WHAT'S NEW?
Loading...

Everybody's Man



Everybody's Man

Arie Fajar Rofian



makasii buat kang Arie, bukunya ditandatangani 
upset emotikon


___________________________________

awal membaca judulnya ayas tak paham dengan makna yang hendak disampaikan, "Man" disini, akankah berarti "pria" atau "orang", dan gambaran siluetnya, tak sedikitpun ayas bisa menerka.

lantaran rasa penasaran itu kian menggebu *eaa
ayas akhirnya ingin memiliki buku ini.

___________________________________

setelah membaca kisah awal di novel ini, ayas mulai berfikir ini merupakan kumpulan cerpen.
dan akhir pada cerita awal ini tak urung membuat ayas gelisah bertanya-tanya,
"eeh, kenapa ini ? kenapa begini ?"

namun pertanyaan itu ayas biarkan menguap dengan sendirinya, dan lanjut pada cerita bagian kedua, berharap dapat melupakan kegusaran tadi.

____________________________________

pada bagian kedua nama karakter itu muncul lagi, dia laki-laki yang namanya disebut pada blurb..

"R-I-A-N
Empat huruf, satu raga.
Enam cerita, satu jiwa.
Perempuan punya cara masing-masing dalam bercerita tentang cinta.
Manis, getir, harap, juga bencana.
Mana yang benar-benar Rian cinta?"

*sesaat kalimat akhir pada blurbnya membuat ayas teringat akan puisi mendunia tentang 'Rose are Red, Violet are Blue'

jangan tanya mengapa, karena ayas pun tak tahu.*

setiap halaman pada kisah bagian dua inipun berlalu seiring berjalannya waktu *eaa 
dan seolah menemukan harapan, ayas mulai berfikir, mungkinkah dia adalah Rian yang sama dengan awal cerita ? dan tiap cerita dalam buku ini berkisah tentang ia dan wanita-wanita yang pernah mengisi kehidupannya ?

atau dia hanyalah Rian lainnya..

pertanyaan itu terus ayas bawa hingga akhir kisah ketiga.

___________________________________

usai membaca kisah ketiga, ayas meyakinkan diri sendiri, dia adalah Rian yang sama, Rian yang selalu memikat hati setiap gadis yang ia jumpai, dan tanpa sadar, sepertinya ayaspun telah menaruh hati padanya.

Baiklah, dia adalah orang kedua yang telah memikat ayas setelah Sreno, tokoh utama novel Sang Penyair.

____________________________________

ayas terus menggulir lembaran demi lembaran novel ini hingga kisah keempat berlalu, ayas mulai merasa berdebar,
"ah, mungkinkah ...
kenapa harus begini?"

____________________________________

tiba-tiba ayas diherankan dengan kehadiran sosok baru, "siapakah gerangan Apen si pemilik masa lalu yang menyedihkan ini ?"

namun segera ayas sadar, ia masihlah orang yang sama, Rian dengan nama panggilan yang berbeda.

dan di sini ayas mulai menemukan kebenaran, siapa dalang dibalik akhir menyebalkan yang ayas temui di kisah pertama,

sahabat yang menaruh hati padamu, dia yang memendam perasaan kepadamu, dia yang mulai kehilangan akal sehat dan gila karena rasa cinta padamu.
____________________________________

dan dikisah keenam ayas temukan kisah bagaimana seharusnya cerita ini berjalan, seharusnya Rian bisa bersama dengannya, pasangan yang telah kupilih sejak awal untuk mendampinginya.
*padahal bukan ayas penulisnya, malah milih sesuka hati*

ah, tapi akhirnya sudah ada, kisahnya tak berjalan sesuai rencana ayas.
namun ayas tetap merasa puas, kali ini bukan karena ayas fikir "memang begitulah seharusnya", namun karena ayas sangat menyukai dan puas dengan apa yang telah ayas baca.

novel Kang Arie ini mengingatkan ayas dengan sebuah novel lama yang pernah ayas baca bertahun lalu, sampulnya berwarna merah dengan judul yang ayas lupa, dimana kisah yang satu berkaitan dengan kisah yang lainnya oleh benang merah yang sama.

saat itu ayas pikir, pasti akan sulit untuk membuat kisah seperti ini, dan bahkan ayas tak mencobanya sama sekali.

namun Kang Arie menyuguhkan alur kisah yang seperti itu dengan sangat gamblang, dan tidak sulit dicerna, mengaduk-aduk perasaan ayas hingga akhir cerita.

Hayuuuk silahkan dibaca juga bukunya~

_______________________________________________________________

Feel free to ask anything : ask.fm
or Follow me : Google+ / Twitter / Pinterest (for a random picture) / Wattpad / academia.edu / 

0 komentar:

Posting Komentar