WHAT'S NEW?
Loading...

Corat-Coret si Ababil : Ya Allah, Aku mau Curhat.


corat-coret si Ababil : Aku Lelah Baper Melulu.
__________________________________________________

Assalamu'alaikum wr.wb

Jumpa lagi dengan saya si ababil, dalam bincang-bincang corat-coret si Ababil Edisi XXXL *Obsesi Host Inpotaiment*

Hari ini saya iseng hijrah (?) dari Rumah menuju bengkel-bengkel otomotif ukuran besar (?) di pusat kota. Setelah intip-intip bengkel mobil buat nyari Michelin (yang gak ketemu) karena kebanyakan jualnya Dunlop, Good Year ama Pirelli (pengen tau beda tekstur Michelin sama Bridgestone), akhirnya beralih intip-intip toko properti.

Berhubung gak ada barang di toko properti yang bisa saya beli, saya melanjutkan perjalanan ke perempatan lampu merah. Niat hati hendak ngamen (?), akhirnya justru baper-an nungguin lampu hijau agar saya dapat melangkah maju.

Singgah di toko buku, saya pun terjebak dengan tulisan "PULL" dan "PUSH". Berusaha mendorong si 'Pull' dan menarik si 'Push'. Sekarang saya mengerti, kenapa saya tak bisa membuka pintu hatinya. Lagi-lagi Baper (lagi).

Mengadulah saya, pada buku "Ya Allah, Aku Lelah", dan saya di nasehati begini, "Tak apa mengadu, mengeluh kepada Allah Swt ketika kita merasa takdir tak berjalan sesuai harapan, ketika hati gelisah, ketika kita mendapatkan cobaan dan ujian."

Toh, manusia memanglah diciptakan dengan sifat yang demikian, hal itupun tercantum dalam Al-Qur'an Surah Al-Ma'Arij ayat 19-21, yang memiliki arti, sebagai berikut:

"Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh(19).
Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah (20),
dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir (3),"

Kemudian, hati saya iseng-iseng bertanya, "Bukankah berkeluh kesah itu nggak baik? Bukannya kikir itu perbuatan yang tidak terpuji? Lantas kenapa manusia diciptakan demikian?"

Halaman selanjutnya pun menjawab pertanyaan saya.

Tenyata, ketika Allah rindu pada hamba-Nya, Ia akan mengirimkan kado istimewa melalui malaikat yang isinya adalah ujian.

Dalam hadits Qudsi Allah berfirman : "Pergilah pada hambaku lalu timpakanlah berbagai ujian padanya karena aku ingin mendengar rintihannya." (HR. Thabrani dari Abu Umamah)

So Sweet sekali bukan?
Kalau kaktus yang disana tiba-tiba kirim voice note dan bilang, "Aku kangen denger suara kamu", sudah pasti saya terbang entah ke langit mana.

Sekarang yang bilang demikian itu pencipta saya, dari sekian banyak hamba-Nya di dunia ini, saya termasuk salah satu yang ia rindu. Ini lebih dari sekedar "doki-doki", saya kena "Heart Attack" mendengarnya.

Namun cara mengadu dan mengeluhnya gak sembarangan loh..
Bukan dengan mewek-mewek gak jelas, su'udzon terhadap takdir Allah Swt dan berniat segera terjun ke neraka Jahanam dengan jalan bunuh diri.

Lantas cara yang benar bagaimana?

Surah Al-Ma'Arij ayat 22-34 menjawab semuanya..

"kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat (22),
yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya (23),

dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu(24),
bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta) (25),

dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan (26),
dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya (27).
Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya) (28).

Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya (29),
kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela (30).
Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas (31).

Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya (32).
Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya (33).

Dan orang-orang yang memelihara shalatnya (34)."

Berdasarkan terjemahan di atas, dapat kita lihat, kalimat yang diulang beberapa kali, yakni Sholat.

Sudah rahasia umum, kalau Sholat lima waktu itu wajib, Fardhu 'Ain alias tidak dapat diwakilkan. Apapun kondisinya, baik saat kita senang, sedih, ndak punya pulsa, kehabisan paket data, Sholat tetap yang utama.

Pastinya semua sudah tau toh, kalau salah satu waktu yang baik untuk berdo'a itu adalah setelah Sholat Fardhu. Manfaatkan saat ini untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, bermanjalah, bermohonlah jika sedang tertimpa musibah. Tap ya, jangan datang saat ada musibah aja, saat senang pun curilah perhatian Allah Swt, perbanyak bersyukur atas rahmat yang telah Dia limpahkan.

Masih bernafas? Bersyukur.
Masih bisa sms-an? Bersyukur.
Masih bisa sholat? Bersyukur.

Jangan cuma cari perhatian doi mulu. Kasih kode terus sama doi, padahal dia bukan anak IT, bukan anak Elektro, yang ngerti dengan Pengkodean, siapa tau ternyata doi anak Peternakan, makanya dia nggak peka.

Setelah itu, jangan lupa menafkahkan harta.
Sebagian dari harta kita itu milik orang lain loh..
Kalau semuanya dinikmati sendiri, wajar toh Allah Swt mengingatkan sebelum kita tersesat dan tak bisa bangkit lagi~
Harta milik orang lainnya Allah Swt ambil, harta kita mungkin ditunda dulu, mau disiapin yang lebih bagus lagi.

Karena itu, yang sampai sekarang masih berkecukupan, jagan lupa bersyukur, shodaqoh, infaq, bayar zakatnya. Itu semua tidak akan memnuat kita jadi miskin kok, percayalah~

Selanjutnya jangan lupa dengan adzab Allah Swt, percaya padaa hari pembalasan. Kebaikan dan keburukan yang kita lakukan selalu mendapatkan balasan dari Allah Swt, meski hanya sebesar biji zarah.

Jangan ragu dengan janji Allah Swt.
Janji Allah Swt, lebih T.O.P dari janji palsu yang doi beri. Janji Allah Swt, selalu Dia tepati.

"Percayalah~ Hanya Dia yang paling mengerti, kegelisahan jiwa-mu sobat.. dan arti kata kecewamu~
Sobat, yakinlah, hanya Dia yang paling memahami besar arti kejujuran diri, indah sanubarimu sobat~
Percayalah~"
*dinyanyikan dengan nada Bahasa Kalbu* (eaaa)

Ketika Allah Swt, memberikan penyakit kepada diri kita, percayalah, penyakit itu menggugurkan dosa.

Seterusnya jagalah kemaluan, jaga auratmu, jaga pandanganmu, jaga hatimu.. jauh dari Zina.

cukuplah Paha ayam yang menggoda ke-imanan, jangan paha mu. cukulah pandangan pertama yang kau nikmati, karena ingat, pandangan kedua itu dosa.

Terakhir tepatilah janji. Jangan ingkar, ingkar janji alias tidak amanah itu ciri-ciri orang munafik lho. Jangan sampai munafik teriak munafik, malu toh.

Nah, kalau semuanya sudah dilakukan, tetaplah istiqomah, tetap Husnudzon dengan ketetapan Allah Swt.Masih dalam Surah Al Ma'Arij, ayat 35, Allah Swt menjanjikan Surga sebagai tempat terakhir kita.

"Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan (35)".

Jadi kesimpulannya apa?

ketika kita tertimpa musibah apapun itu, maka bersabarlah, yakinlah, itu karena sesungguhnya Allah sayang dan merindukan kita.

Sekian dari ababil.
Wassalammu'alaikum wr.wb.

_________________________________________________________________________________

Berhubung saya tidak membawa Al-Qur'an Terjemahan milik saya saat melakukan perjalanan ini, saya mengambil Terjemahan Surah Al-Ma'Arij saya copy paste dari blog (https://jalanjuangkami.wordpress.com/2013/09/05/tadabbur-qs-al-maarij-19-35-jangan-mengeluh/)

0 komentar:

Posting Komentar