ISBN :
978 — 979 —081 – 380 - 9
Penerbit : Violet Books
Penerbit : Violet Books
Penulis
: Gena Showalter
Cetakan
ke : Pertama (2010)
Tebal : 471halaman + cover
_________________________________________________________________________________
Blurb
Kembalilah memasuki dunia legenda Gena Showalter yang
penuh keajaiban dan rayuan berbahaya, rumah bagi para immortal..... kembalilah
ke Atlantis.
------------------------------------------------------------------
Layel, Sang Raja Vampir, mengobarkan permusuhan tanpa
akhir melawan kaum manusia naga. Semuanya berawal saat dua ratus tahun lalu,
sepasukan manusia naga yang jahat menyerbu istana dan membunus Susan, istri
Layel, seorang manusia biasa yang sedang hamil tua. Sejak saat itu Layel
bersumpah untuk tidak pernah jatuh cinta lagi dan seumur hidupnya digunakan
untuk membalas dendam pada kaum manusia naga, bahkan dengan bantuan manusia
(rival utamanya Darius En Kragin)
Dua ratus tahun kemudian, Layel bertemu Delilah,
perempuan anggota suku Amazon. Sesama penghuni Atlantis, tapi tanpa kekuatan
sihir atau keabadian apa pun. Mereka saling benci, tapi terjebak di suatu pulau
terpencil sebagai akibat permainan licik dewa-dewi pencipta Atlantis, yang
menganggap penghuni Atlantis sebagai mainan mereka. Hadiah bagi yang berhasil
meloloskan diri dari pulau itu adalah akan dikabulkannya segala permintaannya. Layel
ingin memohon agar Susan dan bayi mereka yang tak sempat lahir dihidupkan
kembali, tapi apa yang terjadi saat hatinya mulai melunak karena kehadiran
Delilah, yang sifatnya berbeda 180 derajat dari almarhumah istrinya?
-----------------------------------------------------------------------------
“Salah satu pengarang ternama genre Paranormal Romance.”
-Kresley Cole, pengarang buku laris versi New York Times
_________________________________________________________________________________
Surat Pembuka dari Gena Showalter
Dear Pembaca,
Sejak judul
novel pertamaku dalam serial Atlantis, Heart of the Dragon, diterbitkan
tahun 2005, aku sering mendapat pertanyaan bagaimana aku bisa terpikir untuk
mencampur legenda Atlantis kota yang hilang dengan makhluk=makhluk mitologi.
Jawabannya sederhana: bagaimana bila. Bagaimana bila para dewa menyembunyikan
kesalahan terbesar mereka di Atlantis dan karena itulah kota ini terkubur di
dasar samudra?
Satu pertanyaan
itu bercabang menjadi ribuan pertanyaan lainnya, dengan setiap pertanyaan baru
yang lebih menggelitik dari yang sebelumnya. Bagaimana bila seorang manusia
naga yang bisa berubah wujud dipaksa menjaga gerbang yang menjadi jalan masuk
ke negerinya, ditugaskan membunuh siapa pun yang mencoba masuk..... termasuk
perempuan yang menghantui mimpi-mimpinya (Heart of the Dragon)?
Bagaimana bila seorang pria dari zaman modern menyusup ke dalam kota terlarang
Atlantis untuk mencuri harta kota itu yang paling berharga..... yang ternyata
seorang perempuan cantik yang memesonanya (Jewel of Atlantis)? Bagaimana
bila raja kaum nymph mampu merayu manusia mana pun yang diinginkannya,
kecuali perempuan yang sungguh dicintainya (The Nymph King)?
Kuharap pembaca
sekalian bersedia mengikutikudalam perjalanan menyusuri Atlantis, di mana
makhluk-makhluk legenda menapaki jalan-jalannya, bahaya mengintai di setiap
sudut kota dan cinta terlarang bersemi. Bahkan para pembaca yang sudah terbiasa
debgan buku-buku ini kemungkinan besar akan menemukan beberapa kejutan baru
dalam edisii yang sudah di revisi ini !
Dan, jangan
lupa untuk membaca The Vampire’s Bride, kisah terbaruku dalam serial
Atlantis, dimana pertanyaan para pembaca selama bertahun-tahun Akan kujawab:
bagaimana bila sang tokoh antagonis dalam sebuah cerita pendahulu, sang raja
vampir yang menyiksa, membenci, dan memerangi banyak orang, memiliki kisahnya
sendiri?
Salam sukses selalu,
Gena Showalter
-----------------------------------------------------------------------------
WASPADA TERHADAP SPOILER---
--SPOILER TERJADI BUKAN KARENA ADA NIAT PELAKU TETAPI DIDUKUNG
KESEMPATAN DAN PERASAAN--
Well, ternyata selain Shaye, saya juga jatuh hati pada
perempuan Kesatria seperti Delilah.
Sepanjang membaca kisah ini, saya beberapa kali membayangkan keteguhan
dan keberanian Delilah seperti salah satu karakter Disney favorit saya Poccahintas.
Meski saya tak terlalu ingat lagi apakah kisah itu benar-benar mengambil
tema perempuan Amazon.
Buku ini yang tidak memiliki nuansa yang terlalu berbeda
dibandingkan dua seri awal, yakni Heart of the Dragon dan Jewel
of Atlantis yang diterbitkan dengan versi aslinya, meski begitu hal yang
sama tidak bisa diucapkan untuk buku terbitan Violet Books karena, pada
buku kali ini Violet Books mengadopsi cover asli dan tidak
menggantikannya dengan lukisan simbol, seperti seri terdahulu.
Selain itu, dari segi cover, cetakan yang saya
dapat memiliki sedikit kecacatan pada judul, dimana cetakan timbulnya tertulis
miring dan tulisan berwarna silver yang seharusnya mengikuti cetakan timbul
dari judul justru dipaksakan tetap lurus. Sehingga jelas memperlihatkan
ketidak-konsistenan itu. Yah, sebenarnya tidak terlaulu kentara karena latar
belakang dari cover menggunakan warna gelap (hitam dengan sedikit
sentuhan hijau)..
Lanjut ke bookmark-nya yang tetap dicetak mungil
dengan sebuah quote dibagian belakang.
Gambarnya menggunakan desain cover lengkap dengan ukiran yang
dicetak transparant dibagian depan model cover. Oh, quote kali
ini adalah. :
Pleasure of love lasts but a moment, pain of love lasts a
lifetime.
-Bette Davis-
Cocok banget menggambarkan rasa sakit yang dimiliki dua
tokoh dari bangsa Vampir, Sang Raja, Layel, dan Alyssa.
Lanjut ke cerita-nya ya.
Dari kisah ini saya sedikit bingung karena sebelumnya
dikatakan bahwa jafar dan prajuritnya yang menyiksa dan membunuh istri Layel,
tetapi di kisah ini ada karakter lainnya, yakni salah seorang prajurit dari
manusia naga.
Dan, hal itu mengingatkan saya dengan kisah kakak Grace
dan mantan istri Jafar yang tidak pernah dibahas hingga sekarang, pun
dengan kisah Jewel. Well, karena Jewel tinggal di dunia
permukaan, mungkin ini bisa diabaikan.
Nah, dari kisah Layel sendiri, saya paham kalau
dia sangat tersiksa atas kematian istrinya yang dilakukan dengan sangat kejam.
Namun saya juga menyayangkan bahwa saat bersama istrinya dia mengabaikan tugas
sebagai raja, jadi saya mengerti dari mana asal rasa bersalah super besar yang
selalu dibawa Layel. Meski begitu, saya tidak terima atas pembantaiannya pada
seluruh manusia naga.
Buat Delilah, saya hanya menyukai keteguhan, kekeraskepalaannya.
Tipikal kesatria dengan harga diri tinggi, dan juga pantang menyerah.
Sejujurnya tidak banyak hal yang ingin saya bahas di
novel ini, karena saya cenderung merasa bosan selama membaca kisah ini, mungkin
karena berlanjutnya kisah Shivawn dan Alyssa. Yup, saya tidak menyukai
Alyssa.
-----------------------------------------------------------------------
Seolah-olah aku ingin memelukmu sekaligus mendorongmu
menjauh? Seperti akumenginginkan darahmu sekaligus membunuhmu? Seakan-akan kau
berbahaya dengan cara yang tidak seharusnya
-68 (Layel)
-----------------------------------------------------------------------
TENTANG PENULIS
Gena Showalter sebagai pengarang serial novel Lords
of the Underworld yang masuk dalam daftar novel terlaris The New York
Times dan USA Today, Gena Showalter telah mendapat pujian atas
‘kisah-kisahnya yang sangat mengagumkan’ dan ‘tulisannya yang amat membara’.
Para pembaca selalu menantikan kecerdasan tulisannya yang khas dan imajinasinya
yang tak terduga, entah dalam kisah-kisah paranormalnya tentang para bangsawan
yang dirasuki iblis, kaum peri, gadis-gadis biasa yang menjadi pahlawan super,
dalam novel kontemporer yang sangat menggairahkan atau kisah-kisah untuk
pembaca dewasa muda. Kembalinya Gena dalam kisah-kisahnya tentang Atlantis
menjanjikan campuran menarik dari cinta
yang berbahaya, para dewa, manusia naga dan makhluk-makhluk supernatural
lainnya, berikut permainan bertahan hidup yang bisa saja membangkitkan sang
raja vampir.... atau menghancurkannya.
Untuk mengenal lebih jauh Gena dan buku-bukunya, silakan
kunjungi www.genashowalter.com dan
www.genasowalter.blogspot.com
_____________________________________________
Cuma segitu sih, gak apalah ya..
Well, boleh coba dibaca ini saat menikmati ‘me time’,
sambil menyeduh teh di sore hari.
Semoga menginspirasi. Hhehe..
Sekian, ciao~
0 komentar:
Posting Komentar