WHAT'S NEW?
Loading...

Hope and Reality


*corat coret anak ababil*
Terkadang gak semua yang kita harapkan itu terwujud, gak semua hal yang kita fikirkan itu benar, 

misalnya ketika ayas pengen tinggi kayak Murasakibara, tapi nyatanya ayas beda tipiss ama Kuroko,
atau saat ayas ingin bisa berada di sisi Shinichi, tapi sayangnya sudah ada Ran disana,
atau saat ayas ingin memiliki Doraemon, tapi ayas gak tau kapan itui abad 22 (?)

atau atau, saat ayas pengen ketemuan ama Li Syaoran, tapi dianya gak pernah muncul,
atau atau saat ayas pikir Alen itu baik. ternyata dia punya sisi gelap,
atau atau saat niat baik Yagami-kun, ternyata sangat mengerikan

atau atau atau, saat ayas pikir dewa kematian itu mengerikan ternyata ada Byakuya yang cakep pisan,
atau, atau, atau saat ....
uhm dan masih banyak lagi ...

tapi, apa pentingnya itu .-.
hidup itu memang tentang hitam dan putih, tapi segala hal yang akan terjadi tampak abu-abu
dan ayas punya hak untuk menetukan bagaimana warna dibalik abu-abu itu dalam hidup ayas .-.


Happiness ? I Guess it's up to me



Happiness ? I guess it's up to me ~, 

" Don't Live your Life in One Day "
" Live Like There's No Tomorrow " 

Aih, sebelumnya saya minta maaf, karena tulisan kali ini mungkin saja menjadi salah satu tulisan saya lainnya yang absurd.

Tapi serius deh, saya ngomongnya akan sangat absurd dan bikin bingung, karena kata-kata saya nantinya akan lompat-lompat dari satu pembahasan ke pembahasan lainnya. Mohon maklumlah ... (?)


Akhir-akhir ini saya suka banget sama lagu Simple Plan yang berjudul When I'm Gone. Singkatnya, terdapat beberapa kalimat pada lagu ini yang sukses membuat saya merasa tersentuh.

Well, kalau mau dengar lagunya nanti bisa coba dilihat di playlist masing-masing, atau mungkin di download aja dulu. Tenang aja, asik kok lagu nya. 

Ngomong-ngomong kalimat pertama di atas "Don't Live your Life in One Day" saya dapatkan dari salah satu buku yang ingin saya beli, sementara kalimat kedua, "Live like There's No Tomorrow" saya ambil dari sebuah lagu.

Sekilas saya pikir dua kalimat ini bertolak belakang, maklumlah bahasa inggris saya masih terbilang baru belajar jadi, andaikata ternyata kalimat saya ada yang salah, atau penerjemahan saya amburadul, saya harap kerendahan hatinya untuk dikoreksi (o^_^o)


Live Like There's No Tomorrow,

Pasti sudah sering dengar deh, kalimat yang satu ini. Katanya kalau kita menjalani hidup itu harus maksimal, lakukan semua aktivitas dengan total dan maksimal, seolah nggak ada hari esok.

Seseorang yang berfikir bahwa esok tidak ada, cenderung akan mengingat segala hal yang belum ia selesaikan, segala sesuatu yang belum ia capai pun penyesalan atas keputusan yang sudah diambil.

Jika saya berfikir bahwa esok tidak ada, maka saya akan membaca semua buku yang belum saya baca, menyelesaikan tulisan yang belum saya selesaikan, dan menyelesaikan sesuatu hal lainnya. Kira-kira sih saya akan berusaha melakukan hal-hal semacam itu.

Bagus sih, jika semua berfikir seperti ini, yang jadi masalah justru kalau ada yang berfikir lebih ekstrem.

Contohnya, saya yang rada bawel, update informasi yang tidak jelas tentang bencana besok, kan bisa berbahaya. Nah, itu salah satu contohnya.

Jadinya, nggak gampang juga sih menerapkan kalimat ini pada orang yang mudah berputus asa, maupun berfikiran negatif.

Don't Live Your Life In One Day

Kira-kira artinya yang saya pahami adalah, jangan stay di satu hari dalam hidupmu.

Misalnya seperti ini.
Saya yang pernah dapat nilai tidak memuaskan, kemudian, kejadian yang satu hari itu saya jadikan beban bertahun-tahun ke depan atau simple-nya berhari-hari kemudian. Merasa frustasi, depresi, rendah diri, memasrahkan hati, sampai ingin berniat melakukan perbuatan tercela (?).

Atau contoh lain, saya dilempar sepatu saat sedang jalan-jalan oleh seorang bocah labil. Kemudian saya mengingat wajah bocah itu berhari-hari, agar dapat menemui dia ke dengan mudah, terus diajakin rusuh.

Hal-hal seperti itu contoh orang yang terjebak dalam satu hari di kisah hidupnya..

Coba kita lebih baik berfikir seperti ini ..
Nilai jelek itu kan hanya kita dapat hari ini, ke depannya kita perbaiki lagi, selagi masih ada kesempatannya. Toh, ini bukan akhir dari segalanya, kekurangan yang sekarang bisa di balas di lain hari.

Atau, berfikir seperti ini...
Ah, sudahlah, mungkin dalam hidupnya bocah itu ingin melempar sepatu sekali saja kepada seseorang, ya untung yang kena saya, kalau yang kena kakek-kakek atau nenek-nenek, atau bahkan anak di bawah umur kan kasihan. Toh, saya masih punya kekuatan untuk menahan rasa sakit atau pun rasa malu-nya sampai di rumah nanti.

ya,ya..
Setiap orang ingin bahagia dan merasakan tenang serta damai dalam hatinya, sayangnya, hal-hal kecil seperti contoh saya di atas suka menghambat datangnya kebahagiaan itu. hal-hal itu sendiri di awali dengan negative thinking yang sudah OD (Over Dosis).

Memang sih, definisi kebahagiaan tiap orang beda-beda, ada yang bahagia kalau nanti sudah berhasil mendapatkan Ferarri, ada yang bahagia kalau nanti mendapat hadiah makanan ringan senilai 1 Triliun dan lain-lain sebagainya. Hanya saja kebahagiaan yang sedemikian itu tidak akan terasa indah kalau tidak ada kebahagiaan sejati di hatinya. Benar toh ?

Faktanya adalah ada yang telah memiliki harta tapi tetap saja merasa hampa,
And that won't happen to me. (I wish, and I will)

Jadi ya, saya merasa kebahagiaan itu dapat diperoleh melalui keputusan hati masing-masing.

I guess it's up to you ...


Thank's to : Simple Plan, dengan lagu When Your Gone-nya saya comot jadi pelengkap bahasa inggris, untuk tulisan absurd dalam postingan absurd ini.


Penutup :


Live is What Happened, When You Busy Making your Excuses,
Another Day, Another Casualty
I'm gonna leave this a hole behind me,
We'll leave the past in the past, gonna find the future.