Judul
Buku : O2 (The Chronicles of Audy)
ISBN :
978 — 602 —7742 – 86 - 0
Penerbit : Penerbit Haru
Penulis
: Orizuka
Cetakan
ke : Pertama (Juni, 2016)
Tebal : 364halaman + cover
_________________________________________________________________________________
Blurb
Hai. Namaku Audy.
Umurku masih 22 tahun.
Hidupku tadinya biasa-biasa saja,
sampai cowok yang kusukai memutuskan untuk meneruskan
sekolah ke luar negeri.
Ketika aku sedang berpikir tentang nasib hubungan kami,
dia memintaku menunggu.
Namun ternyata tidak cuma itu.
Dia juga memberikan pernyataan yang membuatku ketakutan
setengah mati.
Disaat aku sedang kena galau tingkat tinggi,
masalah baru (lagi-lagi) muncul!
Seseorang yang tak pernah kulirik sebelumnya,
sekarang meminta perhatianku.
Ini, adalah kronik dari kehidupanku yang sepertinya akan
selalu ribet
Kronik dari seorang Audy,
_________________________________________________________________________________
WASPADA TERHADAP SPOILER---
--SPOILER TERJADI BUKAN KARENA ADA NIAT PELAKU TETAPI
DIDUKUNG KESEMPATAN DAN PERASAAN--
Yeay! Akhirnya setelah kehabisan stok O2 di TB daerah saya,
akhirnya saya tetap berhasil mengumpulkan koleksi The Chronicles of Audy.!
Setelah baca bagian awal, dan mulai berpikir seperti Audy,
saya juga ikutan ngerasa kalau Romeo itu cuma memanas-manasi Rex
biar nggak berangkat ke Amerika . Saya bahkan malu sebelumnya kepikiran
kalau Romeo itu serius. Tapi emang Romeo gencar banget ngedeketin Audy.
Ah, nggak tau lagi deh.
[Book 1: 4R (The Chronicles of Audy)]
Oh iya, lupa ngebahas cover-nya.
Cover-nya masih dengan desain sederhana, dengan warna coklat
yang lembut dan ilustrasi apik dari Bambang ‘Bambi’ Gunawan. Kali ini
gambarnya Audy dengan pakaian kasual, lagi niup gelembung sabun, yang di
dalamnya ada wajah-wajah 4R, and you know what? Sejak buku ke-tiga Rex
makin cakep. *fangirl
Gelembung sabun ini nantinya punya kisah yang kuat antara
Rex, Rafael, Audy dan juga Romeo.
Gelembung ini juga ada di cover buku bagian belakang. Selain
gambar tunas. Nah, yang tunas ini sendiri punya cerita antara Rex dan Rafael.
Nah, lanjut ke judul. Ketika kali pertama membaca
judulnya O2, saya yakin, O2 ini ngomongin oksigen, dan ini tentang Audy dan Rex,
tapi ternyata bukan. Ini lebih dari itu. O2 ini tentang 4R itu sendiri.
Terutama Romeo dan Rex.
Bookmark-nya masih photograph mini buatan Mas Bambi,
sayangnya kali ini saya kebagian wajah Romeo, demi apa saya maunya Rex L
[Book 2 : 21 (The Chronicles of Audy) ]
Lanjut lagi ke ceritanya, Regan dan Maura ngambil
peran di bagian awal doang. Fokus utamanya gejolak antara Maura dan Rafael.
Yah, mereka hanya muncul di awal karena pada akhirnya mereka bisa bulan madu ke
Lombok.
Nah, tentang pendekatan Romeo ke Audy, saya paling suka
yang bagian awal ini. Romeo terus ngeliatin Audy bikin skrpsi, dan
terus, dia juga ngambilin makanan super banyak ke piring makannya Audy.
Asli, itu lucu banget! Apalagi waktu Regan ngumumin rencana bulan madunya pas makan malam. Romeo ngajak
Audy ngobrolin soal bulan madu dihadapan semuanya, terutama Rex!
Terkait blurb pernyataan Rex, ada di bagian awal.
Saya sih nganggepnya ini salah
satu adegan romantis. Saya sih nggak ngerti dengan Audy, tapi kalau saya
ada di posisi Audy, untuk Rex, saya rela nunggu
dan akan jawab “ya” untuk pertanyaan dan ajakannya.
Setelah semua masalah pelik ini, ada rencana untuk
mendekatkan Rex dan Rafael. Ya, mereka berdua sebenernya enabg saling peduli
satu sama lain, tapi masing-masing nggak bisa memperlihatkan itu. Rafael, meski kagum
sama Rex, dia ngerasa takut karena cara bicara Rex yang super judes.
Sementara Rex, ngerasa semua orang ngejaga jarak dari dia. Tapi nggak
beruntungnya, rencana Romeo sama
Audy gagal.
Yah, seperti yang sudah di duga sih, Rex tau semua
rencana Romeo dan Audy. Nah, satu lagi sweet momentantara Audy dan Rex,
ada di sini. Ketika mereka cuma berdua dan Rex bilang dia tau kalau semuanya
itu rencana kakaknya dan Audy, dia bilang gini:
“Kalau ini mengganggu banget buatmu, aku akan berusaha...
kalau kamu pengin aku lebih dekat sama Rafael.”
Seriu, itu sweet menurut saya. Kayak judul lagunya
Brian Adams, Everything I do, I’ll do it for you. Iya kan?
Sayang, pas diakhirnya Rex minta Audy buat memahami dia sedikit lebih baik
lagi, saya kebayang sedih, kecewa, dan berharapnya Rex terhadap Audy. Ini bikin
swdih banget. Emang bener Audy sering mengambil keputusan sendiri terhadap
prasangkanya terkait Rex. Audy belum pernah bener-bener coba buat ngertiin
Rex.
Yup, seperti berusaha menepati perkataannya kepada Audy,
Rex dengan tekun menemani sekaligus mengajari Rafael bermain monopoli vs Audy.
Kemenangan tentunya di tangan Rex dan Rafael. Menurut saya moment ini
bikin Rafael makin kagum dengan Rex. Dan lagi-lagi, moment yang bikin
terluka datang lagi, ketika Rex dengan serius ngomong ke Audy.
[Book 3 : 4/4 (The Chronicles of Audy) ]
“Dulu waktu kamu nggak ada di dalam rencana masa depanku,
kamu marah. Sekarang setelah kamu ada di sana... kamu nggak tahu?”
Audy udah bener-bener jahat bikin Rex se-kecewa dan
se-terluka itu. Sebel. Mending Rex jatuh hatinya sama saya aja. Upps.
Oh, rasa kesal saya nggak hanya sampai di sana
kok. Saya juga kesal ketika Rex ngasih kemejanya buat dipakai Audy untuk
menemani lihat-lihat sekolah Rafael! Kemeja yang sama yang dia gunakan saat
Sidang! Ugh! Iya, saya cemburu. Mereka bahkan dikira keluarga kecil bahagia
yang sedang cari sekolah untuk anaknya.
Meski saya tetap senang, karena rencana Regan untuk
meminta Rex ngajak Rafael
lihat-llihat sekolah, sukses bikin dua bersaudara itu semakin dekat. Rafael nggak
hanya makin kagum, tapi juga
ketakutannya berkurang, dan dia bahkan mulai merasa nyaman, sampai menyandarkan
tangan di paha Rex.
Okay, sekaramh kita bahas moment lucu aja ya, jadi Regan
salah ngasih bungkusan oleh-oleh
buat Audy, yang berefek, Romeo dapat bungkusan Audy. Guess what? Romeo
dengan santai ke kamarnya dan pakai gaun serta kalung buat Audy!
Eh, udah deh ya
spoilerinya, selanjutnya ada moment
super-duper romantis dari Rex yang harus kalian baca sendiri Haru!
Terakhir, emang
sedih banget begitu kak Orizuka bilang ini adalah seri terakhir. Saya pribadi ndak
rela. Makin kerasa sedihnya begitu balik halaman pengantar itu, karena kertas
bukunya lebih tipis dibandingkan buku sebelumnya. (Panjang buku 21 saya malah
lebih pendek dari yang lainnya).
Intinya saya
sangat sedih banget.
-----------------------------------------------------------------------
Oh kutipan yang saya ingat..
“Kalo dipikir-pikir, kalian ini... mirip oksigen ya, ...
selalu ada, tapi baru kerasa penting waktu nggak ada.”
(Romeo)
“Tapi seperti oksigen, keluarga selalu ada dimana-mana
kan, Ro. Seperti oksigen, keluarga ada di sekitarmu, di setiap tarikkan
nafasmu, mengalir dalam darahmu. Walaupun kamu nggak selalu bisa lihat, tapi
kamu tahu keluarga selalu ada bersama kamu, ya kan?”
(Audy)
-----------------------------------------------------------------------
TENTANG PENULIS
Orizuka adalah nama pena darri Okke Rizka Septaania. Sejak 2005,
Orizuka telah menulis novel-novel remaja, diantarannya adalah Summer Breeze,
Infinitely Yours, iAfter school Club, Oppa & I, dsb. Selain membaca,
alumnus Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta iini gemar belajar
bahaasa asing, diantaranya Jepang dan Korea.
The Chronicles of Audy: O2 merupakan buku
keempat seri The Chronicles of Audy, sekaligus karyanya yang ke-26.
Contact Orizuka:
Website: orizuka.com
Facebook Fanpage: Orizuka
Twitter: authorizuka
Blog: orizuka.tumblr.com
_____________________________________________
Cuma segitu sih, gak apalah ya..
Well, boleh coba dibaca ini saat menikmati ‘me time’,
sambil menyeduh teh di sore hari.
Semoga menginspirasi. Hhehe..
Sekian, ciao~
0 komentar:
Posting Komentar