Scones and
Sensibility by Lindsay Eland
Cetakan 1
: Maret 2011
ISBN : 978-979-024-469-6
Tebal
Buku : 302 Halaman
Blurb
Polly
Madassa mungkin gadis dua belas tahun paling romantic di dunia. Dia lebih suka
lilin daripada lampu, memilih mesin tik daripada computer, dan berbicara
seperti tokoh-tokoh dalam buku klasik. Terlebih lagi, setelh berulang-ulang
membaca buku Pride and Prejudice karya Jane Austen, Polly merasa dirinya
paling paham urusan asmara dan bertekad untuk menjodohkan orang-orang di
sekelilingnya.
Ada
kakaknya sendiri, Clementine, yang menurut Polly menyia-nyiakan waktu dengan
seoraang pacar menyebalkan. Ada Mr. Nightquist yang kesepian setelah kematian
istrinya. Ada Miss Wiskerton, perawan tua yang tak pernah mengenal cinta. Juga
Mr. Fisk, ayah sahabatnya Fran, yang telah tiga tahun sendirian. Polly hendak
mencarikan cinta sejati untuk mereka, karena yakin bahwa itu adalah takdirnya.
Maka,
musim panas kali ini dihabiskan Polly dengan merencanakan perjodohan paling
romantic tanpa meyadari bahwa terkadang cinta punya cara sendiri untuk bersemi.
Berhasilkah
Polly meracik resep cinra bagi orang-oraang disekelilingnya ?
Cover,
kertas isi buku,dan bookmark,yang dipilih oleh Penerbit Atria menurut
saya sangat indah, saya suka tekstur dan bentuk serta warnanya.
Next..
Novel ini berkisah tentang Polly Madassa, anak bungsu sepasang suami istri yang memiliki took kue terkenal di tempatnya. Cara berbicara Polly yang khas karakter buku klasik dan cara berpikirnya yang juga terpengaruh buku klasik menjadi daya tarik tersendiri sebagai sisi menggemaskan dari seorang Polly. Polly yang kurang berpikir panjang dan menyimpulkan segala sesuatu berdasarkan kata-kata dari buku klasik favoritnya (Pride and Prejudice serta Anna of Green Gables) juga menjadi poin lebih bagi Polly yang banyak digemari pembaca di negeri asal novel ini lahir.
Alur
ceritanya sangat menarik dengan banyak detail, namun saat membaca saya sedikit
merasa bingung dengan waktu pada cerita ini (mungkin efek membaca bersambung).
Terlepas dari beberapa kesalahan penulisan yang tidak terlalu mencolok bahasa
terjemahannya cukup ringan dan mudah dipahami. Novel ini juga dapat dikatakan
layak dibaca oleh anak usia 10 tahun ke atas (menurut saya), sebagai gambaran
cara mengambil pilihan di dunia nyata tanpa terpengaruh dongeng-dongeng indah
dari buku.
Terakhir,
ada banyak kutipan dari Pride and Prejudice serta Anna of Green
Gables tentang cinta, yang sangat indah.
0 komentar:
Posting Komentar