Judul
Buku :
4/4 (The Chronicles of Audy)
ISBN :
978 — 602 —7742 – 53 - 6
Penerbit :
Penerbit Haru
Penulis
:
Orizuka
Cetakan
ke :
Pertama (Juni, 2015)
Tebal :
314halaman + cover
_________________________________________________________________________________
Blurb
Hai. Namaku Audy.
Umurku masih 22 tahun.
Hidupku tadinya biasa-biasa saja,
sampai aku memutuskan untuk bekerja di rumah 4R dan jatuh
hati pada salah seorang di antaranya.
Kecuali aku bertingkah (super) norak soal ini,
tapi kenapa cowok itu malah kelihatan santai-santai saja?
Setengah mati aku berusaha jadi layak untuknya,
tapi dia bahkan tidak peduli!
Di saat aku sedang dipusingkan oleh masalah percintaan
ini,
seperti biasa, muncul masalah lainnya.
Tahu-tahu saja, keluarga ini berada di ambang perpisahan!
Aku tidak ingin mereka tercerai-berai,
tapi aku bisa apa?
Ini, adalah kronik dari kehidupanku yang masih saja ribet
Kronik dari seorang Audy,
_________________________________________________________________________________
WASPADA TERHADAP SPOILER---
--SPOILER TERJADI BUKAN KARENA ADA NIAT PELAKU TETAPI
DIDUKUNG KESEMPATAN DAN PERASAAN--
Yeay! Edisi ini saya dapat tanda tangan Kak Orizuka!
Penivia Pluviophile |
Pas tau ada pre-ordernya saya yang belum sempet
beli novel ini ada seri pertama langsung pesen 4R, 21 dan 4/4 yang diberi tanda
tangan. Yah walaupun seri pertama dan kedua nggak ada tanda tangannya
sih. Jadi, itu alasannya, kenapa buku The Chronickes of Audy saya
dari tahun cetak yang sama semua. 2015.
[Previous: The Chronicles of Audy: 21]
Okay, kita langsung aja~
Cover-nya masih dengan desain sederhana, dengan warna coklat
yang lembut dan ilustrasi apik dari Bambang ‘Bambi’ Gunawan. Kali ini
gambarnya Audy yang sedang memikirkan 4R. Audy dan 4R di cover keliatan
berbalut pakaian resmi (gaun dan jas), jadi saya sangat yakin akan ada
pernikahan. Pernikahan siapa lagi kalau bukan Maura dan Regan. Pinggiran
kertas halaman kali ini dipenuhi warna lavender yang cantik, (meski bukan warna
favorit saya) dan tetap bagian itu dilengkapi dengan glitter yang (selalalu)
bikin kesan elegan dan menarik.
Oh, buat yang mungkin gagal paham sama desain cover
bagian belakang. Itu pada bagian bawahnya ada untaian bunga, yang jadi hint
pernikahan juga. Terus yang bentuknya sedikit membingungkan itu adalah
permainan Rafael yang lain. Permainan yang juga nggak kalah
rumit dari kubik-rubik. Sebelum baca bukunya, ada baiknya untuk perhatiin dulu
gambar ini, biar mudeng ketika membaca deskripsinya dalam cerita nanti.
Nah, lanjut ke judul. Ketika kali pertama membaca
judulnya 4/4, saya langsung keingat blurb yang menyatakan 4R mau
pisah-pisah. 4/4 itu kan 1, ya, jadi pasti niatannya untuk menyatakan kalau
mereka berempat itu 1.
Bookmark-nya masih photograph mini buatan Mas Bambi, sayangnya
kali ini saya kebagian wajah Regan lagi, nggak bisa bilang “senengnya~”
Penivia Pluviophile |
Well, meskipun saya tetep suka Rex, tapi sikap Rex dan
cara bicaranya emang bener-bener bikin kesel. Bisa paham sih, orang cerdas
emang punya cara berpikir yang rumit, yang sulit dipahami tanpa di jelasin.
Apalagi untuk Audy yang IQ otaknya nggak jauh beda dengan saya.
Seharusnya tuh Rex ngomongin aja apa yang dia mau dan dia rasa tanpa drama.
Karena sikap Rex, yang pingin Audy sadar dan mengerti
dengan sendirinya isi hatinya itu. Romeo jadi punya banyak peran di
sini. Nggak kaget sih, kalau sekarang udah gilirannya Romeo buat
menonjol. Dan emang, Romeo yang ngerti apa yang terjadi antara Audy dan Rex,
yang tau kesulitan dan memahami stress Audy, bener-bener tipikal sikap pria yang
dibutuhkan perempuan saat kaum hawa ini ngambek dan sakit hati.
Romeo dengan sendirinya bisa berbaur dan mencairkan
suasana. Meski pribadinya sendiri menyimpan banyak beban dan luka sendirian.
Dia juga punya self control yang
paling oke dibandingin semua saudaranya. Meski nggak terlalu menyukai Romeo,
saya memang menaruh simpati saat dia akhirnya merasa marah dan kesal dengan
kondisi keluarganya.
Yah, orang yang selalu keliatan santai (nyaris cuek
banget) dan banyak senyum, memang seringkali menyimpan banyak luka seorang
diri. Mereka tipikal sentimentil yang mudah terenyuh dengan hal-hal kecil.
Sensitif pada hal-hal kecil yang dianggap nggak begitu penting bagi
orang disekitarnya.
Nah loh, kesannya saya bener-bener berpaling ke Romeo ya.
Nggak kok, yang bikin deg-deg-kan kayak Rex aja nggak sukses bikin
saya berpaling dari Eugenides.
Oh, stop it!
Saya sangat ngawur!
-----------------------------------------------------------------------
Oh kutipan yang saya ingat..
“Tapi kamu satu-satunya orang yang pengin aku ajarin soal
algoritma itu.”
(Rex)
“Nggak ada salahnya berharap, selama disertai usaha yang
konkret”
(Rex melalui Audy)
-----------------------------------------------------------------------
TENTANG PENULIS
Orizuka adalah nama pena darri Okke Rizka Septaania. Sejak 2005,
Orizuka telah menulis novel-novel remaja, diantarannya adalah Summer Breeze,
Infinitely Yours, iAfter school Club, Oppa & I, dsb. Selain membaca,
alumnus Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta iini gemar belajar
bahaasa asing, diantaranya Jepang dan Korea.
The Chronicles of Audy: 4/4 merupakan buku
ketiga seri The Chronicles of Audy, sekaligus karyanya yang ke-24.
Contact Orizuka:
Website: orizuka.com
Facebook Fanpage: Orizuka
Twitter: authorizuka
Blog: orizuka.tublr.com
_____________________________________________
Cuma segitu sih, gak apalah ya..
Well, boleh coba dibaca ini saat menikmati ‘me time’,
sambil menyeduh teh di sore hari.
Semoga menginspirasi. Hhehe..
Sekian, ciao~
0 komentar:
Posting Komentar