WHAT'S NEW?
Loading...

Crying 100 Times




Crying 100 Times (100 Kai Naku Koto)

udah lama banget nyari novel Nakamura Kou yg satu ini, akhirnya setelah 2 tahun bisa bacanya 
upset emotikon


ah, ya, Novel ini sudah diadaptasi jadi film dengan judul yang sama, di bintangi oleh Tadayashi Okura (Shuichi Fujii) dan Mirei Kiritani (Yoshimi Sawamura)

dari sinopsis filmnya yg sudah ayas baca terdapat sedikit perbedaan antara Novel dan Filmnya, dan juga keliatannya alur plotnya juga berbeda.
Hanya saja ayas gk bisa bahas tentang filmnya, soalnya ayas belum nonton lengkap filmnya (baru nonton trailer saja).

ayas suka gaya penceritaannya yang sederhana, romantisme nya juga disampaikan dengan pas dan tidak berlebihan, yang membuat ayas bisa ngerasain emosional ceritanya secara nyata.

_________________________

"TO LOVE, TO HONOR.
TO CHERISH, TO HELP.
UNTIL DEATH DO US APART"

Waktu itu,
kami sedang memperbaiki sepeda motor tuaku.

Waktu itu,
ia memintaku untuk menjenguk Book,
anjing tua kesayanganku yang sekarat.

Dari dulu,
Book sangat menyukai suara mesin motorku.

Waktu itu,
aku melamarnya.

Waktu itu,
aku merasa aku adalah pria paling bahagia di dunia.

Aku kira,
kebahagiaan ini tidak akan berakhir.

Tapi...
_________________________

pertemuan dengan Book, si guguk kecil dipepustakaan.
cinta pada pandangan pertama, lamaran, dan latihan hidup bersama.
kelucuan kisah sehari-hari, percakapan dan pola pikir yang unik, rutinitas teratur setiap hari, keinginan yang kuat, dan depresi.

Semua 'feel' yang muncul menurut ayas cukup kompleks dan menyentuh.
_________________________
paling suka ama Fujii yang suka kopi dan Yoshimi yang suka susu, dan ketika hidup bersama, mereka memadukan kopi dan susu.
*SPOILER*
"Pagi.

Sarapan pagi dilakukan masing-masing ala kadarnya. Tidak selalu harus memakan sesuatu; aku hanya minum kopi, dan dia minum susu.

Aku terkejut ternyata ada orang yang minum susu sejak pagi hari. Tentang selalu menyediakan stok susu di kulkas itu sendiri merupakan hal yang baru bagiku. Sama halnya denganku, baginya juga merupakan hal baru mencium aroma kopi di pagi hari.

Akhirnya tidak penting dari mana asalnya, keduanya bercampur menjadi kopi susu. Begitu dicoba minum, dibanding kopi maupun susu, kopi susu jauh lebih enak. Setiap pagi, hampir dipastikan selalu ada kopi susu.

Minuman ini, sama seperti kita, mungkin memiliki sejarah juga. Kami mulai bercerita tentang hal itu.

--- Pada zaman dahulu kala, di suatu tempat, hiduplah seorang pangeran dari Negeri Kopi, dan seorang putri dari Negeri Susu. Keduanya berpacaran, kemudian menikah. Kebudayaan sang raja dan kebudayaan sang putri bercampur seluruhnya, sehingga lahirlah kopi susu. 'Like this'."
_________________________
jadi makin pengen nonton filmnya, tp gk bisa donlod T.T

overall, ayas puas dengan Novelnya, walau ada kecacatan produksi dari penerbit pada Novel ayas, itu tidak terlalu mempengaruhi perasaan saat membacanya kok. Lagipula kertasnya bagus dan wangi 
colonthree emotikon
 kertas covernya juga cantik dan lembut ( licin juga).

0 komentar:

Posting Komentar