WHAT'S NEW?
Loading...

Book : Iklan Pembunuhan (A Murder is Announced)


_________________________________________________________________________________

Judul Buku : Iklan Pembunuhan (A Murder is Announced)
ISBN : 978-979—22-9367-8
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Penulis : Agatha Christie
Cetakan ke : Kelima (Maret, 2013)
Tebal : 298halaman + cover
                                                                                                                                                                   

Blurb

Perang Dunia Kedua baru saja usai. Di mana-mana kehidupan sulit. Bahan bakar dan makanan masih harus dujatah. Di tengah situasi demikian, suatu Jumat pagi tanggal 29 Oktober, penduduk Chipping Cleghorn, dusun kecil di Inggris, dikejutkan oleh sebuah iklan pembunuhan.

Maka petang itu hampir semua penduduk Chipping Cleghorn mendatangi Little Paddock, rumah salah satu tetangga mereka, sekadar memuaskan keingintahuan. Ada yang menganggapnya permainan atau lelucon belaka. Tetapi kemudian seorang pria benar-benar terbunuh, dan seorang wanita cedera. Semua orang pun menjadi bingung.

Belum lagi peristiwa mengejutkan itu terlupakan, kembali terjadi pembunuhan lain dalam jarak waktu begitu singkat. Siapakah pembunuh berdarah dingin ini? Apakah hubungannya dengan penghuni di Little Paddocks? Dan pertanyaan yang paling penting. Sanggupkah polisi meringkusnya sebelum dia sempat membunuh lagi?

                                                                                                                                                                   

WASPADA----AREA PENUH SPOILER---

Buku ini merupakan hadiah seorang teman lama yang sampai kepada saya tahun lalu. Sebuah buku yang merupakan hadiah selalu memberikan kesenangan tersendiri, apalagi itu adalah seri favorit yang belum kau miliki. Yup, ini adalah buku kelima dari Agatha Christie untuk series Miss Marple.

Sebelum membaca buku ini, setidaknya saya sudah membaca sekitar 8 atau 9 buku Agatha lain, yang memuat Hercule Poirot, Miss Marple atau karakter lain. Saya merasa cukup yakin bahwa kali ini saya tidak akan terjebak twist plot ataupun tipuan lain yang mengarahkan saya pada pelaku sebenarnya. Tapi seyakin apapun saya saat mulai membacanya, saya gagal menebak dengan tepat pelaku kali ini.

Ada banyak karakter dalam kisah kali ini. Keluarga pertama adalah Mrs. Swettenham dan putranya Edmund Swettenham, seorang ibu cerewet yang sangat aktif dan penulis novel muda yang cuek. Selanjutnya ada Mr. Easterbrook dan Mrs. Easterbrook, seorang mantal kolonel yang penuh kebanggan atas dirinya dan seorang istri yang manja. Kemudian Miss Murgatroyd dan Miss Hinchliffe, dua wanita yang tinggal disebuah pondok-pondok yang dijadikan satu rumah. Miss Hinchliffe tegas, keras, dan juga cerdas, berbeda dengan Miss Murgatryod yang sedikit lambat dalam berpikir dan memiliki kepolosan khas anak-anak. Masih ada Mr. Harmon dan Mrs. Harmon, pendeta yang tenang dan istrinya yang terlalu bersemangat, dan merupakan kerabat Miss Marple.

Karakter selanjutnya merupakan lingkaran terdekat dari karakter utama. Miss. Letitia Blacklock (Letty), penyebar dan praktis. Julia Simmons, wanita dingin dengan pembawaan tenang. Pattrick Simmons, anggota militer muda yang sedikit tidak dapat dipercaya. Miss Bunner, wanita tua dengan imajinasi yang tinggi, sangat gampang panikkan dan cukup pikun serta cerewet. Philipa Haymes, yang serius, tertutup dan keras kepala. Mitzi, pembantu yang merupakan pelarian perang, sangat emosional dan tidak stabil. Rudi Scherz, pegawai sebuah hotel, yang menjadi korban pertama. Terakhir ada Inspektur Craddok dan tentunya Miss Marple

Saya pun memang sependapat ketika Rudi Scherz yang tewas tertembak di Little Paddock bukanlah karena kesalahannya ataupun karena dia bunuh diri, tentu saja karena kalau dia beneran bunuh diri, novel ini tidak akan cocok disebut novel pembunuhan. Lagi pula pada blurb suddah dikatakan akan ada pembunuhan selanjutnya. Mengingat novel Murder is Easy, seseorang yang paling mudah mendapat kepercayaan ternyata adalah pelakunya. Jadi saya memutuskan untuk mencurigai Miss Bunner, tapi saya segera meragukan kesimpulan itu ketika ada saksi yang melihatnya dalam kegelapan.

Kecurigaan kedua saya jatuh pada Mrs. Easterbrook yang mengatakan bahwa pistol milik suaminya itu masih ada di tempat yang sama setelah kejadian penembakan di Little Paddock, padahal saya yakin betul bahwa pistol yang dugunakan pelaku adalah milik Mr. Easterbrook. Kecurigaan ini terus bertahan hingga akhirnya saya mendapati korban selanjutnya adalah Miss Bunner.

Setelah pembunuhan terhadap Miss Bunner ada banyak kemunculan karakter lain yang lebih dicurigai polisi sebagai pelaku runtutan kejadian ini, Pip dan Emma, sepasang kembar dan ibu mereka, Sonia. Berkat fakt itu saya mulai meragukan kesimpulan saya.

Saya akhirnya berhenti menebak-nebak dan berharap Mrs. Easterbrook memang pelakunya. Tapi semakin mendekati akhir ada keanehan pada diri Miss Blacklock. Meski ada kecurigaan terhadapnya, saya masih cukup lambat dalam memikirkan kemungkinan yang terjadi. Mungkin karena saya sudah kukuh untuk hanya mencurigai Mrs. Easterbrook. Hanya saja perasaan ragu itu makin membuncah ketika Miss Murgatryod tewas dicekik. Akhirnya saya mulai memikirkan Miss Blacklock sebagai pelaku. Langkah yang dia ambil dan cerita yang sebenarnya.

Betapa saya merasa kesal karena saat saya mulai mendapatkan kesimpulan yang tepat saat membaca buku ini, paragraf selanjutnya ternyata telah mengatakan keseluruhan pemikiran saya yang terlambat. Orang yang selama ini disangka korban, ternyata adalah pelaku.

Well, saya terlalu percaya bahwa “Letty” adalah “Letty”, padahal sejak awal ada nama “Lotty” yang saya kira sebagai kesalahan pengetikan hingga mendekati akhir cerita. Saya merasa bodoh menganggap semua “Lotty” yang saya baca ada kesalahan pengetikan. Seharusnya saya sadar kalau huruf ‘E’ dan ’O’ sangat berjauhan untuk menyebabkan kesalahan penulisan.

Cukup sekian deh spoiler-nya, udah kelewat jelas~

Oh ya, dan akhirnya saya tau Mati yang Nikmat yang sering dibicarakan oleh seorang teman saya. Sekarang saya bisa bernafas sedikit lebih lega.

Berhubung saya membacanya dengan perasaan tak tenang (bukan ketegangan karena mengikuti kisahnya), saya tidak mendapatkan suatu kata atau kalimat yang benar-benar menggugah dan dapat saya ingat.


Sekian, ciao~

0 komentar:

Posting Komentar