WHAT'S NEW?
Loading...

DARE TO DREAM BIG


Pada tanggal 17 Mei 2016 lalu,Sahabat Beasiswa Chapter Mataram mengadakan Seventh Schotalk via Whatsapp mengangkat tema "DARE TO DREAM BIG".

Berikut saya akan membagikan notulensi nya,
Hak Cipta : IYOIN LC Tanggerang
oleh : Rohmii Ma'hadah

Notulensi Schotalk #7 SBC Mataram bersama Kak Zumaro

_____________________________________________

Nama aku Zumaro, tapi aku lebih prefer di panggil Zuma. (Sebenernya biar mudah di inget aja, soalnya mirip sama nama salah satu permainan dan jarang2 ada orang Indonesia namanya Zuma :)) 

Aku sekarang kuliah di Polandia, jurusan Fisika Nuklir di Universitas Teknologi Warsawa.
Asli aku dari Bangka, tetangga pulaunya Andrea Hirata, tapi masih dalam satu Provinsi.


Aku sangat tertarik dengan Forum Kepemudaan, Konferensi, dan Model United Nations.
Teman-teman semua disini mungkin punya semangat dan mimpi yang sama dengan aku satu atau beberapa tahun lalu sebelum aku dapat beasiswa di salah satu negara di benua yang katanya paling banyak diminati. Tapi, let me alarm you first. "Pendidikan terbaik bukan hanya datang dari Lingkungan Terbaik, namun juga dari pribadi yang punya keinginan besar untuk menjadi yang Terbaik". Mungkin aku boleh bilang gini, bagi yang merasa lingkungan teman-teman kurang mendukung, langkah paling manjur untuk menjadi yang terbaik adalah mencoba keluar dari lingkungan tersebut atau menjadi yang terbaik di lingkungan tersebut agar mudah naik level ke lingkungan yang lebih baik.

Aku berasal dari Perguruan Tinggi yang bahkan dalam 'GPS' pun gak terdeteksi.

Aku yakin, cuma 1 atau 2 orang yang tau dengan Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta.

Gema kampus kami mungkin tidak semegah kampus-kampus yang sering kita dengar selama ini. Namun, itu tidak membuat aku lantas menjadi merasa terkucil dan hilang semangat.

Hal itu, terbukti, dengan semangat yang mungkin dosen-dosen pun kebingungan karena aku seakan terlalu percaya diri bisa bersaing dengan teman-teman dari lingkungan level menengah bahkan atas.

Aku bisa saat ini duduk melihat bangunan-bangunan Eropa dan sedikit berbagi cerita kepada teman-teman yang mungkin sedikit banya punya rasa pesimis yang sama seperti Zuma, dua atau tiga tahun lalu.

Aku saat ini, kuliah dengan beasiswa dari Pemerintah Polandia yang mereka beri nama Ignacy Lukasiewicz Scholarship.

Tahun 2015 kemarin adalah tahun pertama beasiswa ini hadir untuk pelajar Indonesia.
Bersaing dengan 9 negara lain, seperti Kolombia, Mexico, Vietnam dll, tahun kemarin Alhamdulillah Indonesia menjadi penerima paling banyak, dari 45 kuota, dari Indonesia lolos 23 orang. which is 57%.


Beasiswa ini mungkin kalah pamor dengan beasiswa lain seperti LPDP, Erasmus Plus, StuNed dll.

Tapi, untuk sekedar mencicipi hidup di benua biru, beasiswa ini bisa jadi pilihan yang lumayan worth it.

Pertama, Proses Seleksi yang terbilang Mudah
Tahun kemarin, (mungkin karena tahun pertama), saya bisa menyimpulkan ini adalah beasiswa dengan syarat termudah. Jujur, sebelumnya saya sudah menyiapkan berkas untuk seleksi LPDP dari tahun 2014. Sementara untuk beasiswa ini, saya persiapkan kurang dari seminggu. Berkas yang mereka minta dalam tahap awal tidak mencantumkan Letter of Acceptance dari Perguruan Tinggi (karena beasiswa ini sekaligus dengan program bahasa, yang penentuan penerimaan di perguruan tinggi adalah setelah dinyatakan lulus dari program bahasa dengan level masing-masing perguruan tinggi yang kita minati)


Kedua, tidak ada permintaan surat rekomendasi dari kampus. Sehingga sangat memudahkan dalam proses aplikasi.

Ketiga, syarat kemampuan bahasa diminta setelah dinyatakan lolos pada tahapan awal.

Keempat, proses seleksi dan keberangkatan sangat cepat. Pengumuman waktu itu bulan Agustus awal, persiapan keberangkatan bulan Agustus minggu ke tiga, dan berangkat ke Polandia di bulan September.


Aku lahir di Bangka Belitung, yang bahkan sampai saat ini pemadaman bergilir setiap tiga jam masih terjadi. Pada saat SMA dulu, aku sempat mendengar sosialisasi dari Badan Tenaga Nuklir Nasional yang sekaligus menawarkan beasiswa S1 untuk lulusan SMA dari Bangka Belitung. Dari sosialisasi itu, aku mulai sadar bahwa salah satu alternatif yang akan sangat membantu supply listrik di Bangka Belitung khususnya, dan Indonesia umumnya adalah dengan bantuan dari Energi Nuklir. Ditambah Bangka Belitung juga menjadi salah satu daerah penghasil bahan bakar nuklir, yakni Thorium. Aku hanya pengen pada saat sahur dan buka puasa bersama keluarga bisa dibarengi canda, bukan hanya sibuk mencari dimana lilin dan lampu minyak. Beruntungnya lagi, aku menjadi salah satu penerima beasiswa preservasi Iptek Nuklir yang di tawarkan oleh BATAN tersebut. Setelah empat tahun kuliah di STTNuklir, aku sadar bahwa ada kebijakan ini dan itu yang harus di penuhi untuk membantu pendirian PLTN yang menjadi salah satu impian kecil dari seorang Zuma untuk kebahagiaan sederhana. Oleh karena itu, aku kemudian bercita-cita untuk menjadi salah satu orang yang punya andil dalam kebijakan tersebut, yakni dengan bergabung di International Atomic Energy Agency , dalam artian menjadi diplomat nuklir. Namun, menjadi diplomat nuklir tidak cukup hanya dengan ijazah S1. Maka dari itu, aku terus melanjutkan pendidikan untuk S2 di jurusan kenukliran.

I have already mentioned that, dari tahun 2014, aku udah nyiapin berkas untuk mendaftar LPDP. Tujuan ku waktu itu adalah KAIST-nya Korea Selatan atau Rusia. Mulai dari persiapan TOEFL, ngehubungin profesor KAIST dll.

Tapi, di bulan Juni 2015, pada saat sibuk-sibuknya nyelesain rancang bangun untuk Tugas Akhir di kampus, ada informasi beasiswa masuk di salah satu grup FB.


Aku coba baca, dan niatnya hanya coba-coba.

Seperti yang aku bilang, syaratnya mudah. Yang jadi kendala saat itu hanya abstrak yang akan di ajukan untuk Thesis dan ijazah.

Abstrak Thesis aku selesaikan kurang dari tiga hari. Namun, aku harus menunggu balasan email dari kedutaan Polandia terkait ijazah aku. Ternyata, kabar baiknya, aku bisa menggunakan transkrip terakhir (which means, semester 7) untuk mendaftar beasiswa ini, asal mencukupi grade.

Semua syarat sudah aku selesaikan.

Dan, saat itu bener-bener langsung ngelupain beasiswa ini, karena niatnya emang ngejer Korea atau Rusia. Sampe sempet ambil liburan ke India, karena stress alat gak jadi-jadi, dan kemungkinan ke Korea tahun kemaren bakal gak mungkin.

Tapi, setelah pulang dari India, dan masih berkutat sama alat dan laporan TA. Dapet email kalau aku lolos tahap awal dan akan di berangkatkan ke Polandia bulan September.

Seminggu ngebut bikin laporan, alat jadi apa adanya, karena jaminan s2 sudah ditangan. Dan, itulah alasan kenapa Polandia :)

But somehow, Polandia juga gak kalah dengan ekspektasi aku buat belajar di Korea. Dan malah tetangga nya Rusia yang kalau kepepet, aku bisa aja bikin visa dan naik bus untuk research di daerah Chernobyl :)


Iya... oh ya buat temen2 yang juga mungkin tertarik ke Polandia dengan beasiswa yang sama. Mungkin bulan depan edisi kedua mulai di buka. One thing you need to know, biaya hidup di Polandia sama persis kayak di Jogja.

Poland masih kental dengan budaya Eropa Timur nya. Dimana isu rasis masih cukup mencolok.

Dan, sayangnya aku harus bilang rata-rata orang Poland tidak berbahasa Inggris atau berbahasa Inggris dengan level yang sangat basic. Oleh karena itu, waktu awal-awal di sini, agak sulit untuk beradaptasi.


Selain karena faktor bahasa, faktor tatapan yang tidak biasa pun kadang bikin stress.
Jujur, pertama-pertama disini, aku agak minder dan ngerasa stress karena pada saat belanja tidak dilayani, atau dilayani dengan kadar seadanya.

Iya, apalagi teman-teman aku yang berkerudung. Stress mereka berkali-kali lipat. Namun, seiring waktu, betul kata pepatah, dimana bumi dipijak, disitu langit di junjung. Kami bahkan melihat sisi lain dari orang-orang Polandia. 

Mereka akan dengan sangat senang menunjukkan arah kalau kita bertanya tempat, 
membalas senyum, atau malah lebih dulu tersenyum. Dan yang paling penting, sifat orang Polandia adalah, mereka sulit membuka diri kepada orang baru, namun jika mereka menghitung kita sebagai salah satu temannya, you may request everything they can do. 
Mereka akan dengan sangat senang membantu :) 

Mereka akan memilih terlebih dahulu baru berteman akrab, berbeda dengan tipekal Asia yang berteman akrab kepada siapapun, kemudian memilih siapa yang layak untuk terus di pertahankan :)

___________________________________________


Diskusi

1⃣Luluk Toibah_UIN Maulana Malik Ibrahim Malang_Fisika
_materi kuliah di jurusan Fisika Nuklir itu apa semuanya fisika ya kak dan materi yang paling menunjang atau kata lainnya matkul wajib fisika nuklir itu apa ya kak?
jika mau masuk jurusan fisika nuklir apa ada syarat khusus terutama kalau ada mahasiswa perempuan yang mau mendaftar di jurusan tersebut?

jawab
1. Hallo Luluk Toibah _ UIN Malang.. Kalau untuk jurusan Fisika Nuklir, 80% materi yang diberikan adalah terkait kenukliran dari sisi Fisika, sebagaimana Kimia Nuklir, yang 80% materinya adalah kenukliran dalam bidang Kimia. Untuk mata kuliah wajib di Fisika Nuklir biasanya, Proteksi Radiasi Nuklir, Alat Ukur dan Pengukuran Nuklir, Aplikasi Teknologi Nuklir, dan Reaktor Nuklir, dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. 

Syarat khusus adalah tidak buta warna dan siap mental untuk menerima pandangan negatif dari lingkungan sekitar. :) (Saya sudah puas dari 2011 kemarin di kira kuliah untuk ngerakit bom hehe). Juga, ditanya, apa harus menikah dahulu karena radiasinya bikin mandul. I definitely will say, you don't need to. Karena radiasi yang kita gunakan di kampus bahkan lebih kecil dari radiasi handphone yang sering kita taroh di saku celana :) Mudah-mudahan bisa menjawab :)


2⃣ Andini Maulida R_UIN Syarif Hidayatullah Jakarta_Pendidikan Biologi
_Letter of Acceptance dari Perguruan Tinggi itu perguruan tinggi itu apa lalu PT yang dituju maksudnya? Program bahasa nya bahasa inggris kak? dan program dalam bntuk apa? Lalu beasiswa pemerintah polandia meliputi apa saja kak dan apa saja syaratnya? Terimakasih kak maaf bertanya banyak karena sy blm mengetahuinya

Jawab
2. Hallo Andini_UIN Jakarta. 
a. Saya agak kurang menangkap maksud pertanyaan tentang LOA :) Mohon maaf, boleh saya dapat klarifikasi lebih terkait ini ? :) 
b. Program bahasanya adalah bahasa Polandia, dengan syarat minimal level B2 untuk bisa melanjutkan studi. Namun, apabila jurusan yang diinginkan digunakan dengan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, diperbolehkan dengan persetujuan dari Kementrian Pendidikan Tinggi dan Sains Polandia. 
c. Syarat Administrasi untuk Ignacy Lukasiewicz : Abstrak Thesis yang akan di ajukan, Formulir Aplikasi, Medical Check Up, Transkrip Nilai, Scan Copy Passport, dan Foto terbaru.


3⃣Ocy_UNAND_Teknik Lingkungan
_kak, untuk kuliah ke polandia karena masyarakatnya jarang berbahasa inggris, apakah ada ketentuan harus mahir berbahasa polandia sebelum apply ? Apa tidak kesulitan dalam perkuliahan kak?

Jawab
3. Hallo Ocy_UNAND. Beasiswa yang saya dapatkan sekarang sudah termasuk preparatory course yang meliputi program bahasa. Tidak ada ketentuan mahir bahasa, bahkan sertifikat bahasa Inggris pun diminta setelah benar-benar lulus dan yakin berangkat ke Polandia. Penerima beasiswa akan di tempatkan di salah satu kota di Polandia untuk mengikuti program bahasa (yang dalam program bahasa ini, tidak ada satu kata asing pun dimasukkan. Kata - kata baru akan diterjemahkan dari Polish ke Polish). Kami awal-awal hanya mengandalkan gerak tubuh pengajar untuk menebak kata-kata tersebut. Metode ini benar-benar sangat membantu, karena sekarang kami tidak lagi mengalami kesulitan berarti :) Namun, ada beberapa pelajar Indonesia yang berkuliah dengan bahasa pengantar dalam Bahasa Inggris. 
Tentu mudah bagi mereka dalam mengikuti pelajaran di kelas, namun, kebutuhan lain terkait interaksi dengan penduduk loka tentu akan terbatas :) 
Mudah-mudahan menjawab ya Ocy :)


0⃣4⃣ Hehheee..
Terima kasih jawaban nya kak.. 😄
Ini adaa pertanyaan spesial dari salah satu peserta yg namanya disamarkan kak zuma. Krna kemungkinan terpapar sama radiasi nuklir, apakah skrng kak zuma sudah menikah atau belum kak?? 😅
Dan kapan ya kira-kira Indonesia punya PLTN skala besar kak?? 😁
Pertanyaan spesial. Silahkan dijwab kak 🙂

Jawab
4. Hallo Nama Yang Disamarkan. Belum,, hahaa... Mudah-mudahan 2020 teman-teman  akan saya undang secara virtual.

Sebenarnya, PLTN sudah dicanangkan untuk tahun 2014 sebagai peletakan batu pertama. Namun, karena ketakutan dan tingkat penerimaan masyarakat Indonesia masih rendah, jadi  pada saat itu penandatanganan kontrak pembangunan PLTN di tunda. Untuk saat ini, BATAN di bantu dengan beberapa ahli nuklir masih berusaha mengumpulkan data hasil survey kelayakan di Bangka Belitung dan Kalimantan Barat demi meningkatkan penerimaan masyarakat :). Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa dilakukan peletakan batu pertama. Karena, proses pembangunan yang terbilang lama, sekitar 5 tahun sebelum benar-benar dioperasikan. Semakin cepat, akan semakin mudah bagi kita menangani krisis energi masa datang nantinya. :)

__________________________________________________

Pesan untuk Indonesia mungkin terlalu berat bagi anak sekecil Zuma :)


Mungkin, untuk teman-teman disini dlu saja.  Teman-teman, saya yakin bukan tidak sedikit dari kita yang punya mimpi besar. Ada yang mungkin dengan mudah mencapai mimpinya, ada yang mengalami sedikit hambatan, atau ada yang bahkan berpikir bahkan mimpi itu lebih besar dari sebuah kehidupan. Namun, apapun itu, Walt Disney pernah mengutip bahwa "If you can dream it, you can do it". Yang penting dari sebuah mimpi adalah niat untuk mewujudkannya. Kita punya cara berbeda dalam memandang mimpi dan merealisasikannya. Kita juga juga pasti sering di pandang berbeda karena mimpi kita yang dinilai terlalu besar. Satu hal yang boleh aku share disini, mimpi adalah untuk semua orang, namun keberhasilan adalah bagi mereka yang bergerak untuk menggapai mimpi itu. Berada dilingkungan yang baik akan mempermudah seseorang untuk menjadi lebih baik, namun berada di lingkungan yang buruk, bukan berarti menjadikan diri menjadi lebih buruk. Lingkungan hanya media tranformasi. Pelaku utama dari segala perubahan itu adalah diri sendiri. Menjadi yang baik di lingkungan yang baik adalah sebuah keharusan, namun menjadikan diri sebagai yang terbaik agar lingkungan menjadi lebih baik adalah sebuah kenikmatan :)

Semoga kita semua dipertemukan di kehidupan yang jauh lebih baik, agar setiap keburukan akan malu berada di sekitar kita semua :):):):):)


#SahabatBeasiswa
#NowEveryoneCanGetScholarship




0 komentar:

Posting Komentar