WHAT'S NEW?
Loading...

Dongeng Sebelum Tidur : 2


*corat-coret : dongeng sebelum tidur 2*
_______________________________

Aku terbangun larut malam karena suara gaduh dari ruang keluarga. Ternyata itu hanya ayah yang menonton berita di televisi. 'Los Cafeteros mengalahkan sekelompok orang dari Acropolis' begitu yang ku baca di layar televisi. Sebelum ayah menyadari kehadiranku, aku sudah kembali ke kamarku.

Kau tau terbangun di tengah malam adalah saat tersulit untuk tidur, karena tiba-tiba kau merasa sangat segar. Akhirnya sepanjang malam ku habiskan dengan mengobrol bersama boneka teddy ku. Aku membuka salah satu buku pelajaranku dan memulai obrolan malam itu.


"Ted, ini gedung Palacio Legislativo, terlihat lebih besar dari rumah ini kan ?", tanyaku pada teddy, walaupun ia tampak diam aku tau sebenarnya ia mengangguk setuju.

Aku kembali membolak-balik lembaran buku ku, aku selalu suka bagian benua colombus dalam buku ini, jadi aku berhenti pada salah satu halaman dan mulai membaca lagi.

"Daerah ini tak punya tentara, tapi korupsinya merajalela. Ted, menurutmu apa itu merajalela ?", aku melirik teddy, ia tampak sedikit jengkel, mungkin karena aku tidak memahami buku pelajaranku sendiri.

"Oh, ayolah ted. Kau tau Mr. Simpson seringkali membuatku mengantuk, jadi aku tidur untuk beberapa saat. Walaupun tidak memperhatikan dan tidak mengerti setidaknya aku berani bertanya", aku menggerutu dengan sikap teddy dan teddy diam tak bergeming.

"Baiklah, dengar ini, aku ingat salah satu penjelasan Mr. Simpson. 'Palacio Legislativo lebih indah dibandingkan Nobel Perdamaian di negara yang korupsi", dapat ku lihat setelah aku mengatakan itu teddy terpukau.

"Itu berarti jika kau bermain battle card dan kartu lawanmu adalah nobel perdamaian di negara korupsi, kau bisa mengalahkannya dengan kartu palacio legislativo", dan teddy kembali memasang wajah kesalnya.

Aku tau, aku sudah melakukan kesalahan, mengulangi kata yang sama berkali-kali. Terlebih lagi itu kata-kata yang buruk.

to be continued...

0 komentar:

Posting Komentar