WHAT'S NEW?
Loading...

Book : Dear Yurichika, Surat Dari Mama (True Story)

Daer Yurichika, Surat Dari Mama by Akiko Terenin

Judul Buku : Dear Yurichika, Surat Dari Mama (True Story)
ISBN : 978-60202-2349-0
Penerbit : PT.
Elex Media Komputindo
Penulis : Akiko Terenin
Cetakan ke : Pertama (2013)
Tebal : 157halaman + cover


_________________________________________________________________________________

Blurb
Mama benar-benar takut tidak bisa menggerakan tubuh mama. Sulit dipercaaya bahwa ada orang yang tidak bisa menggerakan tubuhnya seperti ini. Sungguh menyakitkan. Makanya Mama memutuskan akan menghabiskan waktu bersama Yuria dengan tubuh yang bisa digerakkan, bukannya memperpanjang umur tapi tidak bisa bergerak-gerak bahkan biacara. Para dokter di rumah sakit pasti tidak akan setuju, tapi menurut Mama, inilah yang terbaik. Mama ingin menjadi seorang ibu yang ‘normal’ bagi Yuria sampai akhir.
“Yuria… kamu adalah tujuan hidup Mama”
____________________________________________________

“Dear Yurichika” berawal dari catatan yang ditulis oleh Terenin Akiko saat menjalani pengobatan kanker pada musim panas tahun 2006. Dia dinyatakan mengidap tumor ganas bertepatan dengan saat kehamilannya. Akhirnya, pada bulan ke-6 setelah dinyatakan sakit, Yuria, permata hati yang diharapkannya, hadir ke dunia.
Dengan harapan dan keinginan untuk terus mendampingi anaknya. Akiko menuliskan pesan-pesan untuk putri mungilnya yang manis. Semua yang ingin dikatakannya dituang dalam bentuk catatan. Dalam buku ini.
_________________________________________________________________________________

Terenin Akiko,
Lahir di Karatsu, prefektur Saga, 6 Februari 1972. Pindah ke Fukuoka untuk kuliah, lalu bekerja di sana. Bertemu dengan Terenin Leonid dan menikah 1 April 2002. Mengetahui dirinya mengidap tumor ganas di tulang belakang pada musim gugur tahun 2005 bertepatan dengan saat kehamilannya. Setelah itu, pada tanggal 6 Februari 2006 melahirkan putrinya, Yuria. Menjalani kehidupan melawan penyakit sambil membesarkan putrinya. Meninggal dunia tanggal 25 Februari 2008 dalam usia 36 tahun.
_________________________________________________________________________________

Ibu hamil tidak boleh menerima pengobatan kanker. Kalau Mama memprioritaskan pengobaatan kanker, Yuria harus dilahirkan lebih awal (saat ini Yuria sudah besar dan usia janin mencapai minggu terlarang untuk aborsi). Artinya kemungkinan Yuria tidak akan lahir seperti bayi pada umumnya.
Sungguh pilihan yang sulit, antara merelakan nyawa sendiri atau kehilangan bayi. Lalu mama memutuskan dan berjanji pada Papa, Mama akan memberikan bayi yang sehat untuk Papa.
Mama bertanya paada Papa, “Do you really want this baby?” Sambil menangis Papa menjawab “Ya. Maafkan aku, ya. Tapi aku menginginkan kalian berdua (Yuria juga Mama)”.
Baru kali ini Mama melihat Papa menangis seperti itu.
_____________________________________________________

“Dear Yurichika ” berawal dari catatan yang sedikit demi sedikit kutulis saat menjalani pengobatan kanker pada musim panas tahun 2006. Pada tahun itu aku menjalani pengobatan kanker di rumah sakit selama sepuluh hari, dan baru bisa pulang ke rumah setelah dua puluh hari. Begitu pulang pada bulan ke-6 Yuria si permata hatiku sudah hadir. Benar-benar manis dan membuatku berkeinginan untuk bisa terus mendampingi anak ini. Tapi sedih sekali begitu menyadari bahwa bagiku, ini hal yang sangat mustahil, jadi aku mulai menulis.
Tetapi, masih banyak yang ingin kusampaikan kepada putriku, jadi aku bermaksud untuk terus membuat catatan.
_________________________________________________________________________________

Seperti yang sudah dikatakan di awal, Dear Yurichika, memuat catatan harian Terenin Akiko selama melakukan pengobatan kanker sejak mengandung Yurichika. Catatan tersebut kemudian dilanjutkan Akiko-san dengan membuat catatan untuk tumbuh kembang Yurichika hingga dewasa, masa bayi, masa kanak-kanak, teman, sekolah, hingga percintaan. Bisa dikatakan buku ini memuat pesan, nasehat, dan curahan hati Akiko-san untuk putrinya dewasa kelak. Membaca perjuangan Akiko-san, pesan untuk putrinya, buku ini tidak hanya menggugah haru, namun juga memperlihatkan bagaimana perjuangan seorang Ibu, seorang istri.

Buku ini saya beli berbarengan dengan Anata no Koe ga Kikitai. Namun awalnya saat melihat ilustrasi pada cover, saya berpikir isinya tentang cara merawat bayi, kebetulan saat itu sepupu saya yang sudah menikah akan segera melahirkan, jadi bisa dikatakan niatan awal saya memberikan buku ini sebagai hadiah. Hanya saja, saat membaca blur-nya, saya tersentuh dengan kisah ini, dan menginginkan satu kopi khusus untuk saya.

Okay, lanjut ke ceritanya.
Akiko-san yang selalu berusaha tegar dihadapan dokter, keluarganya, dan juga suami-nya, meski sebenarnya ia sendiri merasa sangat ketakutan jika harus meninggalkan semuanya. Terlebih Yurichika baru saja dilahirkan, dan ia ingin membesarkan Yurichika, bersama dengan suami-nya Leonid-san untuk waktu yang lebih lama lagi.
Selain itu, novel ini juga mengajarkan kita untuk terus berusaha hingga akhir. Banyak orang-orang yang menginginkan waktu lebih lama untuk bersama dengan orang-orang yang ia cintai, namun tidak diberikan kesempatan untuk melakukannya. Oleh karena itu buku ini terutama sangat cocok dibaca oleh siapapun yang sedang berjuang ataupun melupakan perjuangan orang-orang terdekat yang berperan penting dalam kehidupannya.

Namun, karena bahasa yang sederhana dan penuturan yang apa adanya, buku ini akan mudah dipahami dan menyentuh hati siapapun yang membacanya. Syukurilah kehidupan yang kita miliki, meski menyakitkan tetaplah tersenyum dan berusaha. Sesuatu yang baik pasti akan datang.
Dalam novel ini Akiko-san menyinggung banyaknya remaja putus asa yang mengakhiri hidupnya ketika terbentur dengan masalah, padahal penyelesaiannya tidak harus demikian, kita akan menemukan penyelesaian yang tepat, jalan keluar yang benar jika tetap berusaha.

Buku ini tentunya juga akan menjadi kado yang bagus untuk saudara/i, keponakan, anak, ataupun teman, terlebih karena di halaman depan novel ini diberikan space untuk menunjukkan kepada siapa novel ini diperuntukkan.
Tentunya novel ini bagus untuk dibaca oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak ataupun dewasa.
Semoga lebih banyak lagi buku mengispirasi seperti ini.
Ciao~


PS: Maaf, masih belum menepati janji di post Howl’s Moving Castle, unuk memberikan review buku Meghan Turner.

0 komentar:

Posting Komentar