WHAT'S NEW?
Loading...

Book Review : Menerobos Kegelapan

Cover Buku Menerobos Kegelapan (Review Penivia)

Judul Buku : Menerobos Kegelapan: Sebuah Autobiografi Spiritual
ISBN : 978 — 979 —433 –788 - 2
Penerbit : Mizan
Penulis : Karen Armstrong
Cetakan ke : Pertama (Juni, 2013)  - Edisi Baru
Tebal : 381halaman + cover

_________________________________________________________________________________

Blurb

Karen Armstrong memulai pengisahan perjalanan spiritualnya setelah pada 1969 dia memutuskan meninggalkan biara Katolik Roma yang telah tujuh tahun dijalaninya. Di biara, dia berharap dan berusaha menemukan Tuhan, tetapi dia merasa gagal. Sekembalinya ke dunia awam, dia merasa putus asa: tidak tahu spa yang sedang terjadi dan apa yang mesti dia lakukan.

Pergulatannya melawan keputusasaan diperburuk oleh beberapa kegagalan dalam pencarian spiritual, capaian akademis, dan pekerjaan hingga dia berobat kepada psikiater. Akhirnya pada 1976, dia didiagnosis menderita epilepsi, mendapatkan terapi, dan dibebaskan dari “penjara pribadinya”. Dia kemudian mulai menapaki karier sebagai seorang penulis, yang belakangan disadari sebagai panggilan hidupnya. Setelah menekuni karier kepenulisan dengan tema-tema keagamaan dari Kristen, Yahudi, dan Islam, pergulatannya tampaknya menemukan momentum dan energi baru. Tanpa dia sadari, karier ini mengantarkannya menuju perjalanan spiritual—sesuatu yang dulu dicarinya melalui biara.

Menerobos kegelapan, dengan cara itu, menjadi catatan biografis perjalanan spiritual yang berani, jujur, dan memikat.

-----------------------------------------------------------------------------

“Karen mampu menyajikan gagasan kompleks dengan simpel, tanpa bersikap simplistik.”
-The New York Times Book Review

“Dalam kisah yang amat personal ini, Armstrong merekam pengalaman-pengalaman yang mengantarnya menjadi seorang monoteis bebas (freelance monoteist). Seperti Yakub, dia mendaki menuju Transedensi.”
-Michael Wolfe, seorang mualaf Amerika,
pengarang The Hadj: An American’s Pilgrimage to Mecca

_________________________________________________________________________________


WASPADA TERHADAP SPOILER---
--SPOILER TERJADI BUKAN KARENA ADA NIAT PELAKU TETAPI DIDUKUNG KESEMPATAN DAN PERASAAN--

Well, terkait buku ini, saya tidak akan banyak bicara.

Pertama, meski tema yang disajikan menggelitik rasa keingintahuan saya, namun terdapat beberapa konsep yang tidak sejalan dengan pemahaman saya.

Kedua, tema tentang agama sifatnya sangat sensitif dan sakral, meski sebahagian penuturannya dapat membuat saya mengangguk, sependapat. Namun hal tersebut tidak sepenuhnya membuat saya sangat terpikat kepada buku ini.

Ketiga, saya bukanlah seseorang dengan latar belakang pengalaman agama yang mumpuni, jika saya mengeluarkan sebuah pendapat berdasarkan sudut pandang agama yang saya pahami,hal itu hanya akan menyebabkan pembaca berpikir bahwa saya mengedepankan ego pemikiran saya sendiri.

Secara singkat sebagai awam, saya hanya bisa mengatakan bahwa Karen, memberi saya pemahaman baru tentang perjalanan hidup saya. Begitu pun dengan pemahaman saya terhdap karya sastra beberapa penulis, salah satunya T.S Eliot. Sebelumnya saya tidak pernah tahu bahwa tulisan Eliot banyak memuat sudut pandangnya terhadap pengalaman spiritual. Penjelasan dan penjabaran dari Karen memberi saya pemahaman baru yang bisa dibilang lebih tepat dibandingkan apa yang saya rasakan.

Nah, meski demikian, saya ingin menyampaikan bebeerapa kutipan dari T.S Eliot yang diberikan Karen dalam buku ini..

“Aku tahu bahwa aku tidak tahu.”
-          Page 368
“Ajari kami untuk peduli dan tidak peduli”
-          Page 366

-----------------------------------------------------------------------


TENTANG PENULIS

Karen Armstrong adalah penulis beberapa buku keagamaan terkenal, antara lain Sejarah Tuhan, Berperang demi Tuhan, Masa Depan Tuhan, dan Compassion. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke dalam empat puluh bahasa di seluruh dunia. Sejak 11 September 2001, dia sering diundang sebagai pembicara di berbagai seminar, konferensi, diskusi panel, surat kabar, majalah, dan televisi, khususnya tentang Islam. Kini dia tinggal di London, Inggris.

_____________________________________________

Cuma segitu sih, gak apalah ya..

Well, boleh coba dibaca ini saat menikmati ‘me time’, sambil menyeduh teh di sore hari.
Semoga menginspirasi. Hhehe..
Sekian, ciao~

J-Music: Aqua Timez (Biografi)

Source : Inayah Kumiko

Setelah sebelumnya saya membahas tentang bagaimana saya mengenal Aqua Timez pada post sebelumnya (Aqua Timez #1). Kali ini saya akan membahas tentang biografi para personilnya.

1. Futoshi (太志), Vokal

Source : Cool Cwer

Futoshi yang lahir di Gifu pada 10 Mei 1980, merupakan siswa lulusan Sekolah Menegah Atas Prefektur Gifu, Nagara dan anggota termuda di Aqua Timez.

Pria bergolongan darah O ini adalah penyuka Pasta. Semasa SMA ia sangat mengagumi Mr. Children. Ia memulai karir musisi setelah mendapatkan gitar dari ayahnya. Vokalis yang lucu ini, juga penyuka anime Slamdunk. Lagu PIVOT sendiri terinspirasi dari anime Slamdunk.

Pertama kali melihat salah satu vocalist band lokal, Letto menggunakan kupluk, saya langsung merasa ia memiliki kesamaan dengan Futoshi, jadilah saya mengidolakan band Letto sejak saat itu. Saya pun kali pertama mengenal dan mendengar musik dari Mr. Children karena Futoshi-nii, dan setelahnya saya tetap menganggumi karya dan musik Mr. Children.

Oh ya, pria dengan nama lengkap Futoshi Kawasaki (川崎太志) ini sebenarnya saat kecil ingin menjadi pemain baseball profesional loh. Jika tidak menjadi musisi, composser bertubuh mungil ini ingin membuka kedai Ramen.

Hal mengesankan tentang Futoshi adalah hampir seluruh lagu Aqua Timez dia tulis sendiri. Tetapi meski lagu-lagu tersebut sangat romantis, Futoshi mengakui bahwa ia belum pernah menulis surat cinta.

Kabar menyedihkan tentang Futoshi adalah anjing peliharaannya, MooMoo, ternyata sudah lama meninggal, meski baru diumumkan resmi pada tahun 2010.

2. Daisuke (大介), Gitar

Source : Aqua Timez Special Talk

Dasisuke lahir di Tomioka, Prefektur Fukushima pada 12 April 1977. Ia merupakan mahasiswa lulusan Universitas Chuo.

Pria dengan nama lengkap Daisuke Hasegawa ini, menyukai Kare dan Melon. Semasa SMA Daisuke pernah bergabung dalam band yang sama dengan OKP-Star. Daisuke yang bergolongan darah A ini, banyak terinspirasi oleh Hide (X-Japan), bahkan lagu pertama yang bisa ia mainkan dengan gitar adalah lagu X-Japan, berjudul Endless Rain.

Pria paling misterius diantara anggota Aqua Timez lainnya ini ternyata juga berprofesi sebagai programmer, meski saat kecil ia mengaku bercita-cita menjadi Pilot.

Fakta unik tentang Daisuke adalah, dia hanya pernah menggunakan gitar akustik untuk lagu Sen no Yoru wo Koete dan Itsumo Ishho, sepanjang penampilan live Aqua Timez.

3. OKP-Star (おーけーぴーすたー), Bass

Source : Aqua Timez Special Talk

Bassist Aqua Timez ini lahir di Iwaki, Prefektur Fukushima pada 25 Maret 1977 dan merupakan mahasiswa lulusan Universitas Asia.

Pria unik yang satu ini juga bergolongan darah O. Makanan favoritnya adalah Pasta dan Ramen. Fakta menarik tentang OKP-Star adalah dia sangat suka band Metallica dan Red Hot Chili Peppers.

Nah, meskipun wajahnya tampak sangar, Bassist yang menyukai lagu Isshun no Chiri ini adalah penyayang binatang, dia bahkan memiliki seekor kucing belang yang diberi nama Koi

4. Mayuko (まゆこ), Keyboard/Piano

Source : Aqua Timez Special Talk

Anggota wanita satu-satunya di Aqua Timez ini merupakan mahasiswi lulusan Universitas Chuo yang lahir di Toyama, Prefektur Toyama pada 18 September 1977.

Wanita dengan kesan lembut ini, menyukai keju dan yogurt. Ia juga bergolongan darah A.

Fakta tentang Mayuko yang dulu sempat membuat saya kaget adalah ketika salah satu post di blog Aqua Timez memuat foto Mayuko dan bayi-nya. Saat itu, saya berpikir Mayuko masih single, tapi ternyata dia sudah menikah dan memiliki bayi yang lucu.

Oh ya, pencipta dari lagu Blues on the Rain adalah Mayuko loh. 

5. TASSHI (たっしー), Drum


Source : Aqua Timez Special Talk
Lahir di Kota Kochi, Prefektur Kochi, pada 21 Agustus 1978, pria dengan nama asli Tashima Tomoyuki (田島 智之) ini memiliki golongan darah A dan merupakan siswa lulusan Sekolah Menengah Tosa

Selain itu juga ada dua personil wanita lainnya, yang menjadi vokal latar dalam beberapa lagu Aqua Timez, yakni:

1. Ebisu (えびす), dengan nama lengkap Miho Ebisu (戎 三穂), lahir di Kobe, Prefektur Hyogo pada 12 November 1978.

2. Mayumi Fujita (藤田真由美)

Terkahir, ada mantan anggota, Abiko, yang berperan sebagai drummer. Pria yang lahir di Kumano, Prefektur Mie ini memutuskan keluar setelah dirilisnya Nana Iro no Rakugaki.