Judul Buku : Girls in the
Dark (Ankoku Joshi)
ISBN :
978 — 602 —774 – 231 - 3
Penerbit : Penerbit Haru
Penulis
: Akiyoshi Rikako
Cetakan
ke : Kesembilan (November, 2016)
Tebal : 289halaman + cover
_________________________________________________________________________________
Blurb
Apa yang ingin di
sampaikan oleh gadis itu...?
Gadis itu mati.
Ketua Klub Sastra, Shiraishi Itsumi, mati. Di tangannya
ada setangkai bunga lily.
Pembunuhan? Bunuh diri?
Tidak ada yang tahu.
Satu dari enam gadis anggota Klub Sastra digosipkan sebagai
pembunuh gadis cantik berkharisma itu.
Seminngu sesudahnya, Klub Sastra mengadakan pertemuan.
Mereka ingin mengenang mantan ketua klub dengan sebuah cerita pendek. Namun
ternyata, cerita pendek yang mereka buat
adalah analisis masing-masing tentang siapa pembunuh yang sebenarnya. Keenam
gadis itu bergantian membaca analisis mereka, tapi....
_________________________________________________________________________________
WASPADA TERHADAP SPOILER---
--TAPI TENANG SPOILER-NYA TIDAK AKAN BLAK-BLAKAN--
Jadwal Pertemuan Rutin ke-16
Klub Sastra SMA PUTRI SANTA MARIA
1. Salam Pembuka dan Penjelasan Peraturan Yami-nabe
Oleh Sumikawa Sayuri
(Ketua Klub)
2. Pembacaan Naskah: “Tempat Berada”
Oleh Nitani Mirei
(Kelas 1-A)
3. Pembacaan Naskah: “Macaronage”
Oleh Kominami Akane
(Kelas 2-B)
4. Pembacaan Naskah: “Balkan di Musim Semi”
Oleh Diana Detcheva
(Murid Internasional)
5. Pembacaan Naskah: “Perjamuan Lamia”
Oleh Koga Sonoko
(Kelas 3-B)
6. Pembacaan Naskah: “Pengebirian Raja Langit”
Oleh Takaoka Shiyo
(Kelas 2-C)
7. Pembacaan Naskah: “Bisikkan dari Kubur”
Oleh Sumikawa Sayuri
(Ketua Klub)
8. Salam Penutup
Oleh Sumikawa Sayuri
(Ketua Klub)
Langsung saja ya..
Pada novel ini kalian akan membaca bagian-bagian sesuai
dengan urutan pada jadwal pertemuan di atas. Pertemuan Yami-nabe oleh klub
sastra ini, sesuai dengan namanya, para anggota akan membaca karangannya
bergantian dalam kegelapan.
Hal yang berbeda dari pertemuan ini adalah, setiap
anggota diharuskan membawa bahan yang dapat dimakan, dan harus higienis. Bahan
yang mereka persiapkan haruslah menjadi rahasia dan tidak boleh diberitahukan
kepada orang lain. Bahan-bahna tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam panci
berisi air mendidih. Anggota yang ada akan mengambil bahan tersebut menggunakan
sumpit dan memakannya hingga habis. Sebelum bahan yang telah diambil habis,
tidak boleh mengambil bahan yang ada dalam panci lagi.
Sebagai penutup, ketua klub akan menghidangkan makanan
penutup yang layak untuk mengakhiri pertemuan. Makanan tersebut haruslah dibuat
sendiri oleh ketua klub.
Ya, intinya yang akan kalian baca dari novel ini nantinya
benar-benar sesuai dengan judul Girls in the Dark, Para Gadis di
Kegelapan.
Judul resmi versi bahasa inggrisnya sendiri adalah Dark
Maiden.
Okay, terkait versi terjemahan bahasa Indonesia ini
memang ada beberapa bagian kesalahan penulisan, tepatnya pengulangan kata.
Untuk saya pribadi ini sedikit mengganggu suasana yang telah terbentuk saat
membaca, tapi overall, semuanya sudah bagus. Bisa membaca karya Akiyoshi-sensei
dengan bahasa ibu benar-benar membuat saya bersyukur.
Saya, adalah penyuka twist plot. Tidak hanya pada
novel, namun saya juga menikmati twist plot pada beberapa judul film,
komik dan juga animasi. Twist plot pertama yang saya temui adalah sebuah
film yang saya tonton seorang diri di suatu malam. Saya tak begitu ingat judul
film yang saya tonton saat baru duduk di bangku menengah pertama itu, yang
jelas saya hanya ingin merasa mengantuk dan tidur ketika insomnia
mengganggu jam tidur saya. Jadilah saya menonton tayangan itu sejak jam 1 dini
hari hingga pukul 3 menjelang pagi. Sejak itu, saya selalu mencari tahu semua
kisah yang memiliki twist plot, hingga akhirnya saya tenggelam dalam
novel karangan Agatha Christie. Bagi saya twist plot ini membuat
pembaca ataupun penonton (tepatnya saya sendiri) kagum, karena mendapati tak
semua karya ini begitu mudah di tebak.
Yap, begitulah pada akhirnya saya tertarik membaca novel
Akiyoshi Rikako. Novel ini pada kolom review Goodreads, saya
labeli dengan double twist plot.
Kali pertama membaca novel ini, dan bertemu sosok Sayuri,
instuisi saya menaruh kecurigaan kepada gadis yang saya nilai tegas
namun tenang ini. Terlebih setelah membaca naskah pertama dan mendapati fakta
bahwa mantan ketua klub ini merupakan sahabat dari Itsumi. Saya selalu menaruh
curiga pada hubungan dekat sepasang sahabat pada novel ber-genre Thriller,
Horror, dan Mystery. Saya tidak terlalu paham alasannya, mungkin
pemikiran seperti itu terbentuk dengan alami ketika saya membaca banyak kasus
karangan Agatha Christie, seperti Murder is Easy, A Murder is
Announced, ABC Murder, 4.50 Paddington,Roger Ackroyd
dan lainnya.
Oh, saya yakin ini semua berkat pengaruh Eyang Agatha.
Pun, terkait kematian Itsumi, saya tau ada
yang janggal di sana, terlebih setelah membaaca 3 naskah, penceritaan karakter
yang berbeda. Kecurigaan terhadap orang yang berbeda, saya menjadi semakin
yakin dengan hipotesa saya.
Meski begitu, harus saya akui ada yang kurang dari
hipotesa itu. Dan, pada twist plot pertama-lah saya menemukan kepingan
yang kurang tersebut. Hal yang tidak saya perhitungkan.
Namun, bagian akhir, yang saya sebut sebagai twist
plot terakhir, prediksi saya benar. Hanya saja dengan kesalahan pada motif,
saya tidak bisa mengatakan bahwa saya tidak begitu terkejut dengan ending dari
novel ini.
Oh, maafkan jika review ini sangat buruk, saya
cukup berusaha untuk tidak menumpahkan semua rentetan kejadian dengan gaya
penulisan naskah oleh Shiyo. Sungguh.
Nah, detailnya bisa langsung dibaca di novelnya, atau
boleh tanyakan kepada teman yang sudah membaca.
-----------------------------------------------------------------------
Oh, ya. Pada novel ini nantinya kalian tidak hanya akan
menemukan penulis sastra terkenal di dunia, namun juga di Jepang, dan negara
lainnya. Selain itu ada banyak referensi makanan manis yang enak, juga merk
berkualitas untuk perlengkapan makan dan jamuan minum teh. Tenang, tentu saja
juga ada referensi pelukis terkenal dan karyanya serta musik orchestra.
Berbicara tentang Orchestra, kalian bisa juga
lihat video di channel youtube Kygo, untuk lagunya berjudul Stargazing yang
dibawakan oleh Justin Jesso. (salah satu lagu kesukaan saya)
_____________________________________________
TENTANG PENULIS
Akiyoshi Rikako, lulusan Universitas Waseda,
Fakultas Sastra. Dia mendapatkan gelar master dalam bidang layar lebar dan
televisi dari Universitas Loloya Marymount, Los Angeles. Tahun 2008, naskah
cerpennya yang berjudul Yuki no Hana mendapatkan Penghargaan Sastra
Yahoo! JAPAN yang ke-3. Bersama dengan naskahnya yang mendapatkan
penghargaan pada tahun 2009 dia debut dengan kumpulan cerpen berjudul Yuki
no Hana.
_____________________________________________
Cuma segitu sih, gak apalah ya..
Well, boleh coba dibaca ini saat menikmati ‘me time’,
duduk di atas kasur dengan segelas coklat panas pada malam hari.
Semoga menginspirasi. Hhehe..
Sekian, ciao~
0 komentar:
Posting Komentar