________________________________________________________________________

Mengutip kalimat Kim Seo Jeong (Kritikus Sastra Anak-Anak) pada bagian penutup novel ini, bahwasanya ada tiga ayam yang dikisahkan sebagai perwujudan karakter manusia. Ayam betina peterlur yang merasa nyaman mendapatkan makanan tanpa perlu bersusah payah, meski tak dapat mengerami telurnya. Selanjutnya ayam betina yang hidup dengan ayam jantan untuk membesarkan anak-anaknya, namun ia selalu merasa khawatir akan posisinya. Terakhir ayam betina petelur yang memimpikan kehidupan seperti ayam kedua dan meski tak mudah ia berusaha untuk dapat melakukannya.

Leafie – dedaunan, mungkin hanya seekor ayam petekur pemimpi, yang berharap dapat mengerami telur dan menyaksikan kelahiran anaknya. Mungkin ini karena ia tidak tahu bahwa ayam petelur memang diternak hanya untuk menghasilkan telur, bukan untuk tujuan pembiakan. Berawal dari kekagumannya terhadap daun yang selalu bertahan melewati setiap musim hingga tiba saatnya gugur, untuk menghasilkan bunga setiap kali musim semi tiba, ayam itu memilih Leafie sebagai namanya. Ia punya mimpi, dan ia tak menyerah dengan mimpinya, meski dikemudian hari keputusan yang telah ia pilih tidak berjalan dengan mudah, ia tetap berusaha mewujudkan mimpinya yang. Tak ada yang salah bagi seekor ayam betina yang ingin seorang anak.

Seperti halnya kehidupan, kita sebagai manusia selalu memiliki mimpi, mengharapkan kebebasan. Namun ada yang kemudian berhenti bermimpi ketika menemui kondisi yang nyaman baginya. Selain itu ada juga yang akhirnya mendapatkan apa yang ia inginkan, hanya saja ia menjadi selalu khawatir, tidak pernah benar-benar merasa nyaman dengan apa yang telah ia miliki. Sedikit yang kemudian tetap bermimpi, memperjuangkan apa yang ingin ia raih, meski yang lain berkata itu mustahil.

Seperti apa kehidupan yang kalian inginkan ?

Bermimpi dengan bebas dan membiarkan mimpi tetap ada sebagai mimpi atau memutuskan mengubah mimpi itu menjadi nyata ?

Leafie memilih opsi kedua, ia berusaha mewujudkan mimpinya dengan segala resiko dan tantangan yang akan datang. Ia tak gentar apalagi berpaling. Ia telah memilih dan akan tetap berjalan maju. Meski perlu diingat, pelajaran yang kita dapat dari setiap kondisi, setiap tempat, setiap waktu yang berbeda. Hidup bukan sebuah kisah monoton, tidak flat. Selalu ada saat sulit, dan tentu saja saat yang mudah jugaa. Namun jangan pernah terlarut dalam depresi, atau terbuai dengan apa yang kita miliki. Tak segalanya selalau menjadi milik kita selamanya, ada saat ketika kita harus melepaskan apa yang telah kita jaga dengan tulus.

Ia melalui fase-fase kehidupannya, berpindah-pindah sarang dengan berbagai macam perubahan kondisi yang seringkali tak sesuai harapannya. Situasi-situasi yang tidak mudah. Terlebih lagi pemburu, Musang selalu ada di sana mengawasi dalam gelap, mencari kesempatan untuk memangsa.

Ya, lagi-lagi seperti halnya kehidupan kita. Setiap yang bernyawa tentunya akan mati, karena mati itu pasti. Tak peduli dimana atau kapan ia akan tetap datang, baik disadari maupun tidak. Tak peduli apakah kau telah siap atau belum.

Tidak aneh jika novel ini terjual lebih dari 1 juta eksemplar dan di terjemahkan dalam 10 bahasa. Well, saya sangat ingin melihat filmnya…
Sekian dari saya…

Book : Sesuatu yang Tertunda


Judul Buku : Sesuatu yang Tertunda (Rahasia Hati Menunggu untuk Diungkapkan)
Penerbit : Plot Point
Penulis : Sky Nakayama
ISBN : 979-602-9481-32-7

_________________________________________________________________________________

Blurb

Aria tahu cewek pasti lebih memilih kakaknya daripada dia. Kakaknya Arian, lebih ramah dan sangat supel, sementara ia pendiam, kaku, dan sudah bergaul. Itu sebabnya, saat Aria tahu Arian suka dengan tetangga baru mereka, ia Cuma melengos dan tidak mau ambil peduli.

Lalu, Arian sengaja membuka jendela melihat sosok tetangga barunya. Gadis itu menyapanya. Bukannya membalas Aria malah membanting jendela. Kenapa dia melakukan itu? Dia tidak kenal gadis itu, tapi ada sesuatu yang berbeda dari senyumnya. Apa-apaan ini? Apa dia menyukai gadis itu? Gila. Bagaimana dengan kakaknya?

Nama gadis itu Alina. Alina yang kesepian punya hati rapuh akibat kematian kakaknya yang sudah bertahun lalu terjadi. Alina sebenarnya ingin terus membangun tembok hati agar tak terluka kembali. Namun, hidup terus memkasanya membuka hati. Sahabat kecilnya yang bertahun-tahun menghilang kini hadir kembali, dan dua kakak beradik tetangga sebelah rumah juga mulai mengusik hatinya.

Ini adalah kisah mereka yang ingin selalu menunda apa isi hati. Ini tentang mereka yang diingatkan kembali oleh hidup, bahwa rahasia hati menunggu untuk diungkapkan.

_________________________________________________________________________________

Tentang Penulis

Sky Nakayama adalah seorang manic pixie dream girl sejati yang alergi bangun pagi. Pernah mengenyam pendidikan menjadi seorang banker, tapi kemudian memutuskan bahwa menulis dan fotografi adalah panggilan hidupnya. Mencintai karya-karya Haruki Murakami, Kim Ki-Duk , dan Wong Kar Wai. Penikmat musim gugur ini bisa dihubungi di:

Twitter : @aminousky

_________________________________________________________________________________

Berkisah tentang cinta Alina, Arian, Aria, dan Dio. Dio, sahabat masa lalu Alina yang tiba-tiba menghilang ketika Alina kehilangan kakaknya Agung. Arian tetangga Alina yang supel, dan mengingatkan Alina terhadap Kak Agung. Aria, adik Arian yang tertutup semenjak ibunya menderita kanker paru-paru dan kehilangan kekasih yang sudah lama mengisi hatinya.

Siapakah diantara tiga laki-laki itu yang akan mendapatkan rasa sayang Alina ?
Bagaimana jika laki-laki dicintai Alina terlibat dengan kematian kakaknya ?

Kisah ini cukup menarik, walaupun terdapat beberapa pengulangan kata dalam satu kalimat yang bagi saya pribadi sedikit mengganggu suasana membaca. Namun hal itu tidak begitu mengganggu inti cerita. Akhir kisah dari novel ini sepertinya sengaja dibiarkan kak Nakayama untuk diserahkan kepada penonton. Ketika akhirnya kematian kak Agung sudah jelas, pria yang Alina sukai memutuskan untuk menyatakan lagi perasaannya terhadaap Alina, dan pertanyaan itu dibiarkan menjadi akhir penutup dari kisah ini.

Argh, review-nya aneh ..

Sekian dari saya…

Book : Infinitely Yours


Judul Buku : Infinitely Yours
Penerbit : Gagas Media
Penulis : Orizuka
ISBN : 979-780-508-5

_________________________________________________________________________________

Blurb

Orang bilang, pertemuan pertama selalu kebetulan. Tapi, bagaimana caramu menjelaskan pertemuan-pertemuan selanjutnya? Apakah Tuhan campur tangan di dalamnya?

Kita bukanlah dua garis yang tak sengaja bertabrakan. Sekeras apapun usaha kita berdua, saling menjauhkan diri—dan menjauhkan hati---pada akhirnya akan bertemu kembali.

Kau tak percaya takdir, aku pun tidak. Karenanya, hanya ada satu cara untuk membuktikannya…

Kau, aku, dan perjalanan ini.

_________________________________________________________________________________

Tentang Penulis

Bernama lengkap Okke Rizka Septania, gadis penggemar thriller yang senang mempelajari berbagai bahasa asing ini lahir di Palembang dan besar di Cirebon. Selain menulis, di waktu luang ia gemar membaca, menonton, mendengarkan music serta fangirling bersama para Kpopers.

Infinitely Yours adalah karya ketiga belasnya setelah Me & My Prince Charming, Summer Breze, Duhh… Susahnya Jatuh Cinta…!, Miss J, High School Paradise, Fight For Love!, Love United: High School Paradise 2nd Half, The Truth About Forever, 17 Years of Love Song, The Shaman, FATE, dan Our Story.

Contact Orizuka


Novel karya Orizuka dapat dengan mudah di temui di Owl Book Store (dapat dipesan secara online).
_________________________________________________________________________________

Yap, seperti yang tertulis di atas, kak Orizuka sudah menerbitkan banyak karya-nya. Novel ini merupakan novel ke-tiga belas dari kak Orizuka yang dibuat dengan tema Holiday seperti permintaan dari Gagas Media. Novel ini juga menjadi novel pertama kak Orizuka yang saya baca. Sebenarnya saya sudah lama ingin membaca novel kak Orizuka karena saya tertarik dan penasaran dengan “nama pena”-nya itu.

Novel cetakan ketujuh tahun 2012 ini membuat saya benar-benar merasa seperti berada di Korea, menjadi penonton dari kisah asmara Jingga dan Rayan. Mungkin alur cinta-nya mainstream, dimana sepasang insan yang awalnya saling membenci pada akhirnya saling mencinta. Namun bumbu komedi pada kisah ini sangat menambah daya tarik. Saya benar-benar menyukainya. Seolah menonton drama korea ber-genre romance-comedy dalam sebuah buku.

Meskipun sepanjang membaca novel ini saya menghitung ada empat kalimat yang sedikit terasa janggal, karena seolah ada bagian kata yang hilang. Itu semua tidak begitu mengusik saya. Ceritanya tetap menghibur dan menyentuh.

Setelah ini saya akan mungkin akan mulai mengaggumi Kak Orizuka, tidak hanya sekedar penasaran lagi. Oleh karena itu, saya sangat tidak sabar untuk membaca Chronicles of Audy, novel series terbaru kak Orizuka.

Selamat menikmati bagi calon pembaca J

Sekian dari saya.

_________________________________________________________________________________

Book : Kamu


Judul Buku : Kamu – Kenangan Tentang Luka dan Cinta
Penerbit : Bukune
Penulis : Adeliany Azfar

Blurb

Pada musim dingin kala itu, kau genggam erat jemariku. Hangat meresap sampai ke dalam hatiku—mengingatkanku pada suatu masa bahagia yang pernah ku rasa dulu, dan aku pun jatuh cinta. Tapi, aku tahu, cerita kita hanyalah kisah yang direka, tak akan mewujud nyata. Aku yang salah membiarkan diriku jatuh begitu mudah, dalam pesonamu.

Ku kemasi rindu dan harap ini. Tak ada tempat untukku dalam kisahmu. Kau dan dia, telah lama saling berbagi hari bahagia bersama. Hangat pelukmu hanyalah untuknya.

Aku hanyalah sebuah jeda dalam napasmu, sementara dia adalah udaraa yang kau hirup dalam setiap hela. Aku putuskan untuk berhenti berharap, dan aku tahu bahwa luka akan mendewasakanku.

Namun, kadang malam membuatku meragu dan kembali bertanya, benarkah dirimulah cinta yang selama ini kucari sepanjang waktu ? Kau, berilah aku isyarat. Satu kali saja….


Tentang Penulis

Adeliany Azfar, lahir di Batusangkar, Padang, 27 Desember 1991. Saat ini, kegiatan mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, ini adalah menuntut ilmu dan menyibukkan diri di depan laptop. Ia suka membaca, menulis, berimajinasi, menonton drama Korea, mendengarkan semua genre musik, dan mengamati hal-hal unik yang ada di sekelilingnya. Cewek yang mengaku dirinya “bunglon” ini memiliki moto “mulailah semuanya dari mimpi”.

Ia dapat dihubungi di :

Facebook : Adeliany Azfar
Twitter : @AdelianyAzfar


Nama Adeliany Azfar sepertinya sudah tidak asing lagi bagi orang-orang yang rajin hilir mudik ke toko buku, mengingat ia sudah menerbit cukup banyak buku karangan sendiri dan juga sebuah buku yang ditulis bersama. Novel berjudul Kamu ini merupakan salah satu karya awal Adeliany Azfar. Novel ini terbit tahun 2012 yang lalu.

Seujurnya saya belum membaca karya lain dari mbak Adelia. Namun, untuk novel ini saya merasa ada yang kurang dari gaya penulisan mbak Adelia. Perasaan karakternya kurang menyentuh (atau mungkin saya yang kurang peka). Selain itu, problem yang diangkat terkesan sedikit di-complicated-kan. Saya merasa berputar-putar dan bingung dengan alur ceritanya. Meskipun demikian, saya tetap tertarik dengan novel ini.

Tema drama yang mungkin mainstream disajikan dengan sederhana. Ketika sepasang insan yang dipertemukan kembali, masih menyimpan rasa yang dulu pernah ada namun tak pernah terucap harus menjalani kebohongan dalam suatu hubungan yang sebenarnya sakral. Tetapi hati selalu tahu lebih banyak, meski pikiran mungkin melupa tak lagi saling mengingat, hati selalu tahu rasa yang pernah ia kecap. Hanya saja segalanya tak semudah itu, ketika hati yang lama terpaut jauh telah meraba-raba hati lainnya. Tentunya aka nada hati yang harus terluka, merelakan kebahagian yang tak dapat ia rasa.

Sekian dari saya….

Book : The Destiny (Unm-Yeong)


Judul Buku : Unm Yeong – The Destiny
Penerbit : Zettu
Penulis : Kim Hye Ri
ISBN : 978-602-7735-13-2
Cetakan : Pertama, 2012
Halaman : 184+cover (13 x 19 cm)

Cover Designer : Nam Soe Jing
Layout : Jung Hye Sup
Editor : Shin Je Woo

_______________________________________________________________

Blurb

Berawal dari kata hati yang tak sengaja terucap. Dua orang dengan satu takdir, berusaha untuk terus mengarungi kehidupan yang penuh dengan dilemma.

Jung Dae Woo, seorang pemuda yang baru menginjakkan kakinya di Seoul mengalami suatu kejadian yang luar biasa yang yidak pernah ia duga sebelumnya. Ia bertemu dengan Kim Hye Jin, satu-satunya orang yang dapat melihat, mendengar dan menyentuh hati dan jiwanya. Mereka akhirnya bersahabat dan terikat serta terhubung satu sama lain. Hingga sebuah kenyataan akhirnya terungkap, dan mengharuskan Jung Dae Woo memilih anatara dua pilihan yang sangat berat. Pilihan yang akan menentukan takdirnya juga takdir Kim Hye Jin, sahabatnya.

The Destiny, kisah teka-teki tentang sebuah takdir yang menyeret kedua insane untuk mengerti akan arti hidup.

_______________________________________________________________

Buat yang pernah nontom 49 days, pasti ngerasa dapat nebak alur ceritanya dari awal. Jang Dae Woo, arwah yang gentayangan, mencari seseorang yang ditakdirkan untuk ia jemput bersama ke akhirat. Kehilangan kenangan hari kematiannya, Jang Dae Woo seorang diri mencari takdir yang dimaksud tanpa petunjuk, hingga ia akhirnya bertemu dengan Kim Hye Jin. Satu-satunya oraang yang dapat melihatnya. Tanpa basa-basi Jang Dae Woo meminta Kim Hye Jin menjadi temannya. Walaupun pada awalnya Kim Hye Jin menolak, Jang Dae Woo tetap keukeuh ingin berteman dengan Kim Hye Jin. Hingga akhirnya mereka pun menjadi sahabat.

Mereka sama-sama kehilangan ingatan tentang hari pertemuan mereka, pertemuan singkat yang kemudian mengikat mereka dalam takdir berat yang rumit. Meskipun kemudian mereka mengingatnya, akankah mereka siap dengan apa yang akan terjadi selanjutnya ?

Walaupun awal kisah ini hingga mendekati akhir dapat diprediksi dengan mudah, sebenanya ini merupakan kisah twist plot, ending-nya tidak seperti yang kita duga, segalanya berubah pada detik-detik terkahir kisah.

Sekian dari saya …

Book : My Name is Kim Sam Soon


Judul Buku : My Name is Kim Sam Soon
Penerbit : Haru
Penulis : Ji Su Hyun
ISBN : 978-603-98335-9-8

_________________________________________________________________________________

Blurb

Bagi wanita berusia 30 tahun lebih mungkin terkena ledakan bom daripada menemukan pria yang tepat

Meski beratku naik 12kg setelah pacarku memutuskanku malam Natal tahun lalu, namun wajahku tidak jelek. Pekerjaanku juga cukup baik. Dan yang terpenting, aku masih berumur 29 tahun! Aku harus semakin banyak mengikuti acara perjodohan. Sore ini aku akan bertemu seorang pria di sebuah kedai kopi hotel.
Benar jika sudah 30 tahun, putus sudah harapan untuk mendapat kekasih!

-Kim Sam Soon-

Wanita itu benar-benar jorok. Ia juga tampak sangat menyedihkan. Dan coba tebak apa yang ia lakukan sejak ditinggal teman kencannya sore tadi ? Wanita itu berjalan tak tentu arah selama tiga jam-memakai sepatu hak tingginya dengan terpincang-pincang, lalu duduk sendirian di pojangmacha dan memakan apa saja seperti binatang kelaparan.

-Jang Do Young-

_________________________________________________________________________________

Novel yang telah difilm-kan ini dengan judul alternative My Lovely Sam Soon ini membawa nama aktornya Hyun Bin melejit di dunia acting. Jujur saja saya belum pernah menonton filmnya. Saya hanya membaca beberapa artikel tentang film ini usai membaca novelnya.




Novel ini saya dapatkan dari koleksi pibadi (kolpri) milik seseorang. Novel yang diterbitkan oleh Haru ini cukup menarik, meski tema cerita cinta nya mungkin terkesan mainstream. Kekurangan dari novel ini menurut saya hanya kesalahan pada spasi-nya. Banyak terdapat kesalahan pengetikan akibat tidak adanya spasi yang diberikan. Meski tidak menibulkan dampak salah paham dalam membaca, namun itu cukup mengurangi estetika karena banyaknya pengulangan kesalahan yang dilakukan.

Saya suka dengan kisahnya, entah bagaimana saya dapat merasakan perasaan Sam Soon saat itu. Terlebih ketika memasuki bagian dimana Sam Soon dan Do Young mulai merasa saling mencintai, namun disisi lain Jang Do Young masih belum meyakini perasaannya, karena Yoo He Jin dari masa lalu nya masih belum dapat ia lupakan. Mungkin karena efek galau, sakit Sam Soon ber-efek kuat terhadap saya. Jadi sebaiknya jangan dibaca dalam kondisi galau ya…
Nanti bisa-bisa anda tidak dapat tidur semalaman akibat menangis dan bangun kesiangan dengan wajah buruk esok paginya. (ugh, berlebihan).

Kutipan favorit saya dalam novel ini…

Pasti ingin bertemu dengan pria yang ditakdirkan untukku,
Meskipun hanya satu hari, meskipun hanya dalam mimpi,
Aku tak suka hanya memikirkannya,
Andaikan pria-pria terjatuh seperti hujan malam hari ini di jalanan.
(Bubble Sisters)

Saat kau mengatakan kau suka padaku, sejujurnya aku sangat takut hal itu hanya guyonanmu.
-Kim Sam Soon

Meskipun belum pernah menonton filmnya, dimana saya hanya membaca cepat rangkaian synopsis per episode dari film ini. Saya dapat mengatakan  bahwa terdapat sangat banyak perbedaan antara novel dan filmnya, dimulai dari nama karakter utama laki-laki yang berbeda, perwakan yang berbeda, dan hal-hal lainnya yang juga tak sama. (Maaf tak dapat menyebutkan secara mendetail).

Namun, bagi saya pribadi, novelnya lebih baik dibandingkan dengan filmya yang saya rasa terlalu banyak dibumbui. Sehingga kisah dengan takaran pas pada novelnya menjadi sedikit tidak stabil. Well, saya tidak ber-hak untuk mengomentari lebih banyak tentunya, terlebih saya belum menyaksikan langsung film tersebut.

Sekian dari saya …

Analogi Sariawan


Ini adalah apa yang saya fikirkan dalam kondisi sangat rentan (?) dalam keseharian saya.
Anda pernah sariawan ?
beberapa di antara kita mungkin pernah mengalaminya,
bahkan mungkin kisahnya (?) seperti analogi saya kali ini.

Ada hari ketika anda menginginkan seseorang untuk meninggalkan anda karena beberapa alasan . Namun seseorang itu tak kunjung meninggalkan anda.
Seperti ketika sariawan datang, anda berharap ia musnah, menghilang ke suatu dimensi lain dan tak pernah kembali. Namun sariawan itu tak peduli, walaupun anda memberinya serangakaian ramuan modern hingga tradisional (?) ia tak kunjung menjauh. Enggan beranjak dari sisi anda. Sekalipun sebuah mantra akhirnya membuat ia menghilang, tapi ia akan segera kembali di lain waktu. Ia tak peduli bagaimana anda menyakitinya ia akan tetap berdiri (?) disana.
Seperti halnya cinta sejati yang ditakdirkan mengisi tempat di sisi anda, sejauh apapun anda berlari, ia akan kembali, tepat disisi anda.
Okey,
mari sejenak lupakan analogi sariawan dan cinta.

Perlu anda ketahui, tanpa anda sadari sebenarnya anda dan sariawan saling menyakiti satu sama lain. Ia mengganggu aktifitas yang anda lakukan dengan mulut, merusak kenyamanan anda. Sedangkan anda sendiri jugaa menyakitinya dengan berbagai cara.
Seperti halnya dua manusia bodoh, yang tak hentinya saling menyakiti. Seolah kehilangan harapan dalam hidupnya. Membenci tanpa pernah mencoba untuk saling mencintai.
Jadi intinya, sariawan mengisahkan hubungan unik antar manusia 
colonthree emotikon

*nempel ditembok XDD


Book : Long Distances Hearts 2 (Pada Jarak, Aku Menitipkan Cinta)


Judul Buku : Long Distance Hearts 2 (Pada Jarak, Aku Menitipkan Cinta)
Penerbit : Bukune
Penulis : @LongDistance_R (with Amank Qadafi dan Amalia Laily Ihsana)
ISBN : 602-220-088-1


Blurb

Aku menitipkan cerita, pada jarak di antara aku dan dia. Cerita yang tidak selalu dapat dijalani bersama, tetapi dia tahu, semua ini tentangnya. Aku menitipkan rindu, pada keterpisahan yang kadang terasa pilu. Rindu yang mengalir deras dan bemuara kepadanya. Kini, hanya pada waktu, aku bias menitipkan cinta. Cinta yang kuharapkan selalu dia rasakan, hingga nanti tiba saat kami bersama.

Hati yang terpisahkan jarak kembali bercerita dalam Long Distance Hearts 2. Perkara cinta yang dihadapkan pada sebuah rasa kangen, krisis kepercayaan, dan cobaan kesetiaan, semuanya dirasakan para distancers. Hasilnya pun beragam; ada yang tamat menutup cerita, ada yang terluka karena terus berusaha, tetapi ada juga yang berakhir bahagia. Jadi tidak usah kecil hati….

Indah tidaknya sebuah hubungan LDR, semuanya tergantung bagaimana kita menjalankannya.


Buku LDH 2 ini lebih baik dibandingkan dengan buku pertama nya, karena pembagian ceritanya lebih jelas. Terdapat page pembatas antara kisah yang berakhir bahagia, sudah separuh cerita, kandas, dan juga kisah yang baru berjalan. Selain itu juga ada tambahan kalimat-kalimat pendukung kisah di awal kelompok cerita. Namun, adanya kecacatan cetak pada bagian akhir buku yang saya dapat membuat saya sedikit kecewa, Well, meski tidak begitu mengganggu, karena hanya pengulangan beberapa baris sampai satu paragraph saja.

Oh, iyaa, satu lagi poin minus dari saya yaitu adanya penggunaan kata kasar, yang tidak saya harapkan dari buku genre ini. Tapi nggak banyak kok. Tetep seru untuk dibaca, terlebih ada kisah dari buku pertama yang berlanjut menuju tahap yang lebih baik dan dilanjutkan pada buku ini. Beragam cerita, beragam pengalaman, dari yang terpisah kota, pulau, negara hingga benua. Temen bacaan bagus untuk distancers yang merasa sendiri.. heheh..

Kalimat favotit saya dalam buku ini yaitu :
“Kulantunkan do’a berbalut rindu dalam dinginnya senja, semoga kau tetap setia walau jarak memisahkan kita” – Agung Prama Nugraha.