WHAT'S NEW?
Loading...

Studi Ekskursi Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Andalas Bagian 1


Tanggal 1 hingga 7 September yang lalu mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Andalas melakukan Studi Ekskursi dengan rute Jakarta-Bandung-Bogor.

Jaket Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan-Universitas Andalas
Tanggal 1 September, saya dan rekan-rekan mahasiswa Teknik Lingkungan-Universitas Andalas yang mengikuti kegiatan ini berkumpul di Pasar Baru, Padang pukul 8 pagi dengan bawaan masing-masing. Perjalanan ini dilakukan dengan menyewa sebuah bus pariwisata berukuran besar. Pelepasan perjalanan ini dibuka dengan kata sambutan dan do'a oleh ketua jurusan Teknik Lingkungan-UNAND, Ibu Puti Sri Komala. Rombongan kami yang didampingi oleh dua orang dosen Jurusan Teknik Lingkungan-UNAND ini berangkat dari Limau Manih, Padang pukul 9 pagi.

Perjalanan menuju Solok, untuk selanjutnya menuju Provinsi Jambi merupakan tanjakan dan tikungan tajam. Saya yang semula berniat membaca buku malah "keblinger" (?). Saya teringat salah seorang kakak saya pernah berkata bahwa perjalan Surabaya menuju Malang cukup ekstrem dilalui karena tanjakan dan belokannya, tapi saya dapat menjamin, lintas perjalanan Padang menuju Solok jauh lebih ekstrem. Setidaknya perjalanan menuju Malang dari Surabaya tidak diapit tebing-tebing curam yang tampak siap longsor kapan saja.

Potret perjalanan menuju Solok
Pemberhentian pertama perjalanan ini adalah Rumah Makan Umega Gunung Medan yang bisa dikatakan berada pada daerah perbatasan Sumatera Barat dengan Jambi. Meskipun jalan yang ditempuh menanjak dan berliku, setiap mahasiswa punya caranya sendiri untuk menghabiskan waktu bersama dengan bernyanyi, bercanda, dan memotret pemandangan ataupun wajah teman-teman.


Ganteng dikit cekrek.. Ganteng banyak cekrek..

Perhentian selanjutnya yaitu, Rumah Makan Budi Setia di Lubuk Linggau. Setelah pemberhentian itu, bus melanjutkan perjalanan hingga memasuki Provinsi Sumatera Selatan, dan berhenti untuk melaksanakan ibadah sholat subuh di daerah Baturaja sambil minum segelas teh hangat dan mie instant  yang dijajakan di depan masjid.

Usai Sholat Berjama'ah di MAsjid At Taqwa, Baturaja
Perjalanan kembali dilanjutkan, dari Baturaja kami terus melaju ke Martapura hingga masuk ke perbatasan Lampung. Tentunya Bakauheuni menjadi target perjalanan kami di Pulau Sumatera untuk bisa mendarat ke Pulau Jawa. Bagi sebagian dari kami perjalanan menggunakan Kapal Ferri melintasi Selat Sunda ini adalah pengalaman yang pertama. Beruntungnya tak satupun dari kami yang mengalami mabuk laut (meski sebenarnya saya berharap ada salah satu yang akan mabuk laut untuk memperindah suasana dan kenangan *Digeplak*)

Cekrek-Cekrek Selepas Sholat Ashar
Selepas melaksanakan ibadah sholat ashar, sebagian dari kami (read: perempuan) memutuskan tetap duduk di dekat Musholla, menikati alunan musik dangdut, sementara yang lainnya (read: laki-laki) bersantai di lobby (?) kiri kapal. Setelah lelah mendengarkan musik dangdut dan ditawari menikmati pesona dari anjungan kapal, kami semua-pun berkumpul menjadi satu di anjungan. Selain menikati angin yang bertiup sepoi-sepoi aduhai, tentu saja kami tak lupa untuk selfie bareng. Hoho..

Sampai Maghrib masih berada di Kapal, Tak Ada Kata Lelah untuk Foto-Foto
Kami pun merapat di Merak sesaat sebelum adzan Maghrib berkumandang. Setelahnya kami mampir di Rumah Makan Rajawali masakan Padang sebelum masuk ke pintu Tol. Bisa dibilang ini efek diet ketika di kapal, akibat jajanan kapal yang terbilang mahal. Hehe..

Selesai makan pun perjalanan kembali dilanjutkan, jauh menyelami pulau Jawa, karena dari Merak ke Bandung teh gak deket. Sepanjang sisa perjalanan sebelum tertidur karena lelah kami pun mulai berlatih bahasa sunda.

Semangat!!

Bersambung ke Bagian 2, Ciao!