WHAT'S NEW?
Loading...

Book Review : Menerobos Kegelapan

Cover Buku Menerobos Kegelapan (Review Penivia)

Judul Buku : Menerobos Kegelapan: Sebuah Autobiografi Spiritual
ISBN : 978 — 979 —433 –788 - 2
Penerbit : Mizan
Penulis : Karen Armstrong
Cetakan ke : Pertama (Juni, 2013)  - Edisi Baru
Tebal : 381halaman + cover

_________________________________________________________________________________

Blurb

Karen Armstrong memulai pengisahan perjalanan spiritualnya setelah pada 1969 dia memutuskan meninggalkan biara Katolik Roma yang telah tujuh tahun dijalaninya. Di biara, dia berharap dan berusaha menemukan Tuhan, tetapi dia merasa gagal. Sekembalinya ke dunia awam, dia merasa putus asa: tidak tahu spa yang sedang terjadi dan apa yang mesti dia lakukan.

Pergulatannya melawan keputusasaan diperburuk oleh beberapa kegagalan dalam pencarian spiritual, capaian akademis, dan pekerjaan hingga dia berobat kepada psikiater. Akhirnya pada 1976, dia didiagnosis menderita epilepsi, mendapatkan terapi, dan dibebaskan dari “penjara pribadinya”. Dia kemudian mulai menapaki karier sebagai seorang penulis, yang belakangan disadari sebagai panggilan hidupnya. Setelah menekuni karier kepenulisan dengan tema-tema keagamaan dari Kristen, Yahudi, dan Islam, pergulatannya tampaknya menemukan momentum dan energi baru. Tanpa dia sadari, karier ini mengantarkannya menuju perjalanan spiritual—sesuatu yang dulu dicarinya melalui biara.

Menerobos kegelapan, dengan cara itu, menjadi catatan biografis perjalanan spiritual yang berani, jujur, dan memikat.

-----------------------------------------------------------------------------

“Karen mampu menyajikan gagasan kompleks dengan simpel, tanpa bersikap simplistik.”
-The New York Times Book Review

“Dalam kisah yang amat personal ini, Armstrong merekam pengalaman-pengalaman yang mengantarnya menjadi seorang monoteis bebas (freelance monoteist). Seperti Yakub, dia mendaki menuju Transedensi.”
-Michael Wolfe, seorang mualaf Amerika,
pengarang The Hadj: An American’s Pilgrimage to Mecca

_________________________________________________________________________________


WASPADA TERHADAP SPOILER---
--SPOILER TERJADI BUKAN KARENA ADA NIAT PELAKU TETAPI DIDUKUNG KESEMPATAN DAN PERASAAN--

Well, terkait buku ini, saya tidak akan banyak bicara.

Pertama, meski tema yang disajikan menggelitik rasa keingintahuan saya, namun terdapat beberapa konsep yang tidak sejalan dengan pemahaman saya.

Kedua, tema tentang agama sifatnya sangat sensitif dan sakral, meski sebahagian penuturannya dapat membuat saya mengangguk, sependapat. Namun hal tersebut tidak sepenuhnya membuat saya sangat terpikat kepada buku ini.

Ketiga, saya bukanlah seseorang dengan latar belakang pengalaman agama yang mumpuni, jika saya mengeluarkan sebuah pendapat berdasarkan sudut pandang agama yang saya pahami,hal itu hanya akan menyebabkan pembaca berpikir bahwa saya mengedepankan ego pemikiran saya sendiri.

Secara singkat sebagai awam, saya hanya bisa mengatakan bahwa Karen, memberi saya pemahaman baru tentang perjalanan hidup saya. Begitu pun dengan pemahaman saya terhdap karya sastra beberapa penulis, salah satunya T.S Eliot. Sebelumnya saya tidak pernah tahu bahwa tulisan Eliot banyak memuat sudut pandangnya terhadap pengalaman spiritual. Penjelasan dan penjabaran dari Karen memberi saya pemahaman baru yang bisa dibilang lebih tepat dibandingkan apa yang saya rasakan.

Nah, meski demikian, saya ingin menyampaikan bebeerapa kutipan dari T.S Eliot yang diberikan Karen dalam buku ini..

“Aku tahu bahwa aku tidak tahu.”
-          Page 368
“Ajari kami untuk peduli dan tidak peduli”
-          Page 366

-----------------------------------------------------------------------


TENTANG PENULIS

Karen Armstrong adalah penulis beberapa buku keagamaan terkenal, antara lain Sejarah Tuhan, Berperang demi Tuhan, Masa Depan Tuhan, dan Compassion. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke dalam empat puluh bahasa di seluruh dunia. Sejak 11 September 2001, dia sering diundang sebagai pembicara di berbagai seminar, konferensi, diskusi panel, surat kabar, majalah, dan televisi, khususnya tentang Islam. Kini dia tinggal di London, Inggris.

_____________________________________________

Cuma segitu sih, gak apalah ya..

Well, boleh coba dibaca ini saat menikmati ‘me time’, sambil menyeduh teh di sore hari.
Semoga menginspirasi. Hhehe..
Sekian, ciao~

J-Music: Aqua Timez (Biografi)

Source : Inayah Kumiko

Setelah sebelumnya saya membahas tentang bagaimana saya mengenal Aqua Timez pada post sebelumnya (Aqua Timez #1). Kali ini saya akan membahas tentang biografi para personilnya.

1. Futoshi (太志), Vokal

Source : Cool Cwer

Futoshi yang lahir di Gifu pada 10 Mei 1980, merupakan siswa lulusan Sekolah Menegah Atas Prefektur Gifu, Nagara dan anggota termuda di Aqua Timez.

Pria bergolongan darah O ini adalah penyuka Pasta. Semasa SMA ia sangat mengagumi Mr. Children. Ia memulai karir musisi setelah mendapatkan gitar dari ayahnya. Vokalis yang lucu ini, juga penyuka anime Slamdunk. Lagu PIVOT sendiri terinspirasi dari anime Slamdunk.

Pertama kali melihat salah satu vocalist band lokal, Letto menggunakan kupluk, saya langsung merasa ia memiliki kesamaan dengan Futoshi, jadilah saya mengidolakan band Letto sejak saat itu. Saya pun kali pertama mengenal dan mendengar musik dari Mr. Children karena Futoshi-nii, dan setelahnya saya tetap menganggumi karya dan musik Mr. Children.

Oh ya, pria dengan nama lengkap Futoshi Kawasaki (川崎太志) ini sebenarnya saat kecil ingin menjadi pemain baseball profesional loh. Jika tidak menjadi musisi, composser bertubuh mungil ini ingin membuka kedai Ramen.

Hal mengesankan tentang Futoshi adalah hampir seluruh lagu Aqua Timez dia tulis sendiri. Tetapi meski lagu-lagu tersebut sangat romantis, Futoshi mengakui bahwa ia belum pernah menulis surat cinta.

Kabar menyedihkan tentang Futoshi adalah anjing peliharaannya, MooMoo, ternyata sudah lama meninggal, meski baru diumumkan resmi pada tahun 2010.

2. Daisuke (大介), Gitar

Source : Aqua Timez Special Talk

Dasisuke lahir di Tomioka, Prefektur Fukushima pada 12 April 1977. Ia merupakan mahasiswa lulusan Universitas Chuo.

Pria dengan nama lengkap Daisuke Hasegawa ini, menyukai Kare dan Melon. Semasa SMA Daisuke pernah bergabung dalam band yang sama dengan OKP-Star. Daisuke yang bergolongan darah A ini, banyak terinspirasi oleh Hide (X-Japan), bahkan lagu pertama yang bisa ia mainkan dengan gitar adalah lagu X-Japan, berjudul Endless Rain.

Pria paling misterius diantara anggota Aqua Timez lainnya ini ternyata juga berprofesi sebagai programmer, meski saat kecil ia mengaku bercita-cita menjadi Pilot.

Fakta unik tentang Daisuke adalah, dia hanya pernah menggunakan gitar akustik untuk lagu Sen no Yoru wo Koete dan Itsumo Ishho, sepanjang penampilan live Aqua Timez.

3. OKP-Star (おーけーぴーすたー), Bass

Source : Aqua Timez Special Talk

Bassist Aqua Timez ini lahir di Iwaki, Prefektur Fukushima pada 25 Maret 1977 dan merupakan mahasiswa lulusan Universitas Asia.

Pria unik yang satu ini juga bergolongan darah O. Makanan favoritnya adalah Pasta dan Ramen. Fakta menarik tentang OKP-Star adalah dia sangat suka band Metallica dan Red Hot Chili Peppers.

Nah, meskipun wajahnya tampak sangar, Bassist yang menyukai lagu Isshun no Chiri ini adalah penyayang binatang, dia bahkan memiliki seekor kucing belang yang diberi nama Koi

4. Mayuko (まゆこ), Keyboard/Piano

Source : Aqua Timez Special Talk

Anggota wanita satu-satunya di Aqua Timez ini merupakan mahasiswi lulusan Universitas Chuo yang lahir di Toyama, Prefektur Toyama pada 18 September 1977.

Wanita dengan kesan lembut ini, menyukai keju dan yogurt. Ia juga bergolongan darah A.

Fakta tentang Mayuko yang dulu sempat membuat saya kaget adalah ketika salah satu post di blog Aqua Timez memuat foto Mayuko dan bayi-nya. Saat itu, saya berpikir Mayuko masih single, tapi ternyata dia sudah menikah dan memiliki bayi yang lucu.

Oh ya, pencipta dari lagu Blues on the Rain adalah Mayuko loh. 

5. TASSHI (たっしー), Drum


Source : Aqua Timez Special Talk
Lahir di Kota Kochi, Prefektur Kochi, pada 21 Agustus 1978, pria dengan nama asli Tashima Tomoyuki (田島 智之) ini memiliki golongan darah A dan merupakan siswa lulusan Sekolah Menengah Tosa

Selain itu juga ada dua personil wanita lainnya, yang menjadi vokal latar dalam beberapa lagu Aqua Timez, yakni:

1. Ebisu (えびす), dengan nama lengkap Miho Ebisu (戎 三穂), lahir di Kobe, Prefektur Hyogo pada 12 November 1978.

2. Mayumi Fujita (藤田真由美)

Terkahir, ada mantan anggota, Abiko, yang berperan sebagai drummer. Pria yang lahir di Kumano, Prefektur Mie ini memutuskan keluar setelah dirilisnya Nana Iro no Rakugaki.

Book : Mempelai Sang Vampir (The Vampire Bride, Atlantis #4)




Judul Buku : The Vampire Bride (Mempelai Sang Vampir)
ISBN : 978 — 979 —081 – 380 - 9
Penerbit : Violet Books
Penulis : Gena Showalter
Cetakan ke : Pertama (2010)
Tebal : 471halaman + cover
_________________________________________________________________________________

Blurb

Kembalilah memasuki dunia legenda Gena Showalter yang penuh keajaiban dan rayuan berbahaya, rumah bagi para immortal..... kembalilah ke Atlantis.

------------------------------------------------------------------

Layel, Sang Raja Vampir, mengobarkan permusuhan tanpa akhir melawan kaum manusia naga. Semuanya berawal saat dua ratus tahun lalu, sepasukan manusia naga yang jahat menyerbu istana dan membunus Susan, istri Layel, seorang manusia biasa yang sedang hamil tua. Sejak saat itu Layel bersumpah untuk tidak pernah jatuh cinta lagi dan seumur hidupnya digunakan untuk membalas dendam pada kaum manusia naga, bahkan dengan bantuan manusia (rival utamanya Darius En Kragin)

Dua ratus tahun kemudian, Layel bertemu Delilah, perempuan anggota suku Amazon. Sesama penghuni Atlantis, tapi tanpa kekuatan sihir atau keabadian apa pun. Mereka saling benci, tapi terjebak di suatu pulau terpencil sebagai akibat permainan licik dewa-dewi pencipta Atlantis, yang menganggap penghuni Atlantis sebagai mainan mereka. Hadiah bagi yang berhasil meloloskan diri dari pulau itu adalah akan dikabulkannya segala permintaannya. Layel ingin memohon agar Susan dan bayi mereka yang tak sempat lahir dihidupkan kembali, tapi apa yang terjadi saat hatinya mulai melunak karena kehadiran Delilah, yang sifatnya berbeda 180 derajat dari almarhumah istrinya?

-----------------------------------------------------------------------------

“Salah satu pengarang ternama genre Paranormal Romance.”
-Kresley Cole, pengarang buku laris versi New York Times

_________________________________________________________________________________ 

Surat Pembuka dari Gena Showalter

Dear Pembaca,

Sejak judul novel pertamaku dalam serial Atlantis, Heart of the Dragon, diterbitkan tahun 2005, aku sering mendapat pertanyaan bagaimana aku bisa terpikir untuk mencampur legenda Atlantis kota yang hilang dengan makhluk=makhluk mitologi. Jawabannya sederhana: bagaimana bila. Bagaimana bila para dewa menyembunyikan kesalahan terbesar mereka di Atlantis dan karena itulah kota ini terkubur di dasar samudra?
Satu pertanyaan itu bercabang menjadi ribuan pertanyaan lainnya, dengan setiap pertanyaan baru yang lebih menggelitik dari yang sebelumnya. Bagaimana bila seorang manusia naga yang bisa berubah wujud dipaksa menjaga gerbang yang menjadi jalan masuk ke negerinya, ditugaskan membunuh siapa pun yang mencoba masuk..... termasuk perempuan yang menghantui mimpi-mimpinya (Heart of the Dragon)? Bagaimana bila seorang pria dari zaman modern menyusup ke dalam kota terlarang Atlantis untuk mencuri harta kota itu yang paling berharga..... yang ternyata seorang perempuan cantik yang memesonanya (Jewel of Atlantis)? Bagaimana bila raja kaum nymph mampu merayu manusia mana pun yang diinginkannya, kecuali perempuan yang sungguh dicintainya (The Nymph King)?
Kuharap pembaca sekalian bersedia mengikutikudalam perjalanan menyusuri Atlantis, di mana makhluk-makhluk legenda menapaki jalan-jalannya, bahaya mengintai di setiap sudut kota dan cinta terlarang bersemi. Bahkan para pembaca yang sudah terbiasa debgan buku-buku ini kemungkinan besar akan menemukan beberapa kejutan baru dalam edisii yang sudah di revisi ini !
Dan, jangan lupa untuk membaca The Vampire’s Bride, kisah terbaruku dalam serial Atlantis, dimana pertanyaan para pembaca selama bertahun-tahun Akan kujawab: bagaimana bila sang tokoh antagonis dalam sebuah cerita pendahulu, sang raja vampir yang menyiksa, membenci, dan memerangi banyak orang, memiliki kisahnya sendiri?
Salam sukses selalu,
Gena Showalter

-----------------------------------------------------------------------------

WASPADA TERHADAP SPOILER---
--SPOILER TERJADI BUKAN KARENA ADA NIAT PELAKU TETAPI DIDUKUNG KESEMPATAN DAN PERASAAN--

Well, ternyata selain Shaye, saya juga jatuh hati pada perempuan Kesatria seperti Delilah.  Sepanjang membaca kisah ini, saya beberapa kali membayangkan keteguhan dan keberanian Delilah seperti salah satu karakter Disney favorit saya Poccahintas. Meski saya tak terlalu ingat lagi apakah kisah itu benar-benar mengambil tema perempuan Amazon.

Buku ini yang tidak memiliki nuansa yang terlalu berbeda dibandingkan dua seri awal, yakni Heart of the Dragon dan Jewel of Atlantis yang diterbitkan dengan versi aslinya, meski begitu hal yang sama tidak bisa diucapkan untuk buku terbitan Violet Books karena, pada buku kali ini Violet Books mengadopsi cover asli dan tidak menggantikannya dengan lukisan simbol, seperti seri terdahulu.

Selain itu, dari segi cover, cetakan yang saya dapat memiliki sedikit kecacatan pada judul, dimana cetakan timbulnya tertulis miring dan tulisan berwarna silver yang seharusnya mengikuti cetakan timbul dari judul justru dipaksakan tetap lurus. Sehingga jelas memperlihatkan ketidak-konsistenan itu. Yah, sebenarnya tidak terlaulu kentara karena latar belakang dari cover menggunakan warna gelap (hitam dengan sedikit sentuhan hijau)..

Lanjut ke bookmark-nya yang tetap dicetak mungil dengan sebuah quote dibagian belakang.  Gambarnya menggunakan desain cover lengkap dengan ukiran yang dicetak transparant dibagian depan model cover. Oh, quote kali ini adalah. :

Pleasure of love lasts but a moment, pain of love lasts a lifetime.
-Bette Davis-

Cocok banget menggambarkan rasa sakit yang dimiliki dua tokoh dari bangsa Vampir, Sang Raja, Layel, dan Alyssa.

Lanjut ke cerita-nya ya.

Dari kisah ini saya sedikit bingung karena sebelumnya dikatakan bahwa jafar dan prajuritnya yang menyiksa dan membunuh istri Layel, tetapi di kisah ini ada karakter lainnya, yakni salah seorang prajurit dari manusia naga.

Dan, hal itu mengingatkan saya dengan kisah kakak Grace dan mantan istri Jafar yang tidak pernah dibahas hingga sekarang, pun dengan kisah Jewel. Well, karena Jewel tinggal di dunia permukaan, mungkin ini bisa diabaikan.

Nah, dari kisah Layel sendiri, saya paham kalau dia sangat tersiksa atas kematian istrinya yang dilakukan dengan sangat kejam. Namun saya juga menyayangkan bahwa saat bersama istrinya dia mengabaikan tugas sebagai raja, jadi saya mengerti dari mana asal rasa bersalah super besar yang selalu dibawa Layel. Meski begitu, saya tidak terima atas pembantaiannya pada seluruh manusia naga.

Buat Delilah, saya hanya menyukai keteguhan, kekeraskepalaannya. Tipikal kesatria dengan harga diri tinggi, dan juga pantang menyerah.

Sejujurnya tidak banyak hal yang ingin saya bahas di novel ini, karena saya cenderung merasa bosan selama membaca kisah ini, mungkin karena berlanjutnya kisah Shivawn dan Alyssa. Yup, saya tidak menyukai Alyssa.

-----------------------------------------------------------------------

Seolah-olah aku ingin memelukmu sekaligus mendorongmu menjauh? Seperti akumenginginkan darahmu sekaligus membunuhmu? Seakan-akan kau berbahaya dengan cara yang tidak seharusnya
-68 (Layel)

-----------------------------------------------------------------------


TENTANG PENULIS

Gena Showalter sebagai pengarang serial novel Lords of the Underworld yang masuk dalam daftar novel terlaris The New York Times dan USA Today, Gena Showalter telah mendapat pujian atas ‘kisah-kisahnya yang sangat mengagumkan’ dan ‘tulisannya yang amat membara’. Para pembaca selalu menantikan kecerdasan tulisannya yang khas dan imajinasinya yang tak terduga, entah dalam kisah-kisah paranormalnya tentang para bangsawan yang dirasuki iblis, kaum peri, gadis-gadis biasa yang menjadi pahlawan super, dalam novel kontemporer yang sangat menggairahkan atau kisah-kisah untuk pembaca dewasa muda. Kembalinya Gena dalam kisah-kisahnya tentang Atlantis menjanjikan  campuran menarik dari cinta yang berbahaya, para dewa, manusia naga dan makhluk-makhluk supernatural lainnya, berikut permainan bertahan hidup yang bisa saja membangkitkan sang raja vampir.... atau menghancurkannya.

Untuk mengenal lebih jauh Gena dan buku-bukunya, silakan kunjungi www.genashowalter.com dan www.genasowalter.blogspot.com

_____________________________________________

Cuma segitu sih, gak apalah ya..

Well, boleh coba dibaca ini saat menikmati ‘me time’, sambil menyeduh teh di sore hari.
Semoga menginspirasi. Hhehe..
Sekian, ciao~

J-Music : Aqua Timez (Perkenalan Pertama)

Source: Tokyo Hive

Okay, kali ini saya akan membahas tentang band favorit saya asal Negeri Sakura, Aqua Timez. Well, bisa dibilang saya hendak membahas tentang Aqua Timez karena akhir tahun nanti band ini akan segera bubar.

Khusus pada post kali ini, saya akan berbagi sedikit kisah tentang bagaimana saya akhirnya menyukai band ini.

Pertama kali saya mengenal musik mereka adalah saat saya masih seorang siswi Sekolah Menengah Pertama, sekitar akhir tahun 2006. Yup, thanks to Bleach Movie Animation: Memory of Nobody, yang membuat saya jatuh hati pada Sen No Yoru wo Koete, sehingga saya kemudian mendeklarasikan diri menjadi AquaFanz. Sejak saat itu saya sering kali mencari tahu berita dan juga lagu lain Aqua Timez. Yah, bisa dikatakan bahwa Aqua Timez adalah satu-satunya band yang membuat saya sangat excited dengan setiap perkembangan musik mereka.

Nah, di sisi lain, sejak mendengarkan Sen No Yoru wo Koete, saya jadi semakin menyukai anime Bleach. Meskipun bukan salah satu anime favorit saya sejauh ini, tapi kehadiran Bleach memiliki kesan tersendiri yang sulit saya lupakan. Terlebih lagi setelah Bleach menggunakan beberapa lagu Aqua Timez lainnya sebagai soundtrack seperti Alone dan Velonica

Sejujurnya kabar bubarnya Aqua Timez sangat mengejutkan bagi saya, terutama karena setelah 2 tahun terakhir saya tidak update informasi tentang musik maupun aktivitas band ini. Kemudian diakhir bulan April setelah mendengar lagu Present yang merupakan lagu favorit saya dari Album Kaze wo Atsumete, saya mulai lagi mencari berita tentang Aqua Timez dan akhirnya mengetahui keputusan final para member untuk bubar dan rencana tour yang akan berakhir di bulan Sepetember nanti.

Tour yang diberi title Present is a Present Tour ini menjadi salah satu kabar buruk yang saya terima di tahun ini. 

But I'm sure that Aqua TImez will always have a special place in my heart, that I won't forget their music so easily.

___________________________________________________________________________________

Source: Neo Tokyo

Aqua Timez adalah band rock yang dibentuk pada tahun 2003, dengan beranggotakan Futoshi (Vocal), OKP-Star (Bassist), Daisuke (Guitarist), Mayuko (Keyboardist), dan TASSHI (Drummer)

Album pertama mereka Kanashimi no Hateni Tomoru Hikari direkam sendiri pada tahun 2004 sebelum mereka melakukan pertunjukan di jalanan Shibuya

Selanjutnya pada Agustus 2005, Aqua Timez merilis album Sora Ippai ni Kanaderu Inori, dengan label indie. Salah satu track-nya yang berjudul Toushindai Love Song, menjadi lagu yang paling sering ditanyakan oleh pendengar radio kabel USEN. Tidak hanya itu, lagu Sora Ippai ni Kanaderu Inori sendiri masuk dalam 10 lagu tertaras Oricon Chart pada Januari 2006 hingga menempati posisi teratas (1) Oricon Chart pada bulan Februari 2006.

Selanjutnya single mereka Ketsui no Asa ni menjadi soundtrack dari anime Brave Story, di susul dengan single Sen No Yoru wo Koete yang menjadi soundtrack Bleach Movie: Memory of Nobody. Single ini kemudian menjadi hit dan membantu mereka menarik banyak perhatian saat album original pertama mereka, Kaze wo Atsumete [2006] dan album kedua, Dareka no Chijou e [2007]

Single mereka yang berjudul Niji, kemudian menjadi theme song dorama populer Gokusen, setelah rilis di tahun 2008, dan meraih penjualan hingga 2,5 juta unit baik dalam bentuk album fisik dan digital. 

Pada perayaan anniversary mereka yang ke-5, dirilis-lah album The BEST of Aqua Timez kemudian sukses menduduki puncak Oricon Chart sehingga Aqua Timez ebrhasil memecahkan rekor, dimana album indie dan album dari label major-nya sama-sama berhasil menduduki peringkat pertama pada Oricon Chart

Konser yan mereka adakan di tahun 2011 pun menjadi salah satu kesusksesan mereka, dimana pada akhir tour yang diadakan di Nippon Budokan, mereka tampil dihadapan lebih dari 8.000 penonton.

Aqua Timez juga aktif dalm kampanye amal untuk rekonstruksi distrik Tohoku, di Prefektur Fukushima yang mengalami kerusakan berat paska gempa besar di bagian timur Jepang. OKP-STar dan Daisuke yang berasal dari Tohoku mendorong banyak orang untuk mengunjungi dan melakukan pertunjukan musik di sekolah-sekolah.

Pada tahun 2012 mereka merilis album single ke-14, Mask yang menjadi soundtrack untuk serial animasi Bleach. Aqua Timez juga ikut berpartisipasi pada Festival Kebudayaan terbesar di Asia "Asia Song Festival 2012" yang berlangsung di Korea pada bulan Agustus dan tampil dihadapan lebih dari 40.000 penonton.

Kemudian mereka merilis songle ke-15, Tsubomi yang menjadi Theme Song dorama Ghost Mama Sosasen. Menyusul album ke-5 mereka, Because You are You pada musim panas 2012.

 Aqua Timez telah memeberikan warna tersendiri pada dunia musik Jepang, dengan emosi kuat dalam setiap liriknya, tak hanya tentang cinta, gairah dan harapan, namun juga kesedihan dan kesepian.

Book: Raja para Nymph (the Nymph King - Atlantis #3)


Judul Buku : Raja para Nymph (the Nymph King)
ISBN : 978 — 979 —081 – 370 - 0

Penerbit : Violet Books

Penulis : Gena Showalter
Cetakan ke : Pertama (2010)
Tebal : 410 halaman + cover

_________________________________________________________________________________

Blurb

Masukilah dunia mitologi yang dipenuhi manusia naga, iblis, dan para peri.....
Masukilah dunia yang penuh rayuan cinta yang berbahaya dan sihir yang menggetarkan.....
Masukilah Atlantis.....

------------------------------------------------------------------

Perempuan tua dan muda, cantik dan buruk rupa, semuanya haus akan sentuhan Valerian. Tak seorang pun dapat menolak sensualitasnya yang menggetarkan dan daya tariknya.... sampai ia menculik Shaye Holling dari pantai Florida, menyanderanya di kerajaannya di dasar samudra. Shaye yang sinis sama sekali tak sudi berurusan dengan kesatria penggemar pertarungan yang perkasa ini, namun tanpa alasan yang jelas merasa tertarik kepadanya. Karena di balik ketampanan penuh kesombongan kesatria ini tersembunyi sosok pria yang kuat namun penuh kerumitan. Pria yang belaian lembutnya sepanas bara api..... Kini Valerian harus berjuang demi memiliki Shaye. Karena, ada satu hal yang tidak diketahui Shaye..... Yakni, ketika seorang nymph menemukan pasangan hidupnya, perempuan itu akan menjadi miliknya selamanya.

-----------------------------------------------------------------------------

“Dunia penuh dengan mitos, kekacauan, dan percintaan di dasar laut!.”
-Pengarang Bestseller New York Times, J.R. Ward

_________________________________________________________________________________

Surat Pembuka dari Gena Showalter

Dear Pembaca,

Aku memberikan sedikit bocoran tentang Valerian, Raja Nymph, di Jewel of Atlantis..... tapi aku tidak benar-benar berniat menceritakan kisahnya. Well, aku pada akhirnya akan menceritakannya—tapi tidak segera. Ada beberapa buku yang rencananya ingin kutulis terlebih dahulu. Seorang anak lelaki yang nakal, itulah dirinya, Valerian bersikeras agar aku lebih fokus padanya. (Bayangkan diriku sedang menggeleng-gelengkan kepala sambil menggumamkan, “kelakuan khas nymph.”) Aku mencoba untuk mengatakan tidak. Sungguh. Tapi.....

Aku tidak bisa menolaknya. Begitu juga Shaye Holling, walaupun ia sudah memberikan usaha terbaiknya untuk menjauhinya. Ia adalah pasangan yang ingin diklaim Valerian. Sepertiku, Shaye menemukan dirinya berperang melawan cinta terbesar yang pernah ada dalam hidupnya. Sangat memikat dan menggoda, berbeda dengan pria-pria lainnya. Kasar. Sebuah  khayalan yang menjadi nyata.
Apa kalian gemetar?
Aku berharap kalian senang membaca kisah mereka, sesenang saat aku menuliskannya. Sebagai tambahan informasi tentang Atlantis dan semua makhluk-makhluk dan manusia yang tinggal di dalamnya, kunjungi Web-site-ku di www.genashowalter.com dan blog-ku di www.genashowalter.blogspot.com

Salam hangat,
Gena Showalter

-----------------------------------------------------------------------------

WASPADA TERHADAP SPOILER---
--SPOILER TERJADI BUKAN KARENA ADA NIAT PELAKU TETAPI DIDUKUNG KESEMPATAN DAN PERASAAN--

Well, Shaye adalah karakter perempuan favorit saya sejauh ini. Menurut saya Shaye lebih kuat dibandingkan Grace dan Jewel

Buku ini yang pasti punya nuansa berbeda dibandingkan dua seri terdahulu, Hati Sang Naga (Heart of the Dragon) dan Permata dari Atlantis (Jewel of the Atlantis) yang juga diterbitkan oleh Violet Books.

Pertama, dari segi cover, jelas banget perbedaannya, yakni menggunakan desain asli cover terbitan awal yang berbahasa inggris. Setelah saya cek, cover serial  Atlantis karangan Gena Showalter ini, memang ada nuansa berbeda dibandingkan seri yang lain. Mulai dari pemilihan warna, karakter huruf yang digunakan, sampai tata letak judul. Pokoknya beda banget. Dan, ya, karena biru adalah warna favorit saya, saya jadi suka buku ini.

Lanjut ke bookmark-nya yang tetap dicetak mungil dengan sebuah quote dibagian belakang.  Sudah pasti, karena desain cover-nya berbeda maka begitu pola dengan desain bookmark yang menampilkan sebuah kalung dengan permata hijau zamrud pada sudut kiri bawah, yang bikin kesan bookmark-nya sepi. Oh, quote kali ini adalah. :

The most precious possesion that ever comes to a man in this world is a woman’s heart.
-Josiah G. Holland-

Cocok banget menggambarkan gimana senengnya Valerian saat tau kalau Shaye memutuskan untuk mempercayakan hatinya pada Valerian.

Lanjut ke cerita-nya ya.

Jujur dibandingkan dua seri sebelumnya, unsur erotisme lebih banyak terdapat pada buku ini. Mengingat Nymph memiliki mantra alamiah yang dapat membuat orang-orang terpikat bahkan tergila-gila karenanya. Jadi seharusnya saya tidak heran sejak awal muncul banyak karakter perempuan yang sangat gila mencintai para Nymph. Mereka jadi karakter yang paling saya benci. Dan kehadiran mereka membuat saya kesal sepanjang menikmati cerita ini.

Selain hubungan Valerian dan Shaye juga ada kisah cinta segitiga Joashin-Brenna-Shivawn. Brenna ini salah satu mabusia yang juga nggak terna dampak mantra Nymph. Buat saya, Brenna itu terlallu labil dan serakah, ingin Joashin sama Shivawn. Saya sih setujunya Brenna dengan Joashin, saya berharap Shivawn mendapatkan yang lebih baik. Tapi, saya sendiri juga nggak mau Shivawn yang lembut, pengertian dan memberikan rasa aman itu sedih..

Oh ya, ada satu nih, sifat para Nymph yang pasti diharapkan banyak wanita. Sangat peka. Mereka tau apa yang dirasakan lawan jenisnya, dari ras apapun. Apalagi kalau lawan jenisnya itu adalah pasangan hidupnya. Beuuhh...

Buat pasangan hidup ini, mirip dengan imprint para Werwwolf berdasarkan serial Twilight. Saat bertemu dengan paasangannya, Nymph akan tau dengan sendirinya, dan setelah menemukan pasangannya ini, Nymph nggak akan punya rasa ketertarikan lagi terhadap orang lain. Bahkan ya, saking eratnya hubungan mereka, akan ada semacam ikatan batin diantara keduanya.

Terkait kemampuan para Nymph mengetahui pasangannya, saya teramat sangat tertarik dengan kemampuan itu. Inginnya saya memiliki kemampuan yang sama dan nggak perlu khawatir akan salah ambil jodoh. (?)

Kalaupun ndak bisa, mungkin saya bisa coba tenggelam di pantai Florida. Siapa tau ketemu Nymph yang ternyata pasangan saya. *slapped

-----------------------------------------------------------------------

“Aku sangat sengsara tanpamu, hampir sama dengansaat kau ada di sini”
-23 (Shaye Hollington)

Ia dengan cepat menyadari fakta bahwa pria tidak pernah menelpon saat mereka mengatakan bahwa mereka akan menelepon.
-28 (Shaye Hollington)

“Kau adalah perempuan cinta sejatiku. Yang telah ku  tunggu sepanjang hidupku, meskipun aku tidak mengetahuinya sampai aku berjumpa denganmu”
-127 (Valerian)

“Punya kekuatan itu bagus... melukai seorang perempuan itu tidak bagus”
-280 (Joachim pada Brenna)
-----------------------------------------------------------------------


TENTANG PENULIS

Gena Showalter sebagai pengarang serial novel Lords of the Underworld yang masuk dalam daftar novel terlaris The New York Times dan USA Today, Gena Showalter telah mendapat pujian atas ‘kisah-kisahnya yang sangat mengagumkan’ dan ‘tulisannya yang amat membara’. Para pembaca selalu menantikan kecerdasan tulisannya yang khas dan imajinasinya yang tak terduga, entah dalam kisah-kisah paranormalnya tentang para bangsawan yang dirasuki iblis, kaum peri, gadis-gadis biasa yang menjadi pahlawan super, dalam novel kontemporer yang sangat menggairahkan atau kisah-kisah untuk pembaca dewasa muda. Kembalinya Gena dalam kisah-kisahnya tentang Atlantis menjanjikan  campuran menarik dari cinta yang berbahaya, para dewa, manusia naga dan makhluk-makhluk supernatural lainnya, berikut permainan bertahan hidup yang bisa saja membangkitkan sang raja vampir.... atau menghancurkannya.

Untuk mengenal lebih jauh Gena dan buku-bukunya, silakan kunjungi www.genashowalter.com dan www.genasowalter.blogspot.com

_____________________________________________

Cuma segitu sih, gak apalah ya..

Well, boleh coba dibaca ini saat menikmati ‘me time’, sambil menyeduh teh di sore hari.
Semoga menginspirasi. Hhehe..
Sekian, ciao~