TEMA : “BEASISWA CHEVENING, YUK KULIAH DI
INGGRIS”
Official Line SBC Purwokerto : @cgj2565v
Official Instagram @sbpurwokerto
Official Facebook : Sahabat Beasiswa Chapter Purwokerto
Let’s Dream, Plan and Act Together
Aturan Schotalk:
Ø Schotalk
dimulai pada hari Minggu, 12 Juni 2016 pukul 15.30 s.d 17.30 WIB;
Ø Setelah
memasuki waktu Schotalk 15.30 WIB, narasumber mulai menyampaikan materi;
Ø Selama
Schotalk berlangsung peserta dilarang memotong pembicaraan narasumber
Ø Pertanyaan
akan ditampung oleh moderator. Jika ada peserta yang akan menyampaikan
pertanyaan, silahkan Personal Chat kepada MODERATOR/ADMIN, dengan
Format: (nama_pertanyaan). Pada sesi pertanyaan, moderator yangakan
menyampaikan pertanyaan peserta kepada narasumber di grup Schotalk;
Ø Pertanyaan
hanya akan dilayani pada sesi Tanya Jawab berlangsung;
Ø Setiap
pelaksanaan Schotalk akan dibuatkan notulensi, sehingga peserta diminta untuk
menghindari pertanyaan nyeleneh, out of topic atau bercanda yang
berlebihan;
Ø Sanksi
apabila ada peserta yang melanngar aturan atau rules lebih dari 3 kali
(sepengetahuan tim pengawas) maka tim pengawas berhak untuk mengeluarkannya
dari forum diskusi;
Ø Diharapkan
kerjasama yang baik kepada seluruh peserta agar Schotalk berjalan dengan
lancar.
Mohon
diperhatikan, diharapkan ketertibannya dan diikuti aturannya. Terima kasih atas
antusias teman-teman telah membaca peraturan ini sampai habis.
Salam
hangat dari SBC Purwokerto
©Now,
everyone can get scholarship~
Schotalk
akan dimulai pukul 3.30 p.m ya, berikut rundownnya.
15.30
Moderator membuka Schotalk dan memperkenalkan diri
15.40
Moderator membacakan CV Pemateri
15.40-15.50
Pemaparan Materi
15.50-17.30
Pemaparan Materi
17.30 Selesai
__________________________________________________
Mohon kepada teman-teman dibaca kembali rulesnya
demi kelancaran acara ini.
Selamat datang kepada Mas Ryan selaku narasumber
pada seminar beasiswa pada kali ini.
Teman-teman pasti sudah penasran nih ya,
seperti apa ya CV pembicara kita kali ini? Yuk, langsung saja, pada kesempatan
kali ini narasumber kita memiliki nama lengkap Ryan Eka Permana Sakti
atau biasa dipanggil Ryan. Beliau pernah menempuh pendidikan S1 di Fakultas
Hukum, Universitas Indonesia lalu meneruskan studi S2 di Cardiff Law
School, Financial Crimes Law and Policy, Cardiff University, United Kingdom
dengan Beasiswa Chevening United Kingdom.
Mas Ryan memiliki banyak pengalaman yang
luar biasa lho kawan-kawan, seperti pernah bergabung dan menjadi:
1.
Assisstant to Senior
Consultant at Stolen Asset Recovery Initiative, World Bank, Indonesia;
2. Associate
Researcher at Indonesian Research Centre for Money Laundering and Terrorist
Financing, Universitas Indonesia;
3. Associate
Director at President’s Delivery Unit for Monitoring and Oversight (UKP-4);
4.
Associate Director at
Special Task-Force of Anti-Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing,
Ministry of Fishery and Marine Affairs.
__________________________________________________
Assalamualaikum wr.wb teman-teman semua.
Selamat sore waktu Indonesia. Apa kabarnya?
Baik mas Ryan, langsung ke
materi yam as Ryan. Bismillah…
Siap.
Nah temen-temen sudah penasaran dan ada yang masih belum tau
apa sih sebenernya Beasiswa Chevening itu? Mas Ryan, bisa diterangkan
sebenarnya apa sih itu beasiswa Chhevening?
Sebelum saya menjelaskan dan memberikan
informasi, saya ingin memberikan disclaimer bahwa informasi ini murni
pengalaman pribadi dan pengalaman rekan-rekan saya plus alumni yang
terlebih dahulu berangkat ke UK dengan Chevening. Jadi tidak mewakili institusi
Chevening ya.
Pertama, beasiswa Chevening merupakan
lembaga beasiswa yang sudah berdiri dan memberikan pelayanan terhadap
pemimpin-pemimpin muda global sejak tahun 1983. Beasiswa Chevening adalah
bagian dari skema beasiswa yang diberikan langsung oleh Foreign Commonwealth
Office (FCO) yang berfungsi sebagai Kementerian Luar Negeri UK. Alumninya sudah
puluhan ribu dan tersebar ke berbagai negara berkembang dan commonwealth
(kurang lebih 167 negara). Tiap tahun kuota yang diberikan tidak selalu sama
jumlahnya. Namun dari pengumuman yang saya terima saat orientation day
tahun lalu (2015), untuk penerima Chevening 2015/2016 sejumlah kurang
lebih 1870-an (sebagai gambaran betapa
kompetitifnya untuk memperoleh kesempatan ini). Indonesia sendiri berjumlah 60 scholars.
Kami tersebar ke hamper seluruh wilayah UK dari Skotlandia dan Irlandia Utara,
Wales, dan England. Pemerintah UK selalu meyakinkan calon mahasiswa bahwa kesempatan untuk belajar di Higher
Education Institution UK adalah kesempatan berharga, karena tidak
hanya kita terpapar kualitas pendidikan (SDM dan fisik) namun juga pengalaman
berinteraksi dengan kebudayaan dan etos kerja yang dimiliki British.
Okay mas Ryan.Wah luar biasa
sekali mas.
Kalau beasiswa Chevening itu
alurnya seperti apa sih mas?
Kedua, beasiswa Chevening dibagi menjadi 3
Alur Utama.
1.
Seleksi Berkas
Pertama, untuk seleksi berkas,
mereka akan menyediakan formulir khusus dengan rincian biodata + pengalaman
kerja/organisasi + pertanyaan pamungkas. Pertanyaan tersebut secara umum adalah
alasan mengapa memilih UK Chevening, Kampus dan Program tersebut, Pengalaman
Kepemimpinan dan Bagaimana kita melihat diri kita di masa depan.
2.
Wawancara
Kedua, wawancara. Proses ini
cukup menegangkan, karena hanya diberikan 30-40 menit untuk meyakinkan kembali
mengapa diantara berkas yang terpilih kamu layak untuk diberikan kesempatan.
Panel wawancara bukan orang sembarangan. Mereka adalah perwakilan FCO dari
London, Embassy Officer dan
Alumni. Dalam kasus saya, yang mewawancarai saya adalah Alumni Chevening dari
LSE yang saat ini menjadi Direktur di Google Indonesia. Pertanyaannya seputar
berkas dan akan mengerucut pada poin yang muncul di dalam wawancara. Saya
pribadi cukup serius melatih diri dalam menjawab pertanyaan dari mereka.
3.
Pemberkasan
Ketiga, setelah diumumkan bahwa
kita lolos sebagai Conditional Scholars, mereka meminta kita melengkapi
berkas seperti LoA, Tes TBC (dari RS yang ditunjuk kedutaan), IELTS, Tes
Kesahatan, Visa dan lembar-lembar lainnya yang akan dilampirkan oleh mereka.
Sebagai
catatan, kita diberikan kesempatan memilih 3 prioritas kampus, jadi pastikan
kita memiliki cukup alasan yang relevan dengan pekerjaan/karya kita dan
programnya.
Nah,
mungkin temen-temen ada yang penasaran, kenapa mas Ryan memilih beasiswa
Chevening?
Ketiga,
mengapa saya memilih beasiswa Chevening dibandingkan beasiswa lain? Meski
proses seleksi/syarat-syaratnya ketat dan waktunya lama, saya melihat Chevening
tidak hanya menyediakan saya biaya pendidikan dan hidup, namun juga
menawarkan berbagai kesempatan untuk
langsung berinterkasi dengan tokoh kunci dibidang saya, serta terkoneksi dengan
ribuan calon pemimpin seluruh negara di dunia tanpa perlu susah payah mencari
tahu untuk memulai dari mana.Saya mendaftar pada bulan November 2014 dan baru
benar-benar diterima bulan Juli tahun berikutnya. Saat kita mendaftar sekolah dan
beasiswa, bukan prestige saja yang kita cari, melainkan tawaran apa saja
yang dapat menguntungkan kita sebagai penerimanya.
1.
Chevening memiliki
reputasi sebagai beasiswa yang mewadahi calon pemimpin yang telah berpengalaman,
sehingga saya merasa dengan berada di lingkungan ini, dapat belajar dan
memperoleh masukan riil terhadap berbagai issue dalam bidang saya;
2.
Biaya yang diberikan
Chevening cukup dan proses pengurusan persiapan sebelum kami berangkat sangat
mudah karena kami sudah terlebih dahulu di screening oleh penyelenggara
bekerjasama dengan Kedutaan dan Higher Commision di tiap negara. Pada
saat mengurus visa dan syarat administatif kami seperti diprioritaskan;
3.
Program Chevening saat
tiba di UK sangat padat dan membuka peluang bagi siapa saja yang ingin
berjejaring, termasuk salah satu yang baru-baru ini saya alami adalah pertemuan
khusus dengan seluruh Chevening Scholars dari Asia Pacific. Kami
membahas Multi Issue dari perspektif kawasan. Ada juga kegiatan
kunjungan formal/informal dan/atau kegiatan volunteerism;
4.
Sebagai Chevening
Scholars, kami memiliki tempat khusus di hati pemerintah UK karena secara
tidak langsung sebagai tamu yang diundang oleh pemerintah. Fasilitas terhadap
kebutuhan informasi selalu dimutakhirkan;
5.
Di dalam Chevening, ada
yang disebut Program Officer tiap regional untuk memfasilitasi dan
sebagai kontak untuk memperoleh informasi dan memberikan informasi.
Nantinya,
pasca kampus kami juga sudah memiliki jaringan alumni yang kuat dan menjadi
pintu untuk berkonstribusi lebih baik bagi negara dan masyarakat.
Itu
alasan saya.
Wah
keren. Pasti temen-temen langsung menggelengkan kepala, ternyata beasiswa
Chevening itu luar biasa mantapnya. Lalu, apa keunggulan dan kelemahan Beasiswa
Chevening itu sendiri?
Keempat,
Beasiswa Chevening suka dengan orang-orang ambisius, rajin, dan sungguh-sungguh
ingin studi ke UK. Misalnya syarat minimal sudah bekerja 2 tahun dan memiliki
pandangan riil terhadap masalah bangsa dan masyarakat. Harus tahu detail why,
when, where, who, what dan how terkait kamu dan UK, kamu dan target
Universitas, kamu dan Indonesia. Kita didorong tidak hanya membuat profil CV
kita bagus, tapi berkualitas lahir batin dan bisa diandalkan dimasa depan.
Kelima,
kalau kelemahannya, sejauh ini saya belum menemukannya. Kecuali bagi sebagian
teman-teman saya bahwa uang itu dianggap kurang (menurut pandangan pribadi saya
tidak). Selebihnya, Chevening cukup ideal.
Selanjutnya
bagaimana cara kakak bisa masuk Cardiff University?
Keenam,
Oh ya, secara khusus, Cardiff University, Cardiff Law School memiliki modul
Financial Crime and Money Laundering yang saya inginkan. Saya mendaftar dengan
cara memenuhi seluruh berkas yang diminta, termasuk di dalamnya rekomendasi, personal
statement (Motivation Letter), Ijazah + Transkrip Nilai dan IELTS. Kemudian
dalam waktu 2 pekan mereka membalas aplikasi saya dan kemudian saya serahkan
kepada Chevening untuk mereka proses secara dua arah. Cardiff University
termasuk ke dalam Russel Group Universities (Best Top 20 se-UK),
jadi cukup prestigious.
Memilih
Cardiff adalah proses yang panjang, awalnya saya memilih Brimingham dan
Edinburgh. Tapi, setelah saya pelajari, Cardiff Law School lebih cocok untuk
saya.
Penting
untuk riset kampus kita sebelumnya.
Kalau
dari kelebihan yang ditawarkan oleh UK, pasti ada perjuangan yang luar biasa.
Seperti apa sih perjuangan kakak dalam mendapatkan Beasiswa Chevening?
Ketujuh,
saya bersyukur, baru pertama mencoba langsung lolos. Saya sebelumnya tidak
pernah mencoba skema lain, karena saya yakin bahwa saya memiliki kualifikasi
untuk Chevening. Namun karena saingannya berjumlah ribuan dan yang diterima
hanya 30-60 orang saja, saya jadi sedikit tidak percaya diri. Namun prinsip
saya bahwa kerja keras dan doa yang tulus tidak akan mengkhianati. Dan ternyata
terwujud. Ada beberapa rekan yang sudah mencoba 2-3 kali dan baru berhasil di
uji coba ketiga. Jadi jangan khawatir, kuncinya terus mencoba dan kerja keras.
Persiapan harus matang dan penuh perhitungan.
Wah,
harus bener-bener siap segalanya ya kak.
Betul.
Nah,
apa nih tips dan trik mahasiswa semester akhir dan semester awal agar efektif
waktunya dalam mempersiapkan beasiswa hingga lolos?
Being
Passionate, Fokus, Bekerja Keras,
Belajar Terus, Pahami Bidang, Konstribusi/Kerja, Karya kita agar
konsistensi tersebut dapat dibaca dan diterima
pemberi beasiswa. Sekali
lagi, sekolah bukan tujuan akhir, melainkan sarana meningkatkan kapasitas kita
dan memperdalam pemahaman kita. Kalau Chevening meminta 2 tahun pengalaman
kerja, ya diikuti saja. Dan jangan malu bertanya dan terus mencari tahu.
Sip.
Benar sekali kak.
Nah
ketika nanti sudah ada di UK (aamiin). Bagaimana menyesuaikan diri dengan
lingkungan, makanan, budaya, bahasa, dan lainnya kak?
Kesembilan,
sebagai muslim saya memprioritaskan untuk tetap makan makanan halal dan
berinteraksi dengan komunitas sedekat mungkin. UK sebagai salah satu negara
yang diverse sudah sangat nyaman untuk masyarakat muslim, termasuk akses
tempat ibadah dan makanan halal. Yang menantang adalah cuaca yang tidak
menentu.Kita harus benar-benar paham dan membaca perkiraan cuaca dari aplikasi
terpercaya seperti BBC Weather. Pakaian kita harus yang waterproof dan
windbreaker agar nyaman dan tetap bisa beraktivitas. Bahasa? Seharusnya
kita sudah sedari awal mengukur kira-kira dapat mengikuti pelajaran dan
berkomunikasi dengan baik atau tidak. Selama bahasa kita dapat dipahami, mereka
akan memberikan respon yang sangat sopan. Namun, kalau kemampuan bahasa lemah,
maka bisa-bisa akademik kita keteteran. Jangan khwatir, you will be fine.
Di UK
banyak sekali toko asia, jadi kebutuhan dan keinginan makanan bisa
terakomodasi.
Hal
penting lainnya masalah belajar dan mengerjakan tugas. Di UK kita dipaksa terus
menggali ide dan riset kita secara mendalam. Jadi bagi yang terbiasa menulis
dan riset sangat diuntungkan. Bagi yang belum mari kita berlatih.
Wah,
bersyukur ternyata masih ada lingkungan yang familiar nih di UK.
Pastinya.
Nah,
pertanyaan terakhir nih sebelum memasuki sesi Tanya jawab, Pesan dan Motivasi
untuk Scholarsip Hunters dari mas Ryan apa saja ya?
Sebetulnya saya merasa belum
layak memotivasi orang lain, tapi sedikit share dari pengalaman saya
pribadi, kalian harus selalu jadi diri sendiri (be original) dalam
keseharian kalian termasuk saat menuliskan personal statement dan
rekomendasi. Sekolah bagi saya bukan tujuan akhir, melainkan sarana meningkatkan keahlian kita dalam pekerjaan
dan karya. Sedari awal, saya memandang sekolah bukan tentang foto yang keren,
jalan-jalan seru dan berhura-hura. Justru saat ini saya sedang berjuang untuk
tetap konsisten dan berpikir konstribusi apa selanjutnya setelah ini.
Jangan lelah mencoba dan
persiapkan tiap komponen persyaratannya sebaik mungkin. Tidak jarang pribadi-pribadi
dengan latar belakang menarik dan cerdas harus menunda sekolahnya karena dia
belum benar-benar siap dan salah langkah. Periksa dokumen tersebut satu persatu
dan katihan untuk wawancara.
Bayangkan terus kampus-kampus
idaman kalian. Tidak ada mimpi yang terlalu tinggi selama kita terus bekerja
keras dan yakin. Semoga berkenan yah rekan-rekan semua.
Wah, luar biasa mas
Ryan, sudah seperti Pak Mario Teguh.
Baik, untuk sesi
selanjutnya adalah sesi Pertanyaan. Bagi teman-teman yang ingin bertanya silahkan
langsung chat personal ke saya ya.
Oh ya, kalau di UK puasa 19
jam. Jadi siap-siap latihan puasa 19 jam J
Untuk pertanyaan yang
akan dimunculkan adalah pertanyaan yang dipilih, jadi mohon maaf bagi yang
belum tersampaikan.
Harus strong nih yang puasa di UK, semoga mendapatkan
keberkahan. Aamiin.
Nah sudah ada banyak
pertanyaan yang masuk, untuk pertanyaan pertama,
Dari Kiki, untuk
pengalaman kerja 2 tahun itu apa mesti kerja di tempat yang related dengan
tujuan jangka panjang kita? Atau pengalaman di tempat manapun? Apakah boleh
memiliki pengalaman kerja yang related di tempat berbeda selama 2 tahun?
Saya coba langsung jawab ya.
Pengalaman 2 tahun bekerja bisa sifatnya akumulasi dari berbagai
instansi/organisasi. Dan tidak selalu harus yang paid (dibayar). Volunteer
juga termasuk bagian dari itu. Seperti saya, setelah sekolah saya akan bekerja
ditempat yang baru. Asal kita tetap konsisten dengan visi-misi awal kita.
Kantor/Instansi/Organisasi hanya sarana. Oh ya, kita harus bisa membuktikan
bahwa kita memang bekerja ditempat tersebut.
Misal, 1 tahun di NGO, 6 bulan
di Kantor A, dan 7 bulan di Kantor B. Itu diperbolehkan.
Atau jadi AsDos, Asisten
Peneliti, Penyuluh, Magang, dll itu bisa.
Okay, itu jawaban dari
pertanyaan pertama, semoga bisa menjawab pertanyaan temen-temen yang hamper
sama.
Nah selanjutnya, dari
Mba Hasna, Apa setelah awardee lulus ada keterikatan kontrak yang diberikan
oleh pihak Chevening? Dan apakah nominal Living Cost yang diberikan tiap
kotanya tergantung keberadaan lokasi?
Oke, tidak ada ikatan dinas
apapun. Namun, setelah lulus, kita harus kembali mengabdi selama 2 tahun dulu.
Jadi disarankan untuk langsung kembali dan
bekerja. Nah terkait allowace, seperti yang saya jelaskan di atas
1200 untuk London, selainnya sama 988/month.
Baik, itu dia jawaban
untuk pertanyaan kedua, selanjutnya nih,
Dari Femi, Universitas
Brawijaya, mengenai berkas apakah ada persyaratan
khusus? Transkip nilai ada minimal IPK yang disyaratkan? Kemudian untuk IELTS
sendiri minimal berapa ya kak?
IPK minimal 3.0 secara umum.
Tapi kalau profil kita exceptional dan bisa dikategorikan prospective
leader dengan bukti pengalaman kita, maka bisa dikesampingkan. Tapi
tetap saja, standard itu jelas dari awal. Kalau IELTS, standard ya Chevening
mensyaratkan 6.0 tapi sekolah di UK semua minta .5 minimal. Dalam kasus saya,
mereka meminta 7.0 untuk tiap komponen. Harus dilihat lagi apa syarat dari
kampusnya.
Okay, itu dia
jawaban-jawaban super dari mas Ryan, hehe.. Yuk ke pertanyaan selanjutnya,
yaitu dari Lifah, apa saja kendala yang pernah dialami mas Ryan maupun
alumni selama belajar di UK?
Jauh dari istri dan keluarga
merupakan salah satu tantangan bagi saya. Karena kita berjarak ribuan miles
dan beda waktu jadi sedikit kendala. Namun, memang harus disepakati waktu
berkomunikasi dengan keluarga. Selain itu musti pintar-pintar bergaul karena
tidak semua pergaulan di sini cocok untuk kita.
Saya lebih suka bergaul dengan
orang kulit putih dari Uni Eropa, bukan berarti saya lantas jadi suka ke Club/Pub dan mengikuti cara mereka. Justru saya undang
mereka untuk sekaligus mengenal Indonesia.
Mantap mas Ryan,
walaupun belajar di negeri orang, kita tetap semangat memperkenalkan Indonesia
yang kita cintai.
Jadi terdorong belajar masak
untuk menjamu teman-teman saya.
Baik, karena waktu
semakin sore untuk wilayah Indonesia, aka nada 3 pertanyaan lagi. Selanjutnya
dari
mba Queen, saya mau bertanya. Berdasarkan informasi yang say abaca,
setelah selelsai masa studi, penerima beasiswa Chevening harus stay di UK
terlebih dahulu selama kurang lebih 2 tahun untuk mengabdi kepada pemerintah UK
atas beasiswa yang telah diterima. Apa benar seperti itu kondisinya dan apa
yang dilakukan selama proses mengabdi jika memang itu yang disyaratkan?
Terimakasih.
Mungkin bisa kembali dibaca
aturan tersebut. Karena setahu saya justru kita harus kembali mengabdikan ke
negara asal dan keluar dari UK selama 2 tahun. Itu klarifikasi dari saya.
Nah, itu dia info
terhangat untuk temen-temen dari mas Ryan.
Pertanyaan selanjutnya
dari Naslia Rizki, di saat seleksi berkas salah satu berkas yang diminta
adalah pengalaman kerja. Apakah itu akan sangat menunjang kelulusan? Lalu
bagaimana dengan yang fresh graduate? Thanks.
Syarat bekerja 2 tahun itu
mutlak. Nanti dalam sistem kita diharuskan menginput berapa ribu jam kita
bekerja. Nanti sekitar 2000-an jam kurang lebih. BIsa dibilang itu fakor
mutlak. Saya sarankan setelah lulus langsung bekerja atau berkegiatan agar
terhitung sebagai jam kerja.
Wah ternyata saking
telitinya dan selektifnya, pengalaman jam kerja harus diinput. Mantap. Baik
untuk pertanyaan terakhir dari Wulan, saya ingin sekali menjadi aktuaris.
Dan yang ingin saya tanyakan, kalau di UK University apa yang terbaik untuk
ilmu aktuaria dan full beasiswa? Terimakasih.
Silahkan
dipertimbangkan selama kamu dapat Chevening dan kampusnya, maka semua gratis.
Semoga menjawab ya.
Okay guys, itu dia beberapa
pertanyaan dari puluhan pertanyaan yang diajukan. Karena waktu sudah mau
berbuka puasa bagi yang menjalankannya dan akhirnya sudah diujung acara pada
kesempatan kali ini, saya selaku moderator meminta maaf jika banyak kata dan
tindakan yang salah, dan saya mengucapkan terimakasih untuk mas Ryan selaku
narasumber dan tentunya kepada teman-teman peserta seminar online beasiswa
Chevening.
Oh ya, sebelum saya pamit, saya ada link
video orientation day yang saya buat tahun lalu (2015) di London. Chevening Global Scholarship 2015/16 (hopefully will motivate you even more).
Semoga informasi dari saya bermanfaat dan suskes selalu untuk teman-teman. Tidak
ada gunung yang terlalu tinggi untuk didaki, dan laut yang terlalu dalam untuk
diselami. Terus berusaha J
Wassalamualaikum wr.wb. Selamat berbuka
puasa.
Aamiin . Terimakasih sekali
lagi untuk mas Ryan, semangat untuk puasanya. Selamat menjelang berbuka puasa.
Selamat berbuka puasa bagi yang
menjalankan.
Terimakasih ya bagi yang sudah
aktif dan mengikuti acara hingga selesai. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di
pertemuan selanjutnya.
Saya SBC Haqi, Haloo!
Terimakasih banyak sudah bertanya, mohon maaf bila pertyanyaanya belum sempat
di ajukan sehubung waktu, kuantitas penanya yang sangat banyak, atau sudah
terjawab. Kami mohon maklum. Semangat selalu!
Salam hangat, Sahabat Beasiswa
Chapter Purwokerto J
©Now, everyone can get
scholarship~
_______________________________
“Tidak selalu yang dapat
beasiswa adalah mereka yang dari universitas prestigious, tidak selalu
mereka yang aktivitasnya bejibun, tidak juga selalu mereka yang cumlaude.
Pokoknya satu yang harus diingat dalam mempersiapkan beasiswa Jangan sampai reviewer
nolak saya. Be the best for you ”
Ibu Prita Sari Dewi, S.P.,
M.Sc., Ph.D
Kopdar #2 SBC Purwokerto
________________________________________
Upadate terus
informasi seputar beasiswanya, Ikuti Sahabat Beasiswa di
Instagram : @Sahabat_Beasiswa
Twitter : @SahabatBeasiswa
Facebook : Sahabat Beasiswa
Line :
@rqs8382b
0 komentar:
Posting Komentar