Judul
Buku : Kamu – Kenangan Tentang Luka dan Cinta
Penerbit
: Bukune
Penulis
: Adeliany Azfar
Blurb
Pada
musim dingin kala itu, kau genggam erat jemariku. Hangat meresap sampai ke
dalam hatiku—mengingatkanku pada suatu masa bahagia yang pernah ku rasa dulu,
dan aku pun jatuh cinta. Tapi, aku tahu, cerita kita hanyalah kisah yang
direka, tak akan mewujud nyata. Aku yang salah membiarkan diriku jatuh begitu
mudah, dalam pesonamu.
Ku
kemasi rindu dan harap ini. Tak ada tempat untukku dalam kisahmu. Kau dan dia,
telah lama saling berbagi hari bahagia bersama. Hangat pelukmu hanyalah
untuknya.
Aku
hanyalah sebuah jeda dalam napasmu, sementara dia adalah udaraa yang kau hirup
dalam setiap hela. Aku putuskan untuk berhenti berharap, dan aku tahu bahwa
luka akan mendewasakanku.
Namun,
kadang malam membuatku meragu dan kembali bertanya, benarkah dirimulah cinta
yang selama ini kucari sepanjang waktu ? Kau, berilah aku isyarat. Satu kali
saja….
Tentang
Penulis
Adeliany
Azfar, lahir di Batusangkar, Padang, 27 Desember 1991. Saat ini, kegiatan
mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI), Bandung, ini adalah menuntut ilmu dan menyibukkan diri di depan laptop.
Ia suka membaca, menulis, berimajinasi, menonton drama Korea, mendengarkan
semua genre musik, dan mengamati hal-hal unik yang ada di sekelilingnya.
Cewek yang mengaku dirinya “bunglon” ini memiliki moto “mulailah semuanya dari
mimpi”.
Ia
dapat dihubungi di :
Facebook : Adeliany Azfar
Twitter : @AdelianyAzfar
Nama
Adeliany Azfar sepertinya sudah tidak asing lagi bagi orang-orang yang rajin
hilir mudik ke toko buku, mengingat ia sudah menerbit cukup banyak buku
karangan sendiri dan juga sebuah buku yang ditulis bersama. Novel berjudul Kamu
ini merupakan salah satu karya awal Adeliany Azfar. Novel ini terbit tahun 2012
yang lalu.
Seujurnya
saya belum membaca karya lain dari mbak Adelia. Namun, untuk novel ini saya
merasa ada yang kurang dari gaya penulisan mbak Adelia. Perasaan karakternya
kurang menyentuh (atau mungkin saya yang kurang peka). Selain itu, problem yang
diangkat terkesan sedikit di-complicated-kan. Saya merasa berputar-putar
dan bingung dengan alur ceritanya. Meskipun demikian, saya tetap tertarik
dengan novel ini.
Tema
drama yang mungkin mainstream disajikan dengan sederhana. Ketika
sepasang insan yang dipertemukan kembali, masih menyimpan rasa yang dulu pernah
ada namun tak pernah terucap harus menjalani kebohongan dalam suatu hubungan
yang sebenarnya sakral. Tetapi hati selalu tahu lebih banyak, meski pikiran
mungkin melupa tak lagi saling mengingat, hati selalu tahu rasa yang pernah ia
kecap. Hanya saja segalanya tak semudah itu, ketika hati yang lama terpaut jauh
telah meraba-raba hati lainnya. Tentunya aka nada hati yang harus terluka,
merelakan kebahagian yang tak dapat ia rasa.
Sekian dari saya….
0 komentar:
Posting Komentar