WHAT'S NEW?
Loading...

Book : When God Was a Rabit



Judul Buku : When God was a Rabit
Penerbit : Bentang Pustaka
Penulis : Sarah Winman
ISBN : 978-602-8811-63-7

__________________________________________________________________________________
Blurb

Elly tinggal dalam keluarga kecil yang eksentrik. Dad, ayahnya, sudah alam atheis sampai suatu hari “imannya” diguncang kenyataan bahwa doanya kepada Tuhan untuk memenangkan lotre terkabulkan. Dad merasa canggung, Ia berhadapan kembali dengan Tuhan yang selama ini berhasil dijauhinya.
Sementara itu Elly memiliki rahasia besar yang disimpan erat-erat dari orangtuanya dan hanya diketahui oleh kakaknya, Joe. Tuhan jelas sedang tidak bermain dadu dalam hidup Ellie. Namun, ketika kemudian seekor kelinci muncul dengan nama GOD, kehidupan Elly dan keluarganya pun berubah.
When God was a Rabit, ditulis dengan gaya memoir, memotret sebuah keluarga lewat cerita gadis cilik bernama Ellie. Novel yang menyajkan kehangatan keluarga ini akan menegaskan bahwa cinta dan Tuhan tampaknya selalu turut campur dalam setiap episode drama manusia.

__________________________________________________________________________________
Tentang Penulis

Sarah Winman yumbuh besar di Essex. Dia sempat menuntut ilmu di Webber Douglas Academy sebelum kemudian mulai beradu peran di teater, film, dan televise. Kariernya di dunia seni peran cukup menonjol. Aktris Inggris ini sempat bermain di beberapa film, yaitu The Bill, Stay Lucky, Midsomer Murders, Holby City, Taggart, Bad Girls dan Foyle’s War.
When God was a Rabit adalah karya pertamanya. Novel ini mendapat sambutan dimana-mana hingga diterjemahnkan kedalam 18 bahasa. Saat ini Winman tinggal di London dan sedang mempersiapkan novel keduanya.

__________________________________________________________________________________

Jujur saja, untuk orang yang percaya akan adanya Tuhan, judul novel ini sangat mengganggu. Namun saya tertarik untuk membacanya, bukan karena saya salah satu fans maupun haters dari Sarah. Saya tertarik dengan fakta bahwa novel ini disambut hangat oleh dunia dengan diterjemahakan dalam banyak bahasa.
Bagi saya pribadi ini bukan bacaan yang menghibur ataupun menenangkan . Masalah yang disajikan cukup complex karena berkaitan dengan keyakinan. Elly dan keluarganya yang atheis menjadi pusat dari kisah ini.
Kisah dimulai ketika Elly kecil tertarik menjadi Yahudi karena tertarik dengan Mr. Golan, tetangganya. Namun Elly akhirnya harus menghindari Mr. Golan, terlebih setelah ia menyatakan keinginannya memeluk suatu agama dan mengatakan rahasia besarnya kepada sang kakak, Joe. Semuanya mulai berubah ketika Joe menghadiahkan Elly seekor kelinci yang ia beri nama God. Bukan nama yang enak diucapkan untuk memanggil seekor kelinci, dan hal itu membuat geram seorang gurunya yang merupakan katolik taat. Tapi hal itu juga menjadi awal pertemanan, persahabatannya dengan Jenny Penny.
Elly dan keluarganya dengan Jenny Penny dan semua rahasia serta masalah keluarganya sendiri. Mereka terikat erat melalui God. Banyak hal yang datang silih berganti, fakta-fakta baru bagi Elly, namun dapat ia terima dengan toleransi besar yang memang terbentuk dikeluarganya. Sulit menjabarkan semua masalah, kepingan kisah tersebut dalam tulisan ini. NAmun, untuk calon pembaca yang ragu dan ingin bertanya detailnya, tentu saya dengan senang hati akan meluangkan waktu.
Banyak hal yang diangkat dalam kisah ini, tentang persahabatan, kekeluargaan, kehangatan, kedermawanan, tentang cinta dan Tuhan.

PS : Tidak dianjurkan untuk dibaca jika kalian belum menyentuh usia 20tahun.

0 komentar:

Posting Komentar