WHAT'S NEW?
Loading...

Konflik Palestina : 2



Assalamu'alaikum wr.wb

Alhamdulillahirabbil’alamin wabihi nasta’in ‘ala umuridunya waddin, washalatu wasalamu ‘ala asyrofil anbiya ii walmursalin sayyidina muhammadin khatamin nabiyina wa’ala alihi wa shahbihi ajmain,
ama ba’du

sesuai janji, saya sesegera mungkin menulis kelanjutan pembahasan terkait tulisan sebelumnya, 

mungkin tulisan saya akan terkesan mundur, dikarenakan saya hendak menuliskan Piagam Madinah, Piagam Perjanjian Muslim dan Non Muslim.

mungkin dengan membahas Perjanjian ini, akan semakin dipahami bagaimana umat Muslim dan Yahudi secara umum, seperti kenapa umat muslim sangat "heboh" terkait apa yang terjdi di Gaza, atau bagaimana harapan umat Muslim terhadap Yahudi sejak dulu.

Piagam Madinah ini bisa disebut sebagai perjanjian antara kaum Muslim di Madinah dan kaum Yahudi ketika zaman kepemimpinan Rasulullah saw.

Perjanjian yang terdiri atas 4 poin, yakni :
1. Perjanjian persaudaraan diantara sesama muslim
2. Perjanjian antara kaum muslimin dan kaum Yahudi (serta Non muslim)
3. Perjanjian sesama kaum Yahudi (serta Non Muslim) 
4. Perjanjian yang berlaku secara umum

sebenarnya berdasarkan terjemahan, ada versi lain yang mengatakan bahwa perjanjian poin 2 merupaka Perjanjian Tolong menolong antara kaum muslimin dan kaum musyrikin sedangkan perjanjian poin ke tiga merupakan Perjanjian Kerjasama antara Kaum Muslimin dan Kabilah besar Arab non-muslim.

dikarenakan panjangnya isi dari Piagam madinah tersebut, saya akan memberikan link terkait untuk membacanya:

Dari Piagam Madinah, dapat diambil beberapa kesimpulan.

Pertama, Asas kebebasan beragama. Negara mengakui dan melindungi setiap kelompok untuk beribadah menurut agamanya masing-masing.

Kedua, Asas persamaan. Semua orang mempunyai kedudukan yang sama sebagai anggota masyarakat, wajib saling membantu dan tidak boleh seorang pun diperlakukan secara buruk. Bahkan orang yang lemah harus dilindungi dan dibantu.

Ketiga, Asas kebersamaan. Semua anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban yang sama terhadap negara.

Keempat, Asas keadilan. Setiap warga negara mempunyai kedudukan yang sama dihadapa hukum. Hukum harus ditegakkan. Siapa pun yang melanggar harus terkena hukuman. Hak individu diakui.

Kelima, Asas perdamaian yang berkeadilan.

Keenam, Asas musyawarah. 

begitulah Islam, sebenarnya tak menginginkan permusuhan, dan memaksakan kepercayaan yang di anut.

terkait poin pertama dari Shahifatul Madinah ini, yakni tentang Persaudaraan sesama Muslim, wajar jika banyak umat muslim yang "riuh" dimana-mana terkait kondisi ini.

seperti yang saya katakan pada tulisan sebelumnya, bahwa umat muslim itu bersaudara, dan adalah kewajiban untuk saling melindungi dan membantu jika mampu, sekurang-kurangnya yakni saling mendo'akan kebaikkan sesama muslim.

Ikatan erat persaudaraan muslim ini seperti beberapa sabda Rasulullah saw (Hadist Riwayat Bukhari), yang artinya:

“Perumpamaan orang Islam yang saling mengasihi dan mencintai satu sama lain adalah ibarat satu tubuh, Jika salah satu anggota tubuh merasa sakit, maka seluruh tubuh akan ikut merasa sakit dan tidak bisa tidur “

“Tidak lah sempurna iman seseorang dari kalian,sehingga dia mencintai saudaranya(sesama islam) sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri “

“Seorang muslim adalah saudara bagi sesama muslim lainnya.
Tidak boleh menganiaya ataupun. Membiarkan dianiaya. Barang siapa memenuhi kebutuhan saudaranya maka Alloh akan memenuhi kebutuhan nya.
Barang siapa membebaskan kesusahan nya,maka Allah akan membebaskan kesusahan nya di hari kiamat. Barang siapa menutupi aib nya, maka Allah akan menutupi aib nya dihari kiamat “

mengulang tulisan saya yang sebelumnya, tidak ada hadist yang mengajarkan seorang muslim untuk saling menghujat, baik itu kepada non-muslim terlebih lagi sesama muslim.

Lalu, apakah kita hanya diam saja ?
tidak, bukan itu yang saya maksud, apa yang saya inginkan adalah kita berfikir dengan tenang terkait tindakkan yanga akan dilakukan ataupun kata yang hendak diucapkan.
sampaikanlah di media sosial suara hatimu, dengan cara yag baik.
bukan memperkeruh suasana.

walaupun tulisan singkat ini terkesan tak bertopik, aneh ataupun absurd saya harap yang membaca tulisan ini bisa mengerti apa sebenarnya yang ingin saya sampaikan.
(mungkin efek karena ngantuk, hehe..)
harapan hidup damai di dunia sesama manusia, tak perlu menciptakan perang-perang baru lainnya.
karena perang pada dasarnya akan menimbulkan korban.

benar jika yang mempertahankan dan membela agamanya akan meninggal dengan syahid, Bukan dia yang menimbulkan keributan dan kemudian saling hujat dan berselisih dengan kemudian mengatasnamakan aksinya sebagai pembelaan.

saya harap tulisan ini dapat mendinginkan suasana panas di media sosial akhir-akhir ini.
semoga kita tidak tersesat dan tetap dijalan yang benar (aamiin)

mohon maaf jika ada kata-kata saya yang salah dan menyinggung.
wabillahitaufik wal hidayah
wassalamu'alaikum wr.wb

0 komentar:

Posting Komentar