Book : 21 (The Chronicles of Audy)
Judul
Buku :
21 (The Chronicles of Audy)
ISBN :
978 — 602 —7742 – 37 - 2
Penerbit :
Penerbit Haru
Penulis
:
Orizuka
Cetakan
ke :
Ketiga (Juni, 2015)
Tebal :
308halaman + cover
_________________________________________________________________________________
Blurb
Hai. Namaku Audy.
Umurku masih 22 tahun.
Hidupku tadinya biasa-biasa saja,
sampai aku memutuskan untuk bekerja di rumah 4R.
Aku sempat berhenti,
tapi mereka berhasil membujukku untuk kembali.
Setelah memberiku titel baru: “bagian dari keluarga”.
Di saat aku merasa semakin akrab dengan mereka,
pada suatu siang,
salah seorang dari mereka mengungkapkan perasaannya kepadaku.
Aku tidak tahu harus bagaimana!
Lalu, seolah itu semua beluma cukup mengagetkan,
Terjadi sesuatu yang tidak pernah terpikirkan oleh siapa
pun
Ini, adalah kronik dari kehidupanku yang semakin ribet.
Kronik dari seorang Audy,
_________________________________________________________________________________
WASPADA TERHADAP SPOILER---
--SPOILER TERJADI BUKAN KARENA ADA NIAT PELAKU TETAPI
DIDUKUNG KESEMPATAN DAN PERASAAN--
[Previous: The Chronicles of Audy: 4R]
Okay, kita bahas secara berurutan~
Cover-nya masih dengan desain sederhana, dengan warna coklat
yang lembut dan ilustrasi apik dari Bambang ‘Bambi’ Gunawan. Kali ini
gambarnya Audy yang sedang berlayar dengan perahu. Istilah kata yang nantinya
akan banyak ditemukan di buku ini, jika kalian cukup mencermati dan lolos dari
hipnotis kisah romansaya yang membuyarkan imaji. Pinggiran kertas halaman kali
ini dipenuhi warna biru, warna favorit saya dan tetap bagian itu dilengkapi dengan
glitter yang bikin kesan elegan dan menarik.
Selain itu pada cover belakang dipenuhi hiasan
kubuk-rubik 3x3 yang juga mengambil ide pada tokoh utama gambar cover
yang memuat brokoli sangat banyak itu.
Nah, lanjut ke judul. Ketika kali pertama membaca
judulnya 21, saya langsung bingung. Berpikir kira-kira ada apa dengan 21 kalau
umur Audy masih 22. Apa itu lantas umurnya Rax? Tapi aneh saja,
kalau mendadak umur Rex lompat segitu jauh. Pun, ketika tau alasan sebenarnya
diakhir, saya akhirnya memahami alasan itu.
Oh, untuk bookmark-nya masih photograph mini
buatan Mas Bambi, kebetulan kali ini saya kebagian wajah Rex, senengnya~
Well, saya mungkin terkena sindrom tante-tante-nya Audy.
Deg-deg-kan dengan sikapnya Rex. Yup, dari awal sejak aroma pappermint,
saya yakin akan ada sesuatu tentang ini.
Kalau saat ini mau membahas tentang karakter 4R, Regan
bisa dibilang yang paling nggak menarik perhatian saya. Maksudnya, emang
sulit buat percaya dengan seseorang yang selalu pamer senyum hangat tiap saat.
Orang yang dingin kayak Rex, justru lebih bikin penasaran. (Ya, beberapa wanita
punya sindrom ini, tertarik dengan lelaki yang dianggap cool,
dingin, jutek, cuek? Tapi nggak jarang saat menjalani hubungan yang
lebih intim, mereka tetap berharap sikap-sikap itu bisa memudar).
Romeo, itu emang tipe yang keliatan kayak bad boy,
jorok dan juga santai. Nah, tapi biasanya lelaki seperti dia lebih suka
perempuan good looking, keibuan, pengertian. Jadi, saya nggak
berani untuk tertarik dengan Romeo, berhubung saya punya kepribadian gloomy.
Rafael, tipikal adek balita yang ngeselin plus ngangenin
yang selalu bikin mood swing. Saya mau aja sih jika punya adek seperti
Rafael. Tapi, pride saya sebagai kakak sering kali nggak nyaman,
jika adek saya harus se-genius dia. Saya bakal dengan mudah merasa
minder, putus asa dan nggak berguna. Jadi kalau ada temen yang punya
adek seperti Rafael, terus ngajak saya hangout bareng adeknya itu
sih nggak masalah.
Okay, udahan bersikap seolah-olah saya ini Audy.
Tapi serius dibuku ini Regan nggak begitu
menonjol. Nggak masalah sih buat saya pribadi. Ini Cuma sekedar
wanti-wanti buat yang suka tipikal kayak Regan, dan berharap pria itu muncul
dalam banyak scene.
Well, lagi-lagi ini ada yang mengingatkan saya dengan
K-Drama. Yup, saya teringat dengan K-Drama berjudul The Girl Who Wants Still
Marry. Alasannya bakal jelas setelah membaca novel ini, atau setelah kalian
paham spoiler nggak langsung saya.
Dan demi apa, saya benar-benar merasa (hampir)
dipalingkan dari Eugenides.
-----------------------------------------------------------------------
Oh kutipan yang saya ingat..
Kenapa sih aku harus berurusan dengan seoranng remaja
labir? Aku sendiri belum cukup srabil
(Audy)
“Apa salahnya berharap? Berharap bikin kita lebih
semangat hidup kan?”
(Rex)
“Tidak ada yang pasti selain ketidakpastian.”
(Einstein melalui Rex)
“Love is a desire for perpetual possession of the good”
(Plato melalui Rex)
“Kamu adalah entitas yang jadi kelemahan sekaligus
kekuatanku; yang membuatku merasa lebih hidup.”
(Rex)
-----------------------------------------------------------------------
TENTANG PENULIS
Orizuka adalah nama pena darri Okke Rizka Septaania. Sejak 2005,
Orizuka telah menulis novel-novel remaja, diantarannya adalah Summer Breeze,
Infinitely Yours, iAfter school Club, Oppa & I, dsb. Selain membaca,
alumnus Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta iini gemar belajar
bahaasa asing, diantaranya Jepang dan Korea.
The Chronicles of Audy: 21 merupakan buku
kedua seri The Chronicles of Audy, sekaligus karyanya yang ke-22.
Contact Orizuka:
Website: orizuka.com
Facebook Fanpage: Orizuka
Twitter: authorizuka
Blog: orizuka.tublr.com
_____________________________________________
Cuma segitu sih, gak apalah ya..
Well, boleh coba dibaca ini saat menikmati ‘me time’,
sambil menyeduh teh di sore hari.
Semoga menginspirasi. Hhehe..
Sekian, ciao~